Proyek Bendungan Gerak Karangnongko Bakal Tenggelamkan 5 Desa di Blora

Ilustrasi pembangungan bendungan. (KR/dok)
Krjogja.com - BLORA - Diketahui sejumlah desa di Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, bakal terimbas pembangunan Bendungan Gerak Karangnongko. Namun, pemerintah menyebut ada solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Kepala Bappeda Kabupaten Blora Ahmad Mahbub Djunaidi, melalui Sekretarisnya Pujiariyanto menyatakan, bahwa proyek tersebut akan diteruskan untuk kepentingan pengairan masyarakat yang tinggal di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
“Bendungan Karangnongko akan diteruskan, karena sudah masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN)," ujar Pujiariyanto, Sabtu (07/03/2023) seperti dikutip dari Liputan6.com.
Alumni Universitas Yamaguchi Jepang ini membeberkan, Bupati Blora Arief Rohman usai dipanggil Kementerian PUPR pada Selasa, 3 Januari 2023 lalu. Sejumlah pihak dari OPD Kabupaten Blora juga turut diajak bersama-sama datang ke Jakarta.
Menurut Pujiariyanto, yang jadi kendala pemerintah sekarang ini adalah terkait pengadaan tanah untuk masyarakat yang terimbas proyek tersebut.
"Dari hasil kemarin, pengadaan tanah nanti akan disiapkan dana pengganti," terangnya.
Pujiarianto menyebut, akan ada sebanyak 5 desa yang nantinya terdampak tenggelam karena genangan air dari pembangunan Bendungan Gerak Karangnongko ini. Yaitu Desa Mendenrejo, Desa Ngrawoh, Desa nginggil, Desa Nglebak, dan Desa Megeri.
"Tetapi (masyarakat, red) yang paling banyak itu ada di tiga desa, yaitu Desa Nginggil, Desa Ngrawoh dan Desa Nglebak itu kurang lebih 538 KK,” tandasnya.
Untuk menyikapi persoalan ini, pemerintah daerah mengklaim sudah menyiapkan opsi atau pilihan untuk masyarakat Blora bagian selatan tersebut. Yaitu dengan cara direlokasi dan diganti untung.
Sebelumnya Bupati Blora Arief Rohman sendiri juga telah diwawancarai ramai-ramai awak media dalam sebuah kesempatan, seusai menghadiri pelantikan Panitia Pengawas Kecamatan (PPK) Pemilu 2024 di Graha Larasati Blora pada Rabu, 4 Januari lalu.
Pada saat itu Bupati Blora yang akrab disapa Gus Arief membeberkan, bahwa dalam waktu dekat berencana melaksanakan rapat pertemuan dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan solo membahas kelanjutan proyek yang didanai APBN senilai Rp 1 triliun lebih ini.
Gus Arief berharap proses pembebasan lahan bisa mulai dilakukan tahun 2023. Sehingga, sesuai time line pembangunan bisa dimulai 2024 dan target selesai 2027 berjalan sesuai rencana.(*)
BERITA TERKAIT
PLN Siap Amankan Pasokan Listrik di DIY
Polisi Jerat Pelaku Mutilasi Pakem dengan Hukuman Mati
Sudah Saling Kenal, Polisi Ungkap Motif Pelaku Bunuh dan Mutilasi Korban di Pakem
Mudah! Begini Cara Mencari Lagu Terbaru Online
Pertamina Amankan Stok dan Penyaluran Bahan Bakar Jateng-DIY
Bangun Komunitas Kendaraan Listrik, Menkeu Guyuri 7 Macam Insentif
Sah, Rocco Commisso Pemilik Baru ACF Fiorentina
Mengapa Pemerintah Larang Impor Pakaian Bekas Ilegal, Begini Jawaban MenkopUKM
Solo Marak Bisnis Thrifting, Begini Tanggapan Gibran
Jelang Ramadan, Polda DIY Bagikan Sembako Bagi Buruh
Ada Tersangka Baru Kasus Korupsi Stadion Mandala Krida, Siapa Saja?
Pesawat Lion Air Rute Bali-Solo Mendarat di Bandara YIA, Ini Penjelasannya
Perhoti dan Peragi Dampingi Tanam Kelengkeng
Pimpin PBVSI Lagi, Imam Sujarwo Tolak Naturalisasi Pemain Timnas
SPKLU Hadir di Kudus, Mudik Lebaran Lebih Nyaman
Bupati Klaten Lantik 60 Pejabat Baru
Persiapkam Angkutan Lebaran, DJKA-KAI Purwokerto Lakukan Inspeksi Keselamatan
Kemenag Siapkan Hotel di Makkah-Madinah, Ada Lift Khusus Lansia
IKPNI Silaturahmi ke Kadipaten Pakualaman
Tiru Indonesia, Filipina Ikut Larang Ekspor Mineral Indonesia
Jelang Ramadan, PBNU Harap Ketegangan Politik Mereda