Masjid Agung Jateng Tak Pernah Sepi Jadi Destinasi Wisata Religi Masyarakat

user
Ary B Prass 09 Januari 2023, 13:37 WIB
untitled

Krjogja.com - SEMARANG - Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) yang dijadikan sebagai tetenger kembalinya tanah wakaf Bondo Masjid Besar Kauman Semarang, setiap harinya atau pada saat hari liburan Sabtu atau Minggu ramai dikunjungi masyarakat yang datang dari luar kota Semarang.

Masjid ini dibangun sejak 6 September 2002 dan selesai tahun 2006. Masjid Agung ini dirancang berdasarkan perpaduan gaya arsitektur Jawa, Romawi, dan Islam. Selain disiapkan sebagai tempat ibadah bagi umat Islam, Masjid Agung Jawa Tengah ini juga dijadikan sebagai destinasi religi bagi masyarakat dan anak sekolah yang datang dari luar kota Semarang.

Guna menunjang kesempurnaan masjid Agung Jawa Tengah ini, dilengkapi wisma penginapan dengan kapasitas 23 kamar berbagai kelas, sehingga para peziarah yang ingin menginap bisa memanfaatkan fasilitas yang ada di lingkungan Masjid Agung Jateng tersebut.

Satu hal yang membedakan dengan masjid lainnya, Masjid Agung Jawa Tengah memiliki Menara Menal Al Husna setinggi 99 meter. Di dalam area Masjid Agung Jateng dilengkapi 8 payung raksasa otomatis yang digerakan dengan listrik seperti yang ada di Masjid Nabawi Medinah (Arab Saudi). Tinggi masing-masing payung listrik yang ada di Masjid Agung ini sekitar 20 meter dengan diameter sekitar 14 meter.

"Payung listrik Masjid Agung Jateng ini, akan mengembang pada saat hari Jumat karena akan digunakan untuk jamaah salat Jumat dan pada hari-hari tertentu," kata salah seorang penjual oleh-oleh di salah satu gerai yang ada di seputar masjid Agung Jawa Tengah. Pada waktu siang hari dengan cuaca panas, halaman masjid yang terbuat dari ubin terasa panas, kalau tidak pakai alas kaki, telapak kaki bisa mengelupas, karena saking panasnya.

Luas bangunan: 7.699M2 dan luas tanah: 100.000M2 dengan arsitek Ir H Ahmad Fanani. MAJT yang terletak di Jalan Raya Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Jawa Tengah 50166 tersebut diresmikan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) 14 November 2006.

Digerbang Masjid terdapat tulisan dua kalimat syahadat dan pada bidang data tertulis huruf arab Melayu 'Sucining Guni Gapuraning Gusti' yang berarti kemauan dan upaya yang tulus membawa ke arah ridha Allah.

Di bagian dalam Masjid terdapat pula Mushaf akbar berukuran 145 cmX95 cm. Lama penulisan 2 tahun 3 bulan. Ditulis oleh Drs Hayat dari Universitas Sains Al Alquran (Unsiq) Wonosobo- Jateng. Mushaf tersebut diterima Pengurus Masjid Agung Jawa tengah 26 Oktober 2005. (Rar)

Kredit

Bagikan