krjogja.com - SRAGEN - Wisata kolam renang Sendang Kowang di Desa Bonagung Kecamatan Tanon Sragen kondisinya mangkrak. Kolam renang milik pemerintah desa (Pemdes) setempat dan dibangun dengan anggaran Rp 350 juta ini mulai sepi dan tak terurus sejak pandemi Covid-19.

Kolam yang dibangun pada 2019 di lahan milik desa seluas 3 hektare ini awalnya dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bonagung. Saat itu desa menggagas pembuatan kolam renang sebagai salah satu inovasi unggulan. Harapannya bisa menjadi daya tarik warga untuk berwisata di kolam renang tersebut.

Apalagi lokasinya yang berada di pinggir jalan raya Gabugan-Sumberlawag KM 1 terbilang strategis dan mudah terjangkau. Bahkan saat pembukaan perdana 2019 lalu, digelar meriah dan dihadiri camat dan tokoh masyarakat setempat. Namun saat ini kolam tersebut kondisinya sangat memprihatinkan, mirip kolam lele. Beberapa fasilitas kolam juga mangkrak tak terawat.

Baca juga :

Dihantam Pandemi, Kolam Renang Sendang Kowang Mangkrak Seperti 'Blumbang' Lele

Disdikbud Karanganyar Tak Ada Larangan Siswa Main Latto-latto di Sekolah

Revaldo Pakai Narkoba Karena Kecanduan

Kades Bonagung, Suwarno ditemui Jumat (13/01/2023) tidak menampik kondisi kolam renang yang dulu ramai saat ini mangkrak. Hal ini terjadi karena pengurus BUMDes mengundurkan diri dan pihak desa masih mencari penggantinya.

"Kami masih mencari pengganti pengurus BUMDes untuk mengurusi kolam renang tersebut. Semoga pengurus baru nanti bisa melanjutkan pengelolaan kolam renang tersebut," ujarnya.

Selain pengurus BUMDes yang vakum, Suwarno menilai sepinya kolam renang terjadi karena pandemi Covid-19. Sejak awal merebaknya Covid-19 dan diikuti PPKM, praktis tidak ada lagi yang datang wisata ke kolam renang. Sehingga otomatis kondisi kolam renang jadi tidak terawat.

"Karena Covid, tidak ada lagi pengunjung yang datang, terus kebablasan mangkrak karena pengurusnya juga mundur. Karena kondisi sudah normal lagi, secepatnya akan kami perbaiki dan dibuka lagi," tambahnya. (Sam)