Owi-Butet Berbagi Ilmu Bulutangkis dengan Atlet DIY

Tantowi Ahmad dan Lilyana Natsir (barisan belakang) bersama Ketum PBSI DIY, Kapolda DIY, jajaran pengurus PBSI DIY dan para atlet yang mengikuti CC
Krjogja.com - Tantowi Ahmad dan Lilyana Natsir (barisan belakang) bersama Ketum PBSI DIY, Kapolda DIY, jajaran pengurus PBSI DIY dan para atlet yang mengikuti CSLEMAN - Pengurus Daerah Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (Pengda PBSI ) DIY menggelar coaching clinic (CC) dengan narasumber juara ganda campuran Olimpiade Rio de Jenairo, Brasil tahun 2016 Tantowi Ahmad (Owi) dan Liliyana Natsir (Butet). Event yang digeber di GOR Area Karanggayam, Caturtunggal , Depok Sleman, Sabtu (14/1) tersebut dihadiri Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan SIK MH, Ketum Pengda PBSI DIY KPH H Yudanegara PhD, wakil Ketua Sukiman Hadiwidjojo, pengurus PBSI DIY lainnya Finarsih, Subardi, Sigit, para atlet bulutangkis DIY dan orang tua atlet.
Para atlet kelompok umur (KU) DIY selain mendapat tambahan ilmu bulutangkis dan motivasi dengan praktek langsung di lapangan dengan Owi dan Butet secara bergantian, momentum ini juga dimanfaatkan para atlet DIY untuk berfoto selfie dan minta tanda tangan dengan Owi-Butet yang dibubuhkan di kaos atlet masing-masing.
Menurut Sukiman atlet bulutangkis DIY yang diundang guna mendapat tambahan ilmu dan pengalaman dari juara olimpiade Rio de Jenairo, Brasil Owi dan Butet adalah sebanyak 24 atlet. Mereka meliputi atlet yang berprestasi di Kejurprov PBSI DIY tahun 2022 lalu, terdiri dari tiga kelompok umur (KU) yaitu kelompok usia dini putra/putri, anak-anak putra/putri dan pemula putra-putri. Mereka berasal dari klub Bantul BC, Pancing Sembada, Istimewa BC, Jaya Raya Satria (JRS), Waroeng BA, PB Elang, Vamos de Java, Rajawali, dan Wiratama Jaya. Yang paling banyak pemainnya tampil dari kegiatan CC ini adalah klub Jaya Raya Satria, binaan pemain ganda putri dunia asal Sleman Finarsih dengan 10 pemain.
Ke-24 pemain yang ikut dalam coaching clinic kali ini, adalah Tunggal usia Dini Putra: Anopat Agam Setyanta (PB Rajawali), Yohannes Damar Pramono (Jaya Raya Satria (JRS) Sleman, Muhammad Daffie Ghaisan Manaf Ferary(Wiratama Jaya), Hans Barry Alanza Siallagan (Jaya Raya Satria). Tunggal Usia Dini Putri: Nufaisah Aliyah Rohmah (Vamos de Java), Revalina Karina Surya (JRS), Zora Rizqi P, Shakira Pramesty (Vamos de Java). Tunggal anak putra: Muhammad Hafiz Ilham Suriono (PB Pratama), Fabian Haikal Abdullah (Waroeng BA), Moh B Rafael B Susanto (JRS), Nesta Dwi Artha S (Istimewa BC). Tunggal Anak Putri: Alysa Mukti S (JRS), Arsyakayla Sheza F (JRS), Aura Nadin Gunawan JRS) dan Puri Kania C (JRS). Tunggal Pemula Putra: Gilbert Reynanldo S (JRS), Muhammad Rauf AS (Waroeng BA), Putra Yanfen Setiawan (JRS) dan Muhammad Sangkan H (JRS).Tunggal Pemula Putri: Yurista Mirsa P( Bantul BC), Virenza Azalla Kurniawati (Bantul BC), Zahratus Syita Q (Pancing Sembaba) dan Arifa Naila Darmawan (Istimewa BC).
Liliyana Natsir kepada atlet DIY yang mengikuti CC mengatakan, kalau kalian sudah memilih menjadi atlet bulutangkis harus maksimal, cerdas, semangat dan disipilin dalam latihan. "Tidak ada kata santai jika ingin menjadi juara dunia dan juara olimpiade. Saingan kalian banyak jika ingin maju dan menjadi juara dunia dan olimpiade. Untuk itu, kalian harus tekun latihan dan punya motivasi yang tinggi dan tidak ada kata santai. Orang tua kalian sudah mensuport, jangan sia-sia kesempatan yang baik ini untuk tekun latihan," ujar Butet.
Menurut Butet, atlet bulutangkis DIY punya potensi dan kesempatan menjadi atlet dunia yang sukses, namun demikian kasih yang terbaik. "Maksudnya atlet DIY harus disiplin, kerja keras, istirahat yang cukup, pola makan diatur, latihan dan cara berfikir tidak sama dengan anak sekolah biasa yang jika sudah pulang sekolah terus main game. Kalau jadi atlet setiap harinya begitu pulang sekolah, langsung istirahat, terus bangun dan mandi langsung latihan," terang Butet.
Dalam acara coaching clinic yang berlangsung satu jam lebih itu Tantowi Ahmad mempersilahkan para pemain DIY untuk bertanya kepadanya dan kepada Butet. "Karena bertanya merupakan salah bentuk kecerdasan. Begitu pula dalam olahraga bulutangkis adik-adik perlu cerdas dan punya mental yang kuat. Misalnya, kalau kalian di smes lawan seperkian detik, adik-adik tentu sudah punya strategi, mau dikembalikan kemana bola yang di smes lawan itu," ujar Owi. (Rar)
KR-Abrar
BERITA TERKAIT
Terungkap, Begitu Sadis Pelaku Memutilasi Wanita Patehan di Pakem
DIY Punya Becak Baru Tenaga Listrik, Bakal Gantikan Bentor?
Mutilasi Wanita Patehan di Pakem, Polisi Kantongi Identitas Pelaku
Buka Cabang Baru, Rosalyne Sleepbox Ajak Liburan Gratis ke Bali
Sedang Pangkas Pohon Pete, Paryanto Kesetrum Sampai Gosong
Pembaruan KUHP, Kemajuan atau Degradasi dalam Demokrasi
Dampak Positif Implementasi Kurikulum Merdeka: Siswa Ikut Merancang Pembelajaran
Pemerintah Jamin Ketersediaan Pangan Menghadapi Ramadan dan Idul Fitri 1444 H
Mendak Tirta, Awali Perayaan Nyepi di Candi Prambanan
BRI dan Citilink Gelar Online Travel Fair, Tawarkan 420 Ribu Tiket Pesawat
Festival Dermaga TNI AL, Kesempatan Langka Bisa Naik KRI Dewaruci
Teliti Parameter Penanganan DME, Soefiandi Soedarman Raih Gelar Doktor di UGM
Edukasi Kesehatan Masjid Sehat, Jamaah Kuat
Bupati Kendal Kunker ke Hong Kong Hasilkan Komitmen Investasi Senilai Rp 700 M
UP45 Gelar Ujian Seleksi Calon Pamong Kalurahan Caturtunggal
JakCloth Ramadan 2023 Bakal Menyambangi 13 Kota di Indonesia
DPRD Apresiasi Semangat Gotong Royong HUT 39 Kota Mungkid
Menaker Minta Selama Ramadan, Pegawai Kemnaker Tetap Produktif
Bupati Resmikan Masjid Nurul Istiqlal GBK Klaten
Ciptakan Kesetaraan Gender, Pemkab Sukoharjo Sosialisasikan Perda PUG
Bangun Karakter Siswa, SMAN 11 Yogya Gelar MABATA