Pemkab Temanggung Percepat Konservasi Lahan Kritis

Penanaman bibit tanaman untuk konservasi lahan (Zaini Arrosyid)
Krjogja.com - TEMANGGUNG - Pada awal tahun 2023, Pemerintah Kabupaten Temanggung menarget penanaman 120.000 bibit tanaman keras untuk percepatan konservasi tanah dan air. Target, sebelum Februari sudah dapat tertanam, sehingga menjelang musim kemarau sudah tumbuh kuat.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Kabupaten Temanggung Hendra Sumaryana mengatakan tanaman keras untuk konservasi lahan kritis sangat bergantung pada alam. Maka itu dua bulan sebelum musim hujan berakhir tanaman sudah tumbuh dan musim kemarau sudah bisa tumbuh.
"Hujan diperkirakan selesai April, atau Mei memasuki musing kemarau, bibit tanaman keras untuk konservasi harapan sudah tumbuh dan akarnya kuat," kata Hendra Sumaryana, Minggu (15/1).
Dia mengatakan pada beberapa waktu terakhir telah mengumpulkan berbagai pihak terkait termasuk dengan tim percepatan gerakan konservasi tanah dan air, untuk mensinergikan kegiatan.
"Pelaksanaan penanaman sudah mulai sejak memasuki musim hujan di tahun 2022. Harapan dapat dipercepat sebelum berakhir musim hujan," kata dia.
Ia menyebutkan, dari target 120.000 bibit tersebut, saat ini sudah tertanam sekitar 79.144 bibit. Adapun jenis bibit yang ditanam, antara lain alpukat, kelengkeng, durian, jambu dan juga jenis tanaman konservasi seperti bambu dan lainnya.
Menurut dia, konservasi di Kabupaten Temanggung ada tiga zona yang harus diperhatikan, untuk lahan-lahan pertanian milik pribadi bantuan tanaman kopi utamanya dari Dinas Pertanian, kemudian lahan-lahan milik desa yang tanahnya belum tertanami konservasinya dari dana desa.
"Kemudian kegiatan konservasi kabupaten ini utamanya yang kami lakukan untuk turus-turus sungai, lahan-lahan kritis yang sulit ditanami misalnya di tebing-tebing sehingga perlu melibatkan relawan," katanya.
Ia menyebutkan di Kabupaten Temanggung ada sekitar 10.218 hektare lahan kritis yang tersebar di 64 desa.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Temanggung Muh Amin mengatakan lahan kritis di Temanggung harus dikurangi dengan melakukan konservasi. Lahan kritis ini tidak hanya di lereng gunung SUmbing, Sindoro dan Perahu tetapi juga lingkungan tempat tinggal termasuk di sisi sungai, dan lereng.
"Kami dari DPRD telah menganggarkan dana untuk kegiatan konservasi, maka itu harus dipergunakan dengan baik untuk mengurangi dampak lahan kritis seperti longsor dan banjir," kata dia.
Dikatakan lahan kritis di Temanggung jangan sampai bertambah, diusahakan berkurang dan alam kembali lestari sehingga alam kembali lestari. (Osy)
BERITA TERKAIT
Sering Mimpi Melihat Gajah? Ternyata Ini Arti dan Maknanya
PT Piaggio Indonesia Motoplex 4 Brand Hadir di SCBD
Astra Motor Serahkan 4 Ton Silase untuk Peternak Terdampak Erupsi Merapi
Makan Kurma Harus Ganjil, Ini Penjelasan Sesuai Hadis dan Medis
Green Movement For The Future Ajak Gen Z Peduli Lingkungan
Jumlah Pemudik Lebaran Diprediksi Naik 47 Persen
Geber Motor Sport di Jalanan, Pelajar 15 Tahun Tabrak Pengendara Hingga Tewas
Larangan Buka Puasa Bersama Menyinggung Perasaan Umat Islam
Prancis Susul Negara Eropa Blokir TikTok
Kalahkan Burundi, Kali Ini Shin Tae-yong Puji Lini Depan Garuda
Wanita Ini Ubah Identitas Jadi Remaja Agar Kembali ke Masa Muda
Iftar Gathering and Launching BukBerKit 2023 di Favehotel Malioboro Yogyakarta
Pemkab Sukoharjo Buka Kampung Ramadan
Pesta Daging Iftar Ramadhan di Horison Ultima Riss Malioboro Yogyakarta
Klitih Mulai Marak Lagi di Bantul, Libatkan Pelajar
Polisi Ditemukan Tewas Dalam Mobil, Ada Luka Tembak di Dada Kiri
ALADDIN RAMADHAN di Burza Hotel Yogyakarta
Tiket KA Mudik Lebaran Masih Tersedia
Padat Karya Serentak Dimulai, Membantu Penekanan Angka Kemiskinan
Aksi Klitih Kembali Marak Saat Ramadan, JPW Dukung Polisi Tindak Tegas Pelaku
Perkara Mario Dandy dan Shane Segera Disidangkan