Mantan Sekda Sragen Jadi Rebutan Parpol

user
Agusigit 18 Januari 2023, 15:10 WIB
untitled

SRAGEN - Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Sragen, Tatag Prabawanto masih menjadi magnet yang menarik bagi para politisi setempat. Setelah sebelumnya PKB berusaha menggaet Tatag, giliran Partai Demokrat (PD) yang melakukan pendekatan serupa.
Sebanyak tiga anggota Fraksi PD DPRD Sragen kedapatan bertandang ke rumah Tatag di Karangdowo, Sragen Tengah, Sragen. Ketiganya masing-masing Inggus Subaryoto, Harmono dan Herdiana yang menawari Tatag untuk bergabung dan ikut membesarkan Demokrat Sragen.
Anggota Fraksi PD DPRD Sragen, Inggus Subaryoto mengakui kedatangannya untuk menjalin silaturahmi karena sudah lama tidak bertemu. "Sekaligus kami bertukar pikiran membicarakan perkembangan politis terkini. Kalau beliau mau terjun ke politik dan mau (gabung) Partai Demokrat, alhamdulilah. Kalau nggak, kita tetap jalin silaturahmi," ujarnya.
Inggus mengakui, magnet dari Tatag Prabawanto sejauh ini masih sangat kuat di Sragen. Terbukti banyak partai politik (parpol) yang sudah mendekati dan mengajak untuk bergabung. "Apapun Pak Tatag punya relasi kuat, dan respon pemilih juga sangag baik. Saya menilai beliau punya potensi jika terjun ke politik. Semoga mau gabung ke Demokrat karena kita masih butuh kader-kader potensial," tandasnya.
Sementara, Tatag Prabawnto mengaku kedatangan tiga anggota Fraksi Demokrat tersebut dalam rangka menawarkan untuk bergabung. "Iya (menawari) gabung sebagai anggota partai (Demokrat) atau sebagai apa. Yang penting bergabung dulu, belum sampai pada pencalonan atau hal lain" ujarnya.
Tatag mengaku sejauh ini belum mengiyakan satupun parpol yang menawari dirinya untuk bergabung. "Nanti dululah, belum ada yang saya jawab. Hampir semua parpol di Sragen menawari, tapi belum saya putuskan (gabung partai apa)," jelasnya.
Tatag memilih untuk menunggu dulu keputusan final sistem pemilu yang akan berlaku di 2024 nanti, apakah menggunakan sistem proporsional terbuka atau tertutup. Keputusan itu tentunya akan dijadikan pertimbangan utama dalam memutuskan apakah terjun ke politik atau tidak. "Sistem pemilunya seperti apa dulu, jangan sampai kita terjebak pada pemikiran singkat," tambahnya. (Sam)

Kredit

Bagikan