Penjaga SD di Semarang Cabuli Empat Siswi

user
Ivan Aditya 19 Januari 2023, 14:19 WIB
untitled

Krjogja.com - SEMARANG - Aji(44), seorang penjaga sekolah di salah satu SDN kawasan Karangrejo Semarang dijebloskan di sel Polrestabes Semarang. Ia dituduh telah berbuat asusila terhadap sedikitnya empat siawi.

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar menjelaskan penangkapan terhadap Aji warga Karangrejo dilakukan tidak jauh dari sekolah tempat ia kerja setelah adanya laporan orang tua korban. Sebelum menangkap tersangka, petugas mengumpulkan barang bukti serta keterang beberapa orang saksi termasuk Ny Arus (42) yang ibu salah seorang korban berinisial FM (8).

"Sang ibu mengungkapkan putrinya diperlakukan tidak senonoh dan diremas remas bagian sensitif oleh sang penjaga sekolah dan korban diberi iming-iming uang Rp 10 ribu. Sementara korban lain ND (10), NM (9) dan Ka(11) juga mengalami hal tak jauh beda," kata Irwan Anwar di mapolrestabes setempat, Kamis (19/01/2023).

Baca juga :

Ocvian Chanigio, Pemain PSIM Ini Jual Sepatu Bolanya Karena Liga 2 Batal Lanjut

1.395 Perempuan di Karanganyar jadi Janda

Penjaga SD di Semarang Cabuli Empat Siswi

Hotel Pesparawi Tak Kunjung Dibayar, DPRD DIY Sebut Kantor EO Tutup

Adapun mencuatnya kasus pencabulan ini berawal pada Sabtu (14/01/2023) sore pelapor mendapat telepon dari guru ngaji pitrinya. Sang guru ngaji meminta agar ia datang kerumahnya ada hal sesuatu yang akan disampaikan.

Esok paginya pelapor datang ke rumah saksi. Ia kaget mendapat kabar dari guru ngaji kalau putrinya diperlakukan tidak senonoh oleh penjaga sekolah. Kemudian pelapor pulang dan bertanya kepada korban, lalu sang anak menceritakan bahwa pelaku melakukan perbuatan cabul tersebut dengan cara memanggil korban lalu mengajak korban ke belakang sekolah.

Korban diberi uang pelaku yang dimasukkan kedalam saku korban. Pelaku lalu menutup mata korban dengan menggunakan tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya meraba-raba paha hingga menyentuh kemaluan korban.

Selain FM ternyata masih ada siswi lain dari sekolah sama menjadi korban. Para korban dalam waktu berbeda ketika berada di sekolah diperlakukan berbeda beda, ada yang secara tiba-tiba dicium pipinya dan ada juga yang diremas buah dadanya.

Ini seperti yang dialami Ka. Korban mencium pipinys yang saat itu sedang membeli jajan di kantin dan secara spontan korban menepis tangan pelaku kemudian langsung lari. Atas peristiwa tersebut, terutama orang tua korban tidak terima atas ulah pelaku lalu lapor ke Polrestabes Semarang. (Cry)

Kredit

Bagikan