Sambil Menunggu Rehab, Siswa Mengungsi Dulu

Kerusakan atap di SMPN2 Jaten. (Foto:Abdul Alim)
Krjogja.com - KARANGANYAR - Ratusan peserta didik di 16 SMP negeri dan swasta di Kabupaten Karanganyar disarankan mengungsi dari ruang kelasnya yang rawan ambruk ke lokasi lebih aman, sambil menunggu rehab bangunan. Rehabnya bersumber DAK Rp4,772 miliar.
Plt Kabid SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Karanganyar, Joko Purwanto mengatakan kondisi gedung SMP tersebut mengkhawatirkan. Kebanyakan kerusakan atap, dinding, dan rangka bangunan. Ia tak mau para peserta didik maupun guru celaka akibat tertimpa bangunan ruang kelas yang rapuh.
"Kami mengimbau ruang kelas yang sudah kritis, sebaiknya anak-anak dan guru mengungsi dulu ke tempat lebih aman. Kasus di kabupaten tetangga (Sragen) jangan sampai terjadi di sini, dimana guru dan pelajar tertimpa atap," katanya kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis (19/1).
16 SMP tersebut terdiri tiga sekolah swasta dan 13 sekolah negeri. Operator sekolahnya sudah melaporkan kondisi kerusakan melalui data pokok pendidikan yang langsung terkoneksi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Perbaikannya masuk rehab sedang, yang dibiayai DAK atau dari APBN. Usulan untuk dibiayai pada tahun anggaran 2023 ditutup per 31 Maret 2022 lalu. "Rehab sedang adalah jika kerusakan di atas 35 persen," katanya.
Kondisi 16 sekolah tersebut sudah disurvei dan diverifikasi tim pendukung dan perencana DAK.
Selain rehab sedang bangunan sekolah, DAK tersebut juga membiayai kegiatan non fisik seperti pengadaan mebelair. Sedangkan untuk rehab ringan, sekolah dapat memakai dana BOS.
Disdikbud juga menyediakan dana rehab sekolah bersumber APBD. Namun jumlahnya terbatas, hanya untuk tiga atau empat SMP saja.
Masih ada kemungkinan sekolah bersarana dan prasarana rusak. Sehingga, operator sekolah diminta melaporkan kondisi riil terkini melalui aplikasi dapodik. Sementara itu di SMPN 2 Jaten, sejumlah ruang kelas kini sudah dikosongkan. Peserta didiknya diungsikan. Kerusakannya di kelas IX A, IX B, VII B dan laboratorium Komputer 2. Untuk sementara, para pelajar mengikuti KBM di ruang aula, ruang lab IPA dan ruang seni.
Sekretaris Disdikbud Karanganyar Nurini Retno Hartati mengatakan usulan yang masuk namun belum mendapat alokasi DAK sedang diupayakan perbaikannya melalui pembiayaan lain. Misalnya dana aspirasi legislator. "Bisa nanti dimintakan dana aspirasi dewan karena yang reguler sudah tidak memungkinkan," katanya. (Lim)
BERITA TERKAIT
Sambut Lebaran, Pengelola Grojogan Sewu Siapkan Sepeda Listrik dan Kendaraan Shuttle
Perangi Malnutrisi dan Stunting Lewat Zero Hunger
Purnawirawan TNI dan Polri Usulkan Anies AHY untuk Pasangan Sipil Militer
PWI Banjarnegara Gelar Diskusi Pemberdayaan Potensi Desa Sebagai Tujuan Wisata
KPU Bantul Rekap Data Pemilih Berjenjang
Ichiban Sushi Kantongi Sertifikat Halal MUI
HUT BLN Gunungkidul, Tingkatkan Kesejahteraan Anggota
Tak Peduli Ramadan, Tiga Pasangan Terjaring Saat 'Ngamar'
Bupati Klaten Resmikan Mushola PKL Jalan Bali
Di Tengah Rilis Produk Baru DS Modest Peduli Kesehatan Mental Masyarakat
GKR Bendara bersama BKKBN, Sambangi Keluarga Risiko Stunting
Pengemis dan Gelandangan Serbu Sukoharjo Selama Ramadan, Masyarakat Resah
Dianggap Hendak Perang Sarung, 4 Remaja Wates Diamankan Warga
Endoskopi Bariatrik, Kabar Baik Bagi Penderita Komplikasi Obesitas dan Fatty Liver
Minta Pulang, Pekerja Migran Indonesia Asal Karawang Dijual ke Suriah $12.000
Pedagang Nekat Timbun Bahan Pokok Saat Ramadhan Bakal Disikat
Di Bulan Ramadhan, Komunitas SMJ Gelar Kegiatan Jumat Berkah
Ramadhan, UMK dan Inflasi
Mafia Umrah Harus Dihukum Berat
Test Drive Hyundai Creta, Inovasi Kenyamanan Berkendara
Tata Cara dan Niat I’tikaf di Masjid Lengkap dengan Amalan yang Dilakukan