Pengaruh Musim dan Asupan Makanan, Ratusan Warga Terserang Diare Akut

Ilustrasi (pixabay)
Krjogja.com - KARANGANYAR - Ratusan warga mengalami diare akut dalam sepekan terakhir. Pemicunya konsumsi air dan makanan tidak sehat serta kondisi tubuh kurang fit.
Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, penderita diare akut mencapai 285 orang hingga pekan kedua Januari 2023. Mereka dirawat jalan maupun rawat inap di RS.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendali Penyakit (P2P), Warsito meminta masyarakat untuk terus jaga pola makan, terutama lebih memperhatikan kesehatan. Konsumsi air tidak sehat memicu diare, begitu pula makanan tak higienis. Umumnya, penyakit diare mulai terjadi pada awal musim penghujan atau sekitar bulan November hingga Januari.
"Pada saat awal musim penghujan, disitu ada air di rekahan tanah dan masuk ke sumber air," kata Warsito, Jumat (18/1/2023).
Warsito mengatakan penyakit diare juga bisa muncul pada musim panen buah tropis. Pasalnya pada musim tersebut, lalat-lalat pembawa penyakit mulai bermunculan dan mencari makanan dan buah yang sudah membusuk.
"Lalat suka bau makanan yang menyengat, lalat-lalat itu hinggap di makanan dan makanan yang dihinggapi bisa menyebabkan diare," ungkap Warsito.
Dia penyakit diare bisa menyerang siapa saja tanpa melihat usia. Ia mengatakan wilayah paling banyak ditemukan penyakit Diare berada di Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar.
"Kalau mereka tidak mengolah secara baik, nanti bisa beresiko," kata dia.
Meskipun begitu, kasus diare di Kabupaten Karanganyar tidak mencapai status Kejadian Luar Biasa (KLB). Dia menuturkan penyakit Diare cenderung tidak begitu berbahaya, karena masa penyembuhannya tidak lebih dari dua pekan.
"Itu bisa dilihat di EWARS (Early Warning Alert Respone And System) bisa dianalisa setiap minggunya, apabila ada peningkatan kasus tersebut, ada tanda-tandanya,"ujar Warsito.
Ia menyarankan penderita diare berobat ke layanan puskesmas, faskes maupun klinik terdekat, sehingga dapat segera ditangani.
Ia mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga makanan agar tidak kotor dihinggapi lalat dan mengolah air hingga bisa dikomsumsi.
"Kami imbau, untuk makan makanan yang bersih, hindari jajanan yang kotor, pola makan yang bagus, hingga sumber air dari sumber air yang bersih dan air tidak tercemar/terkontaminasi jangan langsung diminum, diolah dulu," ungkap dia. (Lim)
BERITA TERKAIT
Perkara Mario Dandy dan Shane Segera Disidangkan
Nama Erick Thohir dan Andika Perkasa Masuk Radar Cawapres Anies Baswedan
Indonesia Raya Berkumandang, Pebalap Astra Honda Sapu Bersih Podium ARRC Thailand
Lebaran Tahun Ini THR Dipercepat
Artis Cilik Lumpuh Korban Prank Tarik Kursi, Begini Kronologinya
Ribuan Mercon Siap Edar Diamankan Polisi
6 Personel Band Memutuskan Hijrah, Rata-rata Ketika Ada di Puncak Ketenaran
Polsek Kranggan Cek Ketersediaan Barang dan Stabilitas Harga Sembako
Sinetron Amanah Wali 7, Temani Sahur Tiap Hari di RCTI
Berikut Jadwal Cuti Bersama dan Libur Nasional Lebaran Setelah Dimajukan
Pelatih Bela Diri Cabuli Murid, Iming-imingi Jadi Atlet Profesional
Mitos Kala Munyeng, Alat Tulis Sunan Giri yang Berubah Jadi Keris
Gratisan! Manchester United Lirik 9 Pemain Ini
Aksi Borong Oralit Viral, Konon Agar Awet Kenyang, Begini Imbaun Kemenkes
Wacana Libur Maju, Pemkab Sukoharjo Tunggu Pengumuman Resmi Pusat
Duit Cekak, Ini Resep Sahur Sederhana Ala Anak Kos, Dijamin Lezat dan Hemat
ASN Purworejo Tewas di Sungai Bogowonto, Motor Parkir di Jembatan Liwung
ASN Sukoharjo Penyesuaian Jam Kerja Selama Ramadan
Rutan Salatiga Beri Wabin Program 'Ngaos Alquran' Selama Ramadan
Puasa, DPRD Klaten Rapat Paripurna Malam Hari
Maret 2023, Telkomsel Lanjutkan Upgrade Layanan 3G ke 4G/LTE di Jawa Tengah