Harga Beras Melonjak, Warga Sragen Serbu OP Bulog

user
Ary B Prass 20 Januari 2023, 10:17 WIB
untitled

SRAGEN - Ratusan warga Desa/Kecamatan Kedawung, Sragen, menyerbu balai desa setempat untuk menebus beras murah, Jumat (20/1/2023).
Beras yang dijual seharga Rp 8.500/kilogram merupakan program Operasi Pasar (OP) yang digelar Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre Surakarta.
Warga rela mengantri sejak pagi demi bisa mendapat jatah 10 kg beras premium yang disediakan Bulog.
Mahalnya harga beras di pasaran yang tembus Rp 12.000 per kilogram membuat OP yang menyediakan 5 ton beras, habis dalam beberapa jam saja diserbu warga.
Pemimpin Cabang Bulog Sub Divre Surakarta, Andi Nugroho mengatakan, OP yang digelar dengan istilah Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) digelar karena harga beras saat ini sedang tinggi, lebih dari Rp 10.000 per kilogram.
Di Kedawung total ada 5 ton beras premium yang disediakan untuk 500 warga. Dalam SPHP atau OP, Bulog menyedikan beras kualitas premium dengan harga Rp 8.300 per kg.
Namun karena ada biaya ongkos angkutan operasional sehingga harga tebus di warga bisa Rp 8.400 sampai Rp 8.500. SPHP atau OP digelar sesuai penugasan dari pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Menurut Andi, OP sudah digelar secara masif ke pedagang eceran, pasar rakyat, pedagang pasar tradisional hingga langsung ke warga. Untuk OP langsung ke warga, tidak ada spesifikasi atau syarat khusus bagi warga yang akan menebus.
"Hari ini kita salurkan ke warga tujuannya agar tepat sasaran dan langsung diterima warga dengan harga sesuai ketentuan HET (harga eceran tertinggi). Sudah terjadwal masing-masing kabupaten kota,” paparnya.
Andi menjelaskan OP beras murah sudah digelar dari awal bulan dengan sekitar 3000 ton sudah tersalurkan di wilayah Soloraya. OP digelar sebagai upaya pemerintah untuk menstabilkan harga.
"Tidak perlu resah atau membeli dengan harga tinggi. Saat ini sudah bisa membeli di kami dengan harga rendah yang otomatis harga di pasar akan terkoreksi. Harapannya harga bisa segera stabil,” terangnya.
Ia menyebut stok Bulog saat ini kurang lebih 3.600 ton dan dianggap masih dalam batas aman. Apalagi sebentar lagi bukan Februari diprediksi di Sragen sudah panen raya.
Berdasarkan hasil koordinasi dengan dinas setempat, di Sragen total ada 37 titik yang akan dijadikan lokasi OP atau SPHP beras murah.
Kegiatan SPHP itu mendapat sambutan positif dari kalangan pengusaha beras Sragen. Wakil Ketua Perpadi (persatuan pengusaha penggilingan beras dan padi) Sragen, Widyastuti Wiwit yang ikut hadir memantau kegiatan, mengapresiasi positif kegiatan itu.
Menurutnya hal itu merupakan ikhtiar campur tangan pemerintah dalam rangka menstabilkan harga beras yang saat ini sangat tinggi di pasaran.
"Harga medium saja sekarang di atas Rp 11.000, makanya pemerintah bekerjasama dengan Bulog dan Bapanas menurunkan beras murah tebus dari Bulog. Ini sangat bagus karena ada selisih lumayan untuk kepentingan masyarakat. Biar harga beras tidak lagi bergejolak tinggi dan dibagikan ke warga langsung agar tepat sasaran,” ujarnya.
Pengusaha beras asal Sambungmacan itu juga mengapresiasi tingginya animo warga menebus beras murah program SPHP. Bahkan ada yang rela antri sampai pagi demi bisa mendapat 10 kg beras murah kualitas premium. "Ini bagus karena langsung ke masyarakat dan tepat sasaran," tambahnya. (Sam)

Kredit

Bagikan