Tim Gabungan Dikerahkan, Perangkat Desa Cangkol Terpeleset di Saluran Irigasi

user
Ary B Prass 20 Januari 2023, 14:37 WIB
untitled

Krjogja.com - SUKOHARJO - Broto Raharjo (52) perangkat Desa Cangkol Kecamatan Mojolaban warga Dukuh Pengin Desa Cangkol Kecamatan Mojolaban terpeleset di saluran irigasi PBS Jetak, Cangkol, Mojolaban, Jumat (20/1/2023).

Korban diperkirakan hanyut terbawa air mengingat kondisi arus deras dan debit air tinggi. Petugas gabungan dikerahkan untuk mencari korban.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, mengatakan, BPBD Sukoharjo menerima informasi kejadian laka air di wilayah Kecamatan Mojolaban.

Data yang diterima diketahui bahwa sumber pelapor yakni Agus Wiyono staf Kecamatan Mojolaban. Sedangkan korban Broto Raharjo warga Dukuh Pengin RT 2 RW 1 Desa Cangkol Kecamatan Mojolaban. Korban merupakan perangkat Desa Cangkol Kecamatan Mojolaban.

Ariyanto menjelaskan, berdasarkan kronologis yang diterima sesuai laporan diketahui bahwa korban mengisi bensin Alkon untuk mengairi sawah di pinggir sungai irigasi PBS Jetak, Cangkol. Pada saat itu korban terpeleset ke saluran irigasi.

Kejadian tersebut kemudian diketahui orang lain dan dilaporkan kepada petugas. Tim gabungan telah dikerahkan untuk mencari korban di lokasi kejadian.

"Sudah dilakukan upaya pencarian korban oleh tim gabungan seperti SAR Sukoharjo dan lainnya. Korban masih dalam pencarian," ujarnya.

BPBD Sukoharjo masih berkoordinasi dengan SAR Sukoharjo dan pihak terkait lainnya. Hal ini dilakukan untuk mempercepat korban ditemukan.

"Petugas gabungan masih dilapangan melakukan penyisiran di saluran irigasi tempat korban terpeleset," lanjutnya.

Ariyanto mengatakan, curah hujan terus mengalami peningkatan sejak beberapa hari terakhir. Kedepan hujan deras masih turun dan menjadi ancaman kerawanan bencana alam.

Curah hujan tinggi membuat debit air sungai dan saluran irigasi meningkat. Selain itu arus air juga sangat deras dan membahayakan. BPBD Sukoharjo meminta kepada masyarakat menjauhi wilayah perairan untuk menghindari kasus kecelakaan air.

"Sementara kami minta masyarakat menjauhi wilayah perairan seperti sungai dan saluran irigasi karena debit air tinggi dan arus deras," ujarnya.

BPBD Sukoharjo meminta kepada petugas terkait melakukan pemantauan perairan di wilayahnya masing-masing. Pemantauan tidak hanya untuk antisipasi kasus kecelakaan air saja, namun juga bencana alam banjir.

"Para orang tua juga kami minta mengawasi anak-anak agar tidak menjauhi wilayah perairan. Tetap awasi anak saat bermain mengingat curah hujan tinggi," lanjutnya.

Beberapa wilayah di Kabupaten Sukoharjo sendiri memiliki perairan seperti aliran Sungai Bengawan Solo, Waduk Mulur, Dam Colo dan saluran irigasi. Aktivitas warga disekitar wilayah perairan diawasi petugas seperti saat memancing dan menjala ikan.

Wakil Komandan SAR Sukoharjo Muklis mengatakan, benar ada kejadian laka air di wilayah Kecamatan Mojolaban di saluran irigasi di Desa Cangkol. Korban atas nama Broto Raharjo warga Dukuh Pengin RT 2 RW 1 Desa Cangkol Kecamatan Mojolaban.

"Sampai pukul 13.34 WIB ini korban masih dalam pencarian. Belum ditemukan. Tim gabungan diterjunkan dilokasi melakukan penyisiran," ujarnya.

Muklis menjelaskan, SAR Sukoharjo menerima laporan masuk adanya kejadian laka air di wilayah Desa Cangkol Kecamatan Mojolaban sekitar pukul 09.34 WIB. Antara kejadian dan laporan masuk yang diterima SAR Sukoharjo ada jeda waktu.

Informasi yang masuk diketahui korban mau mengisi alkon atau alat penyedot air dan terpeleset jatuh. Korban diduga hanyut ke saluran irigasi dan belum ditemukan.

"Sementara ini kami kerjasama dengan Perum Jasa Tirta untuk menurunkan elevasi air. Untuk mempermudah pencarian korban," lanjutnya.

Dalam pencarian korban tersebut diturunkan sejumlah petugas gabungan. Selain itu juga digunakan perahu karet untuk menyisir saluran irigasi.

"Kondisi di lokasi hujan namun petugas gabungan terus melakukan pencarian korban dengan menyisir lokasi," lanjutnya. (Mam)

Kredit

Bagikan