Krjogja.com - KARANGANYAR - Rumah dinas Bupati Karanganyar dan Pendopo Raden Mas Said diresmikan pemanfaatannya pada Sabtu malam (21/1) malam. Peresmiannya dihadiri Raja Mangkunegara Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X , Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwa dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Keduanya mengapresiasi pemakaian gedung tersebut untuk kepentingan birokrasi maupun publik. Gedungnya yang didesain terbuka diharapkan merepresentasi birokrasi yang transparan dan ramah untuk semua kepentingan. Apalagi, arsitektur kolonial-tradisional Mangkunegara menunjukkan kaitan erat wilayah Karanganyar dengan Mangkunegaran.

"Wilayah Karanganyar dulunya termasuk kadipaten Mangkunegaran. Dengan mahkota Raden Mas Said yang menginspirasi kubah pendopo, merupakan pengingat terhadap Raja Mangkunegara pertama itu," kata KGPAA Mangkunegara X, Bhre Cakrahutomo.

Ia juga meminta pemerintah daerah melestarikan warisan budaya tak benda seperti tarian dan busana adat. Gusti Bhre menambahkan, pemerintah berkewajiban nguri-uri budaya, dimana sejarahnya tak lepas dari perkembangan politik dan ekonomi masyarakat. Kebudayaan Jawa, khususnya Mangkunegara bakal selalu menyertai identitas Karanganyar.

Sedangkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melihat pendopo Raden Mas Said bukan sekadar gedung. Melainkan representasi pemerintah yang terbuka dengan masyarakat. "Jadikan ini tempat yang ramah. Bukannya menakutkan. Memang interiornya belum selesai. Masih cepret-cepret (cat kusam). Nanti bisa diselesaikan," katanya.

Bupati Karanganyar Juliyatmono mengatakan gedung rumah dinas dan pendopo Raden Mas Said dibangun di dua tahap berikut gedung PKK dan mes ajudan. Sumber pembiayaan APBD 2022 senilai Rp20 miliar.

"Mengenai yang masih kurang pengecatannya akan diselesaikan segera. Pendopo ini terinspirasi dari kuluk atau mahkota RM Said. Menunjukkan kedekatan Karanganyar dengan Mangkunegara. Sekarang lebih pede menerima tamu karena gedungnya sudah layak," katanya. (Lim)