Antologi Geguritan 'Ibu', Buku Keempat PSJB 'Paramarta'

Penyerahan antologi geguritan dari Bunda Literasi Bantul Emi Masruroh (tengah) kepada anggota PSJB 'Paramarta'. KR-Effy Widjono Putro)
Krjogja.com - BANTUL-Antologi geguritan atau puisi berbahasa Jawa berjudul 'Ibu' diluncurkan Paguyuban Sastrawan Jawa Bantul (PSJB) 'Paramarta'' di Omah Naerin, Jalan Kasongan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Sabtu (21/1/2023). Antologi ini berisi karya 39 penulis termasuk Emi Masruroh, Bunda Literasi Bantul yang juga istri Bupati Abdul Halim Muslih yang menyumbangkan dua karya.
Ketua PSJB 'Paramarta' Bambang Nugroho mengatakan, antologi tersebut merupakan buku keempat yang diterbitkan paguyuban ini. Sesuai judulnya rencana diluncurkan pada peringatan Hari Ibu, 22 Desember 2022, tapi karena berbagai kesibukan akhirnya baru dilakukan Sabtu lalu sekaligus peringatan kelima ulang tahun PSJB yang juga tertunda.
PSJB dibentuk 24 Oktober 2017 dengan anggota yang terus bertambah, kali ini mencapai 55 penulis aktif. Selain menerbitkan buku sendiri, anggota juga aktif menulis di media massa maupun antologi di luar yang diterbitkan paguyuban. Bahkan beberapa memenangkan sayembara penulisan baik cerita cekak (cerkak), novel, geguritan, hingga penulisan naskah sandiwara radio.
Meski kadang juga mendapat dukungan pihak lain seperti instansi di Pemda Bantul, PSJB banyak melakukan kegiatan dengan swadaya. Anggota mengadakan kegiatan dengan patungan demi menghidupkan literasi yang tidak hanya untuk siswa tapi juga masyarakat.
BACA JUGA :
Sudaryanto CS Stasiun Tugu Kembalikan Tas Berisi Uang Rp 44 Juta
Arti Kedutan Mata Kiri Bawah Menurut Primbon Jawa dan Kesehatan
Kepala Kundha Kabudayan Bantul Nugroho Eko Setyanto melihat eksistensi PSJB yang luar biasa sehingga diharapkan menghidupkan wilayah ini dengan nuansa budaya. Bantul merupakan gerbang budaya di DIY, karya-karya anggota PSJB memberikan pengetahuan, tuntunan terutama generasi agar muda mencintai bangsanya.
Emi Masruroh melihat, diterbitkannya antologi 'Ibu' menunjukkan bahwa peringatan Hari Ibu bukan hanya bersifat seremonial, melainkan juga memiliki sesuatu yang monumental yang bisa memberikan 'piwulang' dan 'piweling' untuk generasi mendatang. (Ewp)
BERITA TERKAIT
Barcelona Siap Rebut Semua Gelar Disisa Musim
Keren! Leo/Daniel Tembus Ranking 10 Besar Dunia
Soal Klithih Nekad di Titik Nol, Pemda DIY Minta Tingkatkan Kewaspadaan
MU Siapkan Transfer Sensasional di Bursa Transfer Musim Panas
Kemenag Himbau Umat Islam Salat Gaib untuk Korban Wafat Gempa di Turki dan Syuriah
Nyahni dan Petarangan Angkat Puncak Botorono
Siswa Pertukaran Pelajar Asal Belanda Belajar Proses Produksi Koran 'KR'
Langgar Ratusan Aturan, Sanksi Mengerikan Ancam Manchester City
Wisata Sungai Ala Thailand, Kini Hadir di Banyumas
Menpora Memastikan Pemilu dan PON Aceh-Sumut Jalan Beriringan
Nasib Shin Tae-yong Belum Pasti di Piala Asia 2023
Hendry Ch Bangun Deklarasi Maju Caketum PWI Pusat 2023-2028
Seretak Digelar Operasi Keselamatan Lalu Lintas
Polines Gelar FGD dan Sosialisasi Akreditasi internasional
Kejari Sleman Tangani Kasus Dana Hibah Pariwisata
Kanwil Kemenkum HAM DIY Diseminasi Merek
NVIDIA Studio Pacu Kreativitas Kreator dan Seniman Tanah Air
Pers Jembatan Komunikasi Antara Pemerintah dan Masyarakat
Polda Jateng Gerebek Dua Lokasi Penambangan Ilegal di Pati dan Blora
Peringatan HPN, Wartawan Bantul Gelar Aksi Sosial
Gaji dan Katering Bantul United Belum Terbayar, Pihak Klub Menyangkal