Pameran Seni Tionghoa 'Sinthjia' Meriahkan Imlek 2024

Pengunjung melihat pameran seni bertajuk 'Sinthjia'. KR-Khocil Birawa
Krjogja.com - PAMERAN Seni Tionghoa bertajuk 'Sinthjia' memajang dokumentasi Koran dan Majalah, ilustrasi cerpen, komik dan karya seni lainnya dari tahun 1910-1960-an. Pameran rangkaian peringatan merayakan Imlek tahun 2023 tersebut, digelar di Bentara Budaya Yogyakarta Jalan Suroto 2, Kotabaru Yogyakarta, dibuka oleh Bernie Liem (Pemerhati Budaya Tionghoa Yogyakarta), Senin (16/1) malam dimeriahkan Rongyao Musik Mandarin dan Jazz Mben Senen. Pameran ini masih berlangsung hingga (25/1) terbuka untuk buka mulai pukul 10.00-21.00.
Kepala Bentara Budaya Yogyakarta Made Purnama mengatakan, pameran ini menampilkan berbagai jenis seni memajang berupa karya seni rupa, kartun, karikatur, komik strip, cerita pendek, cerita bergambar, foto'foto dan berbagai seni lainnya yang lazim ada pada sebuah terbitan koran atau majalah.
"Pameran ini menampilkan data pameran yang bersumber dari beberapa majalah dan koran Tionghoa yang terbit dari masa Antarbellum yaitu masa sesudah perang dunia I dan masa Belanda, Jepang dan awal Republik ini. "Pameran dari tahun 1910 sampai 1960-an. Koran dan majalah antara lain Sin Po, Star Weekly, Star, Pancawarna, Cermin, Fu Len, Hoakiao, dan lainnya," tutur Made Purnama.
Dia menambahkan, bahwa pameran ini diadakan untuk menyambut datangnya hari raya Imlek tahun 2023. Di Indonesia perayaan Imlek sudah diadakan ratusan tahun yang lalu bersamaan dengan datangnya orang-orang Tionghoa dari daratan Tiongkok ke Nusantara.
Pada awalnya perayaan Imlek diadakan oleh orang-orang Tionghoa dalam kelompok kecil bertempat di Kelenteng dalam satu kota, dalam perjalanannya perayaan Imlek mengalami pasang surut, zaman Orde Baru perayaan Imlek dilarang diadakan. Baru di masa pemerintahan presiden Gus Dur perayaan ImIek boleh dilaksanakan kembali. Berkait pameran 'Sinthjia' adalah sebuah kata dari bahasa Tionghoa yang artinya Selamat Tahun Baru' yang kemudian menjadi judul pameran ini, dengan harapan di tahun kelinci dalam kalender Cina ini kita mendapat keselamatan dan kebahagiaan, setelah beberapa tahun belakangan ini dunia dilanda Covid-19.
Mengingatkan kita pada kejadian yang disebut Malaise, yaitu sebuah masa dimana ekonomi dunia mengalami resesi parah, kemiskinan terjadi di mana-mana ini terjadi antara tahun 1929 sampai 1931. Sekarang ini tahun 2023, diperkirakan ekonomi dunia akan dilanda resesi yang sama akibat perang Rusia dan Ukraina yang didukung Amerika Serikat dan sekutunya sebagian negara Eropa.
"Sinthjia, semoga kita selamat dari resesi dunia kali ini, dan dapat menapak masa depan Indonesia yang gemilang " kata Made Purnama. (Cil)
BERITA TERKAIT
Risty Tagor Rilis Lagu Islami, Kali Ini Kolaborasi Bareng Band Varsity
Lazismu DIY Peduli 500 Guru
Besok Ramadan, Ini Bacaan Doa Niat Puasa Lengkap dengan Artinya
Bertepatan Hari Raya Nyepi, Taksu Rilis Single 'Terserah'
Sederhana Tapi Menyehatkan, Menu Makan Sahur dan Buka Puasa Nabi Muhammad SAW
Diprediksi Melonjak, KAI Bandara Siapkan Armada Hingga Penambahan Perjalanan
Puskesmas Sukoharjo Raih Penghargaan Pusat Pengelolaan Vaksinasi Corona
DPC PKB Kulonprogo Uji Kelayakan dan Kepatutan Caleg
Anggota DPRD DIY Ungkap Pendampingan UMKM Belum Maksimal
Bakal Terjadi Gerhana Matahari, Waspadai Perubahan Cuaca
Penumpang KA Bandara YIA Diprediksi Melonjak di Musim Mudik Lebaran
Ramadhan, Pertamina Pastikan Stock dan Penyaluran Bahan Bakar Aman
Ramadan 2023 Bakal Terjadi Gerhana Matahari, Catat Tanggalnya
Penggugat Dinilai Salah Sasaran, Eksekusi Tanah di Bener Diminta Dibatalkan
KRI Dewaruci Sapa Warga Semarang
Ibadah Puasa Ramadhan Dimulai Besok
Aptikom Perkuat Penerapan Kecerdasan Artifisial
Rebuilding dan Reorientasi Karakter Mahasiswa Prodi Perbankan Syariah UAA
Wuling Luncurkan Alvez Untuk Masyarakat DIY
Tujuh Bulan Buron Pelaku Pembacokan Ditangkap
KR Menarik Minat Mahasiswa Asing Belajar Bahasa Indonesia