Tangani Stunting, PDI Perjuangan DIY Gelar Pelatihan Memasak

Ketua DPD PDI Perjuangan DIY dalam pelatihan memasak di Terban. KR-Istimewa
Krjogja.com - YOGYA - Kasus stunting di Indonesia masih menjadi perhatian khusus. Di Indonesia kasus stunting mencapai 24,4 persen. Dibutuhkan kerjasama semua pihak guna mewujudkan target angka stunting bisa turun hingga 21 persen.
Hal tersebut menjadi perhatian oleh DPD PDI Perjuangan DIY. Salah satunya dengan menggelar pelatihan memasak makanan bergizi di Terban, Gondokusuman Kota Yogyakarta.
"Kegiatan ini untuk mencegah serta mengurangi kasus stunting di wilayah DIY khususnya di kawasan Terban, Gondokusuman. Kenapa di Terban karena kondisinya lebih memprihatinkan dari wilayah lain. Namun demikian nantinya tidak hanya Terban tetapi semua basis PDI akan mendapat hal yang sama," kata Ketua DPD PDI Perjuangan DIY Nuryadi, Selasa (24/1).
Nuryadi menambahkan pihaknya tak memungkiri jika DIY menjadi daerah termiskin di Pulau Jawa berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS). Tetapi menurut Nuryadi penyebab stunting pada anak bukan karena kemiskinan, namun soal konsumsi gizi ibu hamil.
"Tapi berkaitan dengan konsumsi ibu hamil, sangat ironis, kita daerah istimewa tetapi masih seperti ini," ujar Nuryadi.
Nuryadi menambahkan pihaknya tak memungkiri jika DIY menjadi daerah termiskin di Pulau Jawa berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS). Tetapi menurut Nuryadi penyebab stunting pada anak bukan karena kemiskinan, namun soal konsumsi gizi ibu hamil.
"Tapi berkaitan dengan konsumsi ibu hamil, sangat ironis, kita daerah istimewa tetapi masih seperti ini," ujar Nuryadi.
Berbagai macam upaya dilakukan PDI Perjuangan DIY untuk upaya pencegahan stunting. Salah satu diantaranya adalah para kader partai akan dilatih mengolah makanan bergizi.
Selain itu mereka juga akan mendapat peralatan untuk mengolah makanan tambahan untuk ibu hamil.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DIY RB Dwi Wahyu menambahkan, setiap Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan di DIY wajib menyelesaikan kasus stunting. "Dalam hal ini Terban dalam bahaya stunting. Di Terban itu jingga warnanya. Artinya sudah sangat riskan," jelas Dwi.
Menurutnya penyelesaian stunting tidak hanya memberikan makanan tambahan dalam sekali waktu saja. Tambahan makanan bergizi harus dilakukan secara terus menerus. Untuk itulah menurut Dwi Wahyu perlu adanya edukasi seperti halnya yang dilakukan kader PDIP bekerja sama dengan kader Posyandu. (Awh)
BERITA TERKAIT
Lisa Loring 'The Addams Family' Tutup Usia, Putrinya Memegang Tangannya
Penerapan GCG Kuat Antarkan BRI Jadi Top 3Â Asean Corporate Governance Scored Card
Hadapi Tantangan Era Elektrifikasi, Toyota Indonesia Akselerasi Kompetensi SDM Vokasi
Baru Seminggu Dipelihara, Sapi Paingin Mati Tertimpa Pohon Tumbang
Jadwal Liga Italia 2022/2023: Inter vs Milan, Salernitana vs Juventus
Muhammadiyah: Awal Ramadan 23 Maret, Idul Fitri 21 April 2023
Geser Shin Tae-Yong, Indra Sjafri Jadi Pelatih Timnas SEA Games 2023
329 Calon Panwaslu Kalurahan Lolos Seleksi Administrasi
Sukses Transformasi Bisnis Bank Mandiri Ciptakan Values Baru
Ditlantas Polda Jateng Uji Coba ETLE Drone di Purbalingga
Dua Pekan Lagi, Mendag Janjikan Minyakita Bakal Banjiri Pasar Lagi
Yevhen Borong Dua Gol, PSS Perkasa di Demang Lehman
Puasa Sunnah Ayyamul Bidh Februari 2023 : Jadwal, Niat dan Keutamaannya
Road To UFC: Jeka Saragih Rela Berdarah-darah Hadapi Anshul Jubli
Gibran Rakabuming Digandeng Megawati, Minta Publik Membaca Ekspresi Wajahnya
Istilah 'Body Count' Sedang Viral di Medsos, Ternyata Mengarah ke Sex
HP Samsung Galaxy S23 Bakal Pakai Gorilla Glass Victus 2
Atasi Barito Putra, PSS Sleman Tatap 10 Besar
Perlintasan KA Bandara Adisutjipto, Stakeholder Terkesan Saling Lempar Tanggung Jawab
Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadhan 1444 Hijriah Jatuh pada 23 Maret 2023
Lewat Program PkM, Universitas Yarsi Lakukan Pendampingan UKM Tikar Pandan