Rayakan Pekan Doa Sedunia, Gereja DIY Tolak Politik Praktis Pemilu 2024

Suasana perayaan Pekan Doa Sedunia di DIY (Harminanto)
Krjogja.com - YOGYA - Umat Kristiani DIY merayakan Pekan Doa Sedunia di Gereja HKBP Yogyakarta, Kotabaru, Selasa (24/1/2023) petang. Secara khusus, gereja menggelorakan semangat persatuan dan menolak politik praktis di masa pemilu 2024 yang saat ini sudah terasa gaungnya.
Romo Adrianus Maradiyo, Romo Vikep Yogyakarta Timur mewakili umat Katolik mengatakan pekan doa sedunia tahun ini mengambil tema menarik yakni Belajarlah Berbuat Baik dan Usahakanlah Keadilan. Tema tersebut membawa makna mendalam karena dalam diri setiap orang, pasti memiliki dorongan untuk berbuat baik pada sesama.
"Manusia baik itu yang bagaimana, kata Romo Sindhunata dikatakan baik apabila bisa mengurangi kejelekan. Kalau punya 10 kejelekan, bila bisa mengurangi satu saja maka kita menjadi baik. Kita semua tentu akan berusaha melakukan itu. Tema ini sangat menarik. Bagaimana persatuan menjadi sangat penting supaya kita tidak jatuh pada kegiatan semata dari waktu ke waktu. Tapi pekan doa sedunia mampu membawa dampak baik sebagai manusia beriman maupun warga masyarakat," ungkap Maradiyo.
Secara khusus, Maradiyo mengajak gereja untuk menaruh perhatian pada pesta demokrasi pemilu 2024 yang saat ini gaungnya sudah terasa. Namun, ia meminta gereja seluruh DIY untuk mengesampingkan politik praktis dalam setiap kegiatan.
"Pesta demokrasi, pengharapan kita semua supaya sungguh nanti terwujud Indonesia damai. Semua orang merayakan penuh dengan kegembiraan dan sukacita. Saya mengajak pada tokoh umat Kristiani di DIY, mari kita menjaga persatuan. Perbedaan pilihan itu biasa, tapi jangan sampai memperkeruh suasana. Mari kita bersinergi dan mewujudkan Indonesia damai. Tempat ibadah tidak menjadi tempat berpolitik praktis, tidak berkampanye. Para romo juga saya minta tidak kampanye mendukung paslon. Saya berharap amang dan inang pendeta melakukan hal yang sama agar umat tidak terpecah. Tindaklanjut pekan doa sedunia, mampu kita wujudkan dalam pesta demokrasi akan datang. Kita bersinergi mewujudkan Indonesia damai," lanjutnya.
Sementara, harapan senada disampaikan Ketua Badan Kerjasama Antar Denominasi Kristen DIY, Pendeta Agus Haryanto, yang menyebut pekan doa sedunia bertujuan menyatukan umat Kristiani di DIY. Momentum ini diharapkan menjadi penegas nyata mewujudkan DIY sebagai province of toleran.
"Kami berkomunikasi dengan Komisi D DPRD DIY untuk mewujudkan sejak 2020 lalu. Tahun ini kita bisa melaksanakan, menjadi awal menuju tujuan mulia, menegakkan DIY sebagai provinsi toleran," pungkas Pendeta Agus. (Fxh)
BERITA TERKAIT
Datangkan 8 Pemain Baru, Chelsea Habiskan Rp 4,8 Triliun
Candi Borobudur Kini Tak Masuk Daftar 7 Keajaiban Dunia
Beri Kontribusi Nyata dalam Kelola Sampah untuk Capai Target Zero Emisi
Wajah Teddy Bear Tergambar di Planet Mars
Ferry Irawan Mengaku Pasrah
Ratusan Pohon Ganja Tertanam di Obyek Wisata
Mantan Pelatih Timnas, Benny Dollo Meninggal Dunia
DED Pasar Kartasura, Segera Terealisasi Pembangunan
Harimau Lapar Mangsa Dua Petani
Bai Nian, Tradisi Silaturahmi Warga Tionghoa yang Terus Dilestarikan
Tetap Waspada! Sukoharjo Tingkatkan Capaian Vaksinasi Booster Kedua
Ganjar Luncurkan Program Beras untuk Ibu Hamil
Pengembangan Motor Listrik Masuk RKPD 2024
UPTD BLK Disperinaker Sukoharjo Buka Pelatihan Kerja Gelombang I
Gagal Bercinta Gara-gara Menolak Pakai Kondom, Pemuda Tikam PSK Remaja
Polres Boyolali Siap Tindak Tegas Pengguna Knalpot Blombongan
Kapolres Pastikan Isu Penculikan Anak di Purbalingga Hoaks
Rambut Kering Masalah Utama Perempuan Indonesia
Bersifat Multidimensi, Pengentasan Kemiskinan DIY Perlu Strategi ‘Cespleng’
Indonesia Siap Gelar Rangkaian ATF 2023 di DIY
Kontribusi Koperasi Terhadap PDB di Indonesia Masih Rendah