Proyek Jaringan Internet Rintisan Desa Digital Jalatunda Gagal

Pondasi tower jaringan internet peninggalan PT WBN di Desa Jalatunda. (Foto: Muchtar M)
Krjogja.com - BANJARNEGARA - Kerjasama pembangunan jaringan internet rintisan desa digital antara swasta dengan Pemerintah Desa Jalatunda Kecamatan Mandiraja Banjarnegara dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat, gagal total. Proyek gagal tersebut menyisakan pondasi dan rangka dasar tower berkarat.
Seremonial peletakan batu pertama pembangunan tower jaringan internet dilakukan semula akan dilakukan Menteri Desa PDT Abdul Halim Iskandar pada 2 Maret 2022, namun menteri batal datang dan diwakili oleh staf khusus, didampingi Direktur Utama PT Wira Bakti Nagari (WBN) H Idrus Lasimpala selaku investor.
Acara tersebut dihadiri sejumlah pejabat Pemkab Banjarnegara serta puluhan kepala desa. Namun belakangan kegiatan berhenti sampai pembuatan pondasi. Pantauan, Kamis (26/1), pondasi yang berada di sebelah kantor Pemerintah Desa Jalatunda ditumbuhi rumput, dan rangka besi calon rangka tower paling bawah sudah berkarat.
Kepala Desa Jalatunda, Satam, mengatakan, rencana pembangunan jaringan internet desa digital digagas untuk mengatasi dampak sulitnya akses internet saat warga khususnya anak-anak sekolah mengikuti pembejalaran jarak jauh harus mencari tempat tinggi atau naik bukit untuk memperoleh sinyal telepeon selular.
Masyarakat juga menuntut layanan cepat yang hanya dapat dipenuhi jika ada jaringan internet misalnya mencetak Kartu Keluarga, Akta Kelahiran, Akta Kematian dan administrasi kependudukan lainnya. "Masyarakat maunya langsung jadi. Belum lagi, laporan ke instansi pemerintah secara online. Mau bagaimana jika jaringan internet blank,"
ujar Satam.
Kemudian disepakati kerjasama dengan PT WBN yang berpusat di Jakarta untuk membangun Desa Digital atau Desa Internet. Dalam kerja sama tersebut, PT WBN membangun jaringan dan menyediakan paket internet dan pengelolaannya dilakukan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Jalatunda. Perusahaan tersebut sempat melakukan launching Desa Digitar dan dihadiri oleh para Kades di Kecamatan Mandiraja yang juga mengalami kesulitan sinyal.
Menurut Satam, ada beberapa masalah yang membuat pembangunan jaringan internet desa digital gagal. Namun ia tidak menyebut masalah dimaksud. "Tetapi yang jelas, PT WBN pernah minta alokasi Dana Desa untuk membangun jaringan. Saya tegas, saya tak mau," katanya. Komunikasi dengan perusahaan tersebut kemudian putus total.
Satam menyatakan, Pemdes Jalaunda maupun BUMDes tak dirugikan secara materi atas gagalnya proyek tersebut. "Sepeserpun kami tak mengeluarkan uang sejak sossosialisasi sampai acara peletakan batu pertama yang sangat meriah itu. Semua ditanggung PT WBN," katanya.
BERITA TERKAIT
Kekerasan Seksual Terhadap Anak Kembali Terjadi di Wonogiri
Imigrasi Jalin Kerja Sama dengan Australia Bidang Keimigrasian
Pebalap Motor Legendaris Yogya, Irwan Ardiansyah Meninggal Dunia
Patroli Malam Polres Bantul Sikat Miras, Petasan dan Knalpot Blombongan
Satu Buku yang Sudah Ridigitalkan, Hasilkan Inovasi Pemikiran Baru
Cara Bermain Saham dengan Modal Rp 100 Ribu
Sarasehan 'SiBakul', Wujud Dukungan UMKM
Empat Penjual Petasan di Demak Ditangkap, 40 Kilogram Obat Mercon Disita
Tinggalkan Messi, Cristiano Ronaldo Pertajam Rekor Gol
Jadi Khatib Tarawih, Danramil 04 Ingatkan Umat Jaga Toleransi
Surga Tersembunyi di Gunung Kendil, Moyo Bening Wisata Alam Ala Ubud Bali
Shin Tae-yong Galau usai Drawing Piala Dunia U-20 2023 Batal
JJLS dan Ringroad Jadi Sasaran Operasi Cipkon Malam Hari
Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Cek Pengumuman SNBP 2023 Beserta Linknya
Janda Tanpa Suami Melahirkan, Bayi Dibuang
Langgar Netralitas Pemilu, Okum ASN di Banyumas Terancam Sanksi Berat,
Usai Bebas dari Penjara, Putra dari Koki Marco Pierre White Masuk Islam
Utah Mulai Batasi Remaja Akses Media Sosial
Indonesia Darurat Kesehatan Mental
Frank & co Dekatkan Penggemar Perhiasan di The Park Mall Semarang
Asyik Pembayaran SPT Pajak Bisa Lewat Tokopedia