Konsep Karanganyar Life Centre Of Nusantara Dipertanyakan

user
Tomi Sujatmiko 26 Januari 2023, 21:12 WIB
untitled

Krjogja.com - KARANGANYAR - Konsep Karanganyar Life Centre of Nusantara dipertanyakan realisasinya. Karanganyar sebagai pusat kehidupan nusantara di tahun 2030 perlu ditindaklanjuti, jangan sampai dianggap obor blarak.

Hal itu disampaikan Ketua DPRD Karanganyar Bagus Selo kepada wartawan. Menurutnya, konsep bila terealisasi sangat menjamin kesejahteraan warga Karanganyar. Namun jika tak ada perencanaan dan penganggaran kegiatan pendukung, progresnya sulit terpantau dan terukur.

"Bagaimana perencanaan dan penganggarannya, kami merasa belum pernah diajak membahas itu (Karanganyar Life Centre of Nusantara). Banyak yang menanyakan progresnya. Kami dari DPRD ingin sekali konsep itu dibahas serius. Sebab, jangan sampai hanya sekadar slogan saja," kata Bagus Selo, Kamis (26/1).

Penting diketahui, Karanganyar Life Centre Of Nusantara pertama kali dikenalkan pada HUT ke -103 Kabupaten Karanganyar pada 2020 lalu. Saat itu, peluncurannya di Candi Ceto dihadiri Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Kepala Staff Kepresidenan RI, Moeldoko, Penglisir Puri Agung Ubud, A.A Sukmawati dan Founder & Chairman MarkPlus, Inc, Hermawan Kertajaya.

Saat itu, Bupati Karanganyar, Juliyatmono mengatakan alasan menjadikan Karanganyar sebagai pusat kehidupan Nusantara adalah banyaknya aspek yang tersedia di lokasi tersebut. Mulai dari aspek Sejarah, Religi, Alam, dan Budaya.

Bagus Selo mengatakan, tagline Karanganyar Life Centre Of Nusantara perlu disinergikan dengan peogram prioritas di rencana pembangunan daerah. Saat ini, pemerintah daerah sedang memperjuangkan penurunan angka stunting, menekan kemiskinan, ketahanan pangan serta penanganan dampak inflasi.

"Rencana jangka pendek ini mengatasi masalah-masalah tersebut. Tapi jika ada program jangka panjang apalagi sampai tahun 2030, harus ada perencanaan matang dan progresif realisasinya. Tahapannya harus jelas. Anggaran yang dibutuhkan berapa dan untuk apa saja?" katanya.

Ia menyarankan pemerintah kabupaten Karanganyar lebih bijak dalam mencanangkan program. Pemilihan nama program perlu realistis dengan potensi yang diangkat. Misalnya Karanganyar Kota Wisata, dimana potensi wisata alam dan non alam sangat luar biasa.

"Harus ada tindak lanjut lebih kompleks. Pemkab kalau mau bikin nama program sesuaikan potensi yang akan diangkat saja," katanya.

Pemkab juga diminta fokus dengan pencanangan kegiatan riil. Misalnya pertanian organik dan kemandirian pangan.

"Pemda berikan contoh, jadi percontohan. Pengurangan pupuk kimia juga harus konsisten dengan pelatihan pembuatan organik," katanya. (Lim)

Kredit

Bagikan