Viralnya Kabar Penculikan Anak di Kulonprogo, Kapolres Pastikan Tidak Benar

AKBP Muharomah Fajarini (Foto; Asrul Sani)
Krjogja.com - KULONPROGO - Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Kulonprogo AKBP Muharomah Fajarini menegaskan, kabar viralnya seorang bocah jadi target penculikan di wilayah Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulonprogo, DIY tidak benar dan hanya miskomunikasi. Ditegaskan, kewaspadaan memang perlu tapi utamakan kroscek sehingga tidak membuat geger masyarakat.
"Perlu saya sampaikan kepada masyarakat di wilayah hukum Polres Kulonprogo, jangan resah. Informasi yang kemarin beredar terkait dugaan ada penculikan anak itu tidak benar," tegas AKBP Muharomah Fajarini di ruang kerjanya, Kamis (26/1).
Pihak Polres Kulonprogo sudah melakukan klarifikasi pada pihak-pihak terkait informasi tersebut. Di antaranya anak yang disebut jadi target penculikan, orang tuanya, saksi, Agung Budi Santoso (28) dan pria bernama Teguh yang diisukan hendak menculik anak tersebut. "Setelah petugas kami melakukan penyelidikan didapat keterangan bahwa ada semacam miskomunikasi," katanya.
Baca Juga
Lokasi 4 Persimpangan ETLE di Yogya, Langgar Marka Jalan Terbanyak
Keturunan Arab, Cina Bisa Jadi Capres dan Cawapres RI
Hasil klarifikasi ternyata kejadian sesungguhnya berawal ketika Teguh bersama temannya berkunjung ke rumah Agung di belakang Pasar Kenteng, Pedukuhan Kenteng, Kalurahan Kembang, Nanggulan, Rabu (25/1) sekitar pukul 14.00 WIB. Agung dan temannya datang menggunakan mobil untuk membeli boks kendaraan milik Agung.
Sekitar pukul 16.00 WIB Teguh dan rekannya pamit pulang ke Boyolali. Perjalanan baru sekitar 100 meter, Teguh teringat teleponnya tertinggal di rumahnya Agung. Sehingga bergegas kembali dengan berlari sementara temannya menunggu di mobil.
"Teguh keluar dari mobil boks memegang tali. Saat bersamaan si anak ada di sekitar situ. Melihat Teguh membawa tali, anak itu menyangka hendak menculiknya. Sehingga si anak berlari sambil berteriak minta tolong. Padahal setelah Teguh mengambil handphonenya langsung pulang," tutur Fajarini.
Penuturan si ibu, apa yang dilakukan anaknya sebagai bentuk kewaspadaan terhadap orang asing yang mencurigakan. Didikan tersebut membuat si anak berasumsi Teguh hendak berbuat jahat. "Si anak mengakui dan ibunya juga membenarkan. Untuk kewaspadaan dan menjaga keselamatan si anak, memang ada arahan dari ibunya. Jika ketemu orang yang tidak dikenal dan mencurigakan, berteriak. Nah si anak melakukan arahan ibunya," ungkap Fajarini.
Agung Budi Santoso mengaku kaget, kedatangan tamunya memicu kemunculan isu percobaan penculikan hingga menggegerkan masyarakat. Dirinya memastikan tamunya murni datang untuk membeli boks mobil dan bukan mau menculik seperti kabar yang tersebar di sosial media.
Dijelaskan, kedua tamunya datang dari Boyolali sekitar pukul 14.00 WIB untuk keperluan tukar tambah boks dengan bak mobil. Setelah selesai urusan, sekitar pukul 16.50 WIB mereka pulang ke Boyolali. "Tapi belum ada lima menit balik lagi ke sini dengan berlari untuk mengambil hape
yang tertinggal karena sedang dicas. Setelah itu saya tidak tahu lagi kejadiannya," kata Agung.
Setelah isu percobaan penculian yang melibatkan dirinya viral di medsos, Agung pun menghubungi Teguh. "Malamnya saya langsung menghubungi Teguh dan dia berkomentar laaa... kok iso (kok bisa) sambil tertawa," ungkap Agung.
Informasi tentang percobaan penculikan pertama kali menyebar di pelbagai platform sosial media dan grub-grub WhatsApp warga Kulonprogo. Kejadiannya disebutkan di sekitar Pasar Kenteng, Nanggulan, Rabu (25/1) sekitar pukul 16.00 WIB.
Narasi yang beredar, seorang bocah anak penjual cilok di Pasar Kenteng, Nanggulan dikejar oleh seorang pria yang diduga hendak menculiknya.
Kasi Humas Polres Kulonprogo, Iptu Triatmi Noviartuti mengatakan, sumber berita dari info medsos dengan tulisan Bhabinkamtibmas. "Narasinya si anak ditarik oleh yang diduga pelaku, sedangkan pengakuan si anak, dia dikejar diduga pelaku dengan bawa tali," tuturnya. (Rul/Dan)-
BERITA TERKAIT
Jelang Lebaran, BI Siapkan 70 Titik Lokasi Penukaran Uang Pecahan Baru di DIY
Polres Sukoharjo Cek Kesiapan Bus Mudik Lebaran 2023
UNS Terima 2.043 Mahasiswa Baru dari Jalur SNBP
Tekan Kenakalan Jalanan, Babinsa Masuk Sekolah
Lonjakan Harga Beras di Sukoharjo Mereda
Komnas Disabilitas Bahas Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
Dentuman Keras Hebohkan Warga Cilacap, Ternyata Ini Sumbernya
Ditinggal Sang Legenda Irwan Ardiansyah, Ini Ungkapan Kagum Promotor Otomotif
BSN Minta Masyarakat Cerdas Pilih Produk ber-SNI
Tersangka Mutilasi di Pakem Jalani Pemeriksaan Psikologi Forensik
Subsidi Ongkir Rp6 Miliar Ampuh Gerakan Ekonomi UMKM DIY
Polemik Piala Dunia U-20 2023, Deretan Aktris Hollywood Asal Israel yang Jadi Idola
Impor Pakaian Ilegal Capai Rp 100 Triliun, MenkopUKM: Importir Nakal Harus Diberantas
Lakukan Pelecehan Seks pada Atlet, Pelatih Gulat di Bantul Akhirnya Masuk Ditahan
Gojek Siapkan Amunisi Hemat dan Cermat Lengkapi Ramadan
Usai Factory Reset, Bisakah Data di HP Android Dipulihkan?
Tiga Penjual Bubuk Petasan di Salatiga Ditangkap
Ledakan Keras Terjadi di Cilacap
Bermodal Pinjaman Dari BRI, Wanita Asal Makassar Sukses Buka Usaha Kue
Selain Motor, Ternyata Irwan Ardiansyah Pernah Kelola Klub Sepakbola Kota Yogya
Jibom Gegana Satuan Brimob Polda DIY Musnahkan 11 Kilogram Obat Mercon