Viralnya Kabar Penculikan Anak di Kulonprogo, Kapolres Pastikan Tidak Benar

user
Primaswolo Sudjono 26 Januari 2023, 19:48 WIB
untitled

Krjogja.com - KULONPROGO - Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Kulonprogo AKBP Muharomah Fajarini menegaskan, kabar viralnya seorang bocah jadi target penculikan di wilayah Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulonprogo, DIY tidak benar dan hanya miskomunikasi. Ditegaskan, kewaspadaan memang perlu tapi utamakan kroscek sehingga tidak membuat geger masyarakat.

"Perlu saya sampaikan kepada masyarakat di wilayah hukum Polres Kulonprogo, jangan resah. Informasi yang kemarin beredar terkait dugaan ada penculikan anak itu tidak benar," tegas AKBP Muharomah Fajarini di ruang kerjanya, Kamis (26/1).

Pihak Polres Kulonprogo sudah melakukan klarifikasi pada pihak-pihak terkait informasi tersebut. Di antaranya anak yang disebut jadi target penculikan, orang tuanya, saksi, Agung Budi Santoso (28) dan pria bernama Teguh yang diisukan hendak menculik anak tersebut. "Setelah petugas kami melakukan penyelidikan didapat keterangan bahwa ada semacam miskomunikasi," katanya.

Baca Juga

Lokasi 4 Persimpangan ETLE di Yogya, Langgar Marka Jalan Terbanyak

Keturunan Arab, Cina Bisa Jadi Capres dan Cawapres RI

Hasil klarifikasi ternyata kejadian sesungguhnya berawal ketika Teguh bersama temannya berkunjung ke rumah Agung di belakang Pasar Kenteng, Pedukuhan Kenteng, Kalurahan Kembang, Nanggulan, Rabu (25/1) sekitar pukul 14.00 WIB. Agung dan temannya datang menggunakan mobil untuk membeli boks kendaraan milik Agung.

Sekitar pukul 16.00 WIB Teguh dan rekannya pamit pulang ke Boyolali. Perjalanan baru sekitar 100 meter, Teguh teringat teleponnya tertinggal di rumahnya Agung. Sehingga bergegas kembali dengan berlari sementara temannya menunggu di mobil.

"Teguh keluar dari mobil boks memegang tali. Saat bersamaan si anak ada di sekitar situ. Melihat Teguh membawa tali, anak itu menyangka hendak menculiknya. Sehingga si anak berlari sambil berteriak minta tolong. Padahal setelah Teguh mengambil handphonenya langsung pulang," tutur Fajarini.

Penuturan si ibu, apa yang dilakukan anaknya sebagai bentuk kewaspadaan terhadap orang asing yang mencurigakan. Didikan tersebut membuat si anak berasumsi Teguh hendak berbuat jahat. "Si anak mengakui dan ibunya juga membenarkan. Untuk kewaspadaan dan menjaga keselamatan si anak, memang ada arahan dari ibunya. Jika ketemu orang yang tidak dikenal dan mencurigakan, berteriak. Nah si anak melakukan arahan ibunya," ungkap Fajarini.

Agung Budi Santoso mengaku kaget, kedatangan tamunya memicu kemunculan isu percobaan penculikan hingga menggegerkan masyarakat. Dirinya memastikan tamunya murni datang untuk membeli boks mobil dan bukan mau menculik seperti kabar yang tersebar di sosial media.

Dijelaskan, kedua tamunya datang dari Boyolali sekitar pukul 14.00 WIB untuk keperluan tukar tambah boks dengan bak mobil. Setelah selesai urusan, sekitar pukul 16.50 WIB mereka pulang ke Boyolali. "Tapi belum ada lima menit balik lagi ke sini dengan berlari untuk mengambil hape

yang tertinggal karena sedang dicas. Setelah itu saya tidak tahu lagi kejadiannya," kata Agung.

Setelah isu percobaan penculian yang melibatkan dirinya viral di medsos, Agung pun menghubungi Teguh. "Malamnya saya langsung menghubungi Teguh dan dia berkomentar laaa... kok iso (kok bisa) sambil tertawa," ungkap Agung.

Informasi tentang percobaan penculikan pertama kali menyebar di pelbagai platform sosial media dan grub-grub WhatsApp warga Kulonprogo. Kejadiannya disebutkan di sekitar Pasar Kenteng, Nanggulan, Rabu (25/1) sekitar pukul 16.00 WIB.
Narasi yang beredar, seorang bocah anak penjual cilok di Pasar Kenteng, Nanggulan dikejar oleh seorang pria yang diduga hendak menculiknya.

Kasi Humas Polres Kulonprogo, Iptu Triatmi Noviartuti mengatakan, sumber berita dari info medsos dengan tulisan Bhabinkamtibmas. "Narasinya si anak ditarik oleh yang diduga pelaku, sedangkan pengakuan si anak, dia dikejar diduga pelaku dengan bawa tali," tuturnya. (Rul/Dan)-

Kredit

Bagikan