Krjogja.com - SEMARANG - Gubernur Ganjar Pranowo memerintahkan para kepala desa (kades) berinovasi untuk mengatasi persoalan sosial kemiskinan ekstrem. Seperti inovasi pengumpulan dan validasi data warga miskin, inovasi menangani warga miskin hingga inovasi pengalokasian dana bantuan yang diguyur pemerintah.

Ganjar menuturkan, model-model pemerintahan di tingkat desa adalah model yang paling unik dan fleksibel untuk menjalankan pemerintahan. Sehingga lebih banyak inovasi yang dapat dilakukan kades.

"Inovasi di desa kan banyak sekali sebenarnya, aplikasi banyak, model komunikasi sosialnya banyak, model-model manajemen dan leadership di level desa karena desa itu unik juga banyak," kata Ganjar, Kamis (26/01/2023).

Hal tersebut diungkapkan Ganjar saat memimpin rapat koordinasi bersama antara Pemprov Jteng dengan Pemkab Wonogiri, Pemkab Sragen dan Pemkab Klaten terkait pengentasan kemiskinan ekstrem di Kantor Kades Mlokomanis Wetan, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri.

Ganjar mencontohkan, ada salah satu kades di Wonogiri yang membuat inovasi dalam mencegah stunting lewat program Nguji Canting (Nguntoronadi Nyawiji Cegah Stunting), dan Canting Surga (Cegah Stunting Berbasis Keluarga) di Desa Slogoretno, Kecamatan Jatipurno. Program tersebut bahkan membuat Wonogiri menerima penghargaan dari Ganjar, sebagai Kabupaten Perintis Aksi Pencegahan Stunting Terintegrasi pada tahun 2021.

Ganjar pun mengharapkan para kades dapat saling bertukar pengalaman dan mengadopsi langkah-langkah pengentasan kemiskinan, sehingga adanya inovasi para kades dapat mempercepat penurunan angka kemiskinan ekstrem hingga 0 persen. "Maka banyak praktik baik yang dapat diadopsi oleh yang lain. Kita punya pengalaman-pengalaman yang bagus. Bahkan Kementerian Keuangan pernah mengeluarkan buku praktik-praktik baik pengelolaan pemerintahan desa di seluruh Indonesia," jelas Ganjar. (*)