UIN Suka Beri Gelar Kehormatan Doctor HC

Panitia penyelenggara penganugerahan Gelar Doctor HC dari UIN Suka bersama jajaran direksi PT BP KR dan Wapemred KR (Abrar)
Krjogja.com - YOGYA - Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Suka) Yogyakarta akan menganugerahkan Gelar Kehormatan Doctor Honoris Causa (HC) kepada tiga tokoh yaitu Kardinal Miguel Angel Ayuso Guixot MCCJ, KH Yahya Cholil Staquf dan dr Sudibyo Markus MBA.
Penganugerahan gelar Doctor HC kepada ketiga tokoh tersebut akan diselenggarakan di Gedung Prof HM Amin Abdullah atau yang lebih dikenal dengan Gedung Multipurpose UIN Suka Yogya, Senin (13/2) mendatang. Acaranya juga akan disiarkan langsung melalui kanal You Tube UIN Suka.
Hal tersebut disampaikan Ambar Sari Dewi SSos MSi PhD selaku panitia penyelenggara sekaligus Ketua International Office/CDCIA UIN Suka Yogya saat melakukan kunjungan silaturahmi dengan jajaran Direksi PT BP Kedaulatan Rakyat, diterima di ruang Direksi, Senin (30/1) oleh Dirut KR Wirmon Samawi SE MIB, Komisaris Utama Prof Dr Inajati Adrisijanti dan Wapemred KR Drs H Ahmad Luthfie MA. Ambar Sari Dewi didampingi panitia lainnya, Muhammad Mahyudin SH MA (Kabag TU dan Humas UIN Suka), Dr Bono Setyo MSi (Dosen Fishum/Tim Media dan Humas), Bachtiar Alfan (staf Humas), Auliya Ihza (Staf Humas) dan Dra Weni Hidayati (staf Humas).
Lebih lanjut dikatakan Ambar, UIN Suka adalah rumah bagi semua iman. Tempat yang nyaman bagi semua agama, tradisi, mazhab dan sepenuhnya mendukung prinsip keragaman kebhinekaan serta menghargai perbedaan. "UIN Suka sebagai bentuk apresiasi dan bukti nyata dalam mendukung perdamaian dan moderasi beragama," tutur Ambar.
Menurut Ambar, penganugerahan gelar kehormatan Doctor HC tersebut diberikan kepada perwakilan kelompok umat beragama yaitu untuk Agama Katolik kepada Paus Fransiskus yang didelegasikan kepada Kardinal Miguel Angel Ayuso Guixot MCCJ, Presiden Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama Takhta Suci di Vatikan.
Selain kepada Kardinal, penganugerahan juga diberikan kepada tokoh organisasi Islam Utama di Indonesia yang menjadi pilar bangsa yaitu KH Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) dan kepada Ketua PP Muhammadiyah periode 2005-2010 dr Sudibyo Markus MBA, mewakili organisasi Muhammadiyah.
"Melalui penganugerahan Doctor HC kepada Katolik, NU dan Muhammadiyah ini merupakan simbol dari keragaman yang menghargai perbedaan. Kita tidak bisa menyeragamkan semuanya dan membuat samanya sama, tapi melihat dan memahami bahwa dengan berbeda kita tetap bisa bersama-sma. Tidak ada unsur untuk konversi menyamakan dan menyeragamkan iman dan tradisi," pungkas Ambar. (Rar)
BERITA TERKAIT
Record Store Day Yogyakarta Bakal Digelar di Bengkel Kopi
MenKopUKM dan Mendag Sepakat Berantas Impor Pakaian Bekas Ilegal, Berikut Langkahnya!
Gospeng dan Pak Tan Sambut Ramadan Lewat Lagu 'Selak Imsyak' Ingatkan Sahur
Kapolda Jateng Tinjau Ledakan Kaliangkrik, Bahan Mercon Termasuk Low Explosive
10 Spot Ngabuburit Favorit Keluarga di Sragen
Tiga Tahun Di-PHK Tanpa Pesangon, Buruh di Jogja Bawa Perusahaan ke Pengadilan
Dua Kakek dan Seorang Pemuda Bobol Rumah Kosong
Polisi Bekuk Tersangka Pembobol Kios Onderdil
OMG Yogyakarta Ajak Milenial Kreatif Ciptakan Lapangan Kerja Baru
Dua Remaja Diserang Sekelompok Pemuda Bersenjata Celurit
Kolaborasi Bersama BRI, Desa Mengulungkidul Sabet Berbagai Penghargaan
Terbongkar! Material Bangunan Dicuri Karyawan Sendiri
Polisi Tak Tutup Kemungkinan Proses Kelompok Korban Pengeroyokan
Benarkah Tiko Aryawardhana Pacar Bunga Citra Lestari?
Cegah Aksi Klithih Meluas, Kapolda DIY Buat Kebijakan Ini
Mak Ganjar Percantik Taman Wisata Embung Blubuk
Awas! Penipuan Siber Berkedok Lapor SPT Pajak via Email Meluas
Hari Ini Penukaran Uang Baru Lebaran 2023 Dibuka
Sabung Ayam Jadi Ajang Perebutan Tahta Singasari
Mengharukan, Video Anak Pelukan Sama Ayahnya di Tahanan Viral di Medsos
Gunakan dengan Bijak, Awas Krisis Air Global