Pendaki Asal Madiun Meninggal Dunia di Lawu

Jenazah pendaki berhasil dibawa turun ke posko Cemoro Kandang, Tawangmangu. (Foto:Abdul Alim)
Krjogja.com - KARANGANYAR -Seorang pendaki asal Madiun, Jatim, Gati Ambarwati (31) ditemukan meninggal dunia di jalur pendakian Gunung Lawu, tepatnya di Geger Boyo, Minggu (29/1). Operasi penurunan korban ke posko Cemoro Kandang yang dimulai pada Minggu kemarin pukul 15.30 WIB akhirnya berhasil ditemukan pada Senin sore (30/1).
Berdasarkan kronologis penemuan mayat pendaki perempuan itu, pegawai warung Mbok Yem bernama Jarwo dan Agus menemukannya saat mencari kayu bakar sekitar pukul 12.55 WIB.
Anggota Komunitas Relawan AGL, Budi mengatakan Agus dan Jarwo langsung menginformasikannya ke posko di Cemoro Kandang. Kemudian ditindaklanjuti operasi SAR untuk mengevakuasi korban dari Geger Boyo.
"Relawan langsung membuka operasi. Persiapan sejak pukul 15.30 WIB dan mulai naik pukul 17.00 WIB. Pemberangkatan SRU 1 sebanyak 5 orang," katanya.
BACA JUGA :
Sartini Melahirkan Bayi di Lereng Gunung Slamet
Dijamu Barito, PSS Ingin Lanjutkan Tren Kemenangan
Cuaca kurang bersahabat menyertai perjalanan tim. Dikarenakan cuaca hujan disertai angin dan kondisi tidak memungkinkan untuk pemberangkatan SRU selanjutnya, maka pergerakan dilanjutkan Senin pagi (30/1).
Sementara itu, Bambang, ayah dari korban mengaku kaget mendapatkan kabar meninggalnya sang putri.
Bambang mengaku tidak mendapatkan firasat apapun terkait anaknya. "Saya kaget mendapatkan kabar anak saya ditemukan meninggal dunia, saya dan keluarga datang ke sini," kata Bambang.
Sebelumnya, korban disebut Bambang sempat berpamitan akan pergi. Tapi saat izin pamit pergi, korban tidak memberitahukan akan kemana. Selain itu, Bambang mengaku korban tidak pernah melakukan pendakian sebelumnya.
"Anak saya baru ini mendaki gunung, saat pamitpun biasa saja, salim ke saya dan istri saya," ungkap dia.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Bagoes Darmadi mengatakan usai jenazah korban berhasil dievakuasi ke Posko Cemoro Kandang, langsung divisum luar. Hasilnya, tak ada tanda penganiayaan. "Tadi pukul 15.49 WIB, tim SRU berhasil membawa turun korban. Di sana sudah menunggu keluarga. Langsung dibawa pulang ke rumah duka. Enggak ada tanda penganiayaan," katanya. (Lim)
BERITA TERKAIT
Jusuf Kalla Beri Ceramah Subuh di Masjid Husnul Khatimah Tamantirto
Zahia Ingin Bertanding Hingga Luar Negeri
10 Anak Yatim di Klaten Terima Bantuan Simpanan Pelajar
Grebek Toko Miras, Satpol PP Sleman Sita Ratusan Botol
Inilah Rekomendasi Baju Anak untuk Aktivitas Selama Ramadan
Tak Ingin Klitih Muncul Lagi, DPRD DIY Usulkan Ruang Aktualisasi Remaja
Potret Nyata Pengelolaan Sampah Terpadu di Desa BRILiaN Jatihurip Tasikmalaya
Program Baru Polda DIY, Kawal Polisi Gratis No Tip!
Layani Kebutuhan Transaksi Libur Lebaran, BRI Sediakan Uang Tunai Rp 32 T
Halo Warga Jogja! Waspadai Kriminalitas Jenis Ini Jelang Lebaran
DPRD Grobogan Bentuk Pansus LKPJ Bupati
F PPP dan F Nusantara Beri Catatan Pembangunan Temanggung Tahun 2022
Alhamdulillah..Masuk Pekan Kedua Ramadan, Kejahatan Jalanan di DIY Turun
Royal Darmo Malioboro Bagikan Takjil untuk Warga di Kumetiran
Kisruh Kemenkeu, Rektor Unissula Dukung Pansus DPR dan Minta Jaksa Agung Turun Tangan
Menurut Imam Al-Ghazali, Adab Berpuasa ini Patut Dipahami
Sabtu Siang Ini, Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dimulai, Cek Lagi Cara Daftarnya
Chelsea Patok Harga Tinggi Buat Mason Mount
Kronologis Hubungan Bintang Porno Stormy Daniels dan Eks Presiden AS Donald Trump
Masjid Jami Jalaluddin Bekas Pertapaan Sunan Kalijaga
Cegah Klithih, Polda DIY Laksanakan 'Blue Light Patrol'