Hadapi Tantangan Era Elektrifikasi, Toyota Indonesia Akselerasi Kompetensi SDM Vokasi
Ary B Prass
31 Januari 2023, 20:37 WIB

Kick of 'SMK Pusat Keunggulan Elektrifikasi Industri Otomotif di wilayah Jawa'. (foto: devid permana)
YOGYA - Toyota Indonesia meluncurkan program pengembangan 10 SMK percontohan sebagai pusat vokasi edukasi elektrifikasi industri otomotif, Selasa (31/1/2023).
Program ini bertujuan meningkatkan kompetensi lulusan SMK dengan menerapkan pola link and match antara kebutuhan industri dengan dunia pendidikan.
Bob Azam selaku Direktur Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menuturkan, program CSR Toyota Indonesia ini akan fokus pada pengembangan edukasi elektrifikasi untuk 10 SMK di Pulau Jawa (Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur).
Melalui kegiatan ini, Toyota Indonesia, tak hanya mendonasikan alat praktik berteknologi Augmented Reality (AR) yang berisi informasi mengenai elektrifikasi.
Namun juga membantu para guru SMK merancang kurikulum praktik guna melahirkan SDM dengan kompetesi siap pakai.
"Upaya pengembangan kualitas SDM harus dilakukan secara terus menerus, agar peningkatan dan proses transfer teknologi bisa berjalan. Sehingga Indonesia memiliki generasi muda yang ahli dan terampil dalam menghadapi tantangan era elektrifikasi," kata Bob di sela acara kick of 'SMK Pusat Keunggulan Elektrifikasi Industri Otomotif di wilayah Jawa' di Aula SMK SMTI Yogyakarta.
Menurut Bob Azam, selaras dengan kemajuan teknologi digital, pihaknya membuat inovasi sistem pembelajaran mengenai teknologi elektrifikasi secara detail, melalui platform AR yang materinya diberikan dalam bentuk komputer tablet sebanyak 100 unit kepada 10 SMK terpilih, sebagai media pembelajaran.
Materi teknologi elektrifikasi yang diakses pada media pembelajaran ini, juga dibuat lebih atraktif dalam bentuk animasi teknologi kendaraan elektrifikasi lengkap.
Di antaranya dasar pengetahuan mengenai teknologi multi-pathway, pembahasan elemen-elemen utama kendaraan elektrifikasi seperti mesin, transaxle, baterai, power control unit (PCU), dan juga electric motor.
Kepala SMK SMTI Yogyakarta, Ening Kaekasiwi bersyukur guru-gurunya mendapat kesempatan mempelajari lebih dahulu bidang elektrifikasi dengan teknologi AR sekaligus bantuan peralatannya. Pengetahuan ini selanjutnya diajarkan kepada para siswa.
"Program ini dapat memperkecil gap antara sekolah dengan industri dimana kompetensi lulusan SMK sesuai dengan kebutuhan industri. Sehingga antara sekolah dan industri benar-benar bisa link and match," katanya. (Dev
BERITA TERKAIT
DPC PKB Kulonprogo Uji Kelayakan dan Kepatutan Caleg
Anggota DPRD DIY Ungkap Pendampingan UMKM Belum Maksimal
Lebaran 2023, Penumpang KA Bandara YIA Diprediksi Melonjak
Catat! Ramadhan 2023 Bakal Terjadi Gerhana Matahari
Penumpang KA Bandara YIA Diprediksi Melonjak di Musim Mudik Lebaran
Ramadhan, Pertamina Pastikan Stock dan Penyaluran Bahan Bakar Aman
Ramadan 2023 Bakal Terjadi Gerhana Matahari, Catat Tanggalnya
Penggugat Dinilai Salah Sasaran, Eksekusi Tanah di Bener Diminta Dibatalkan
KRI Dewaruci Sapa Warga Semarang
Ibadah Puasa Ramadhan Dimulai Besok
Aptikom Perkuat Penerapan Kecerdasan Artifisial
Rebuilding dan Reorientasi Karakter Mahasiswa Prodi Perbankan Syariah UAA
Wuling Luncurkan Alvez Untuk Masyarakat DIY
Tujuh Bulan Buron Pelaku Pembacokan Ditangkap
KR Menarik Minat Mahasiswa Asing Belajar Bahasa Indonesia
Periksa PCR Berkurang, BLKK DIY Tetap Kedepankan Kualitas Layanan
Unik, Patung Kuda Lumping ini Terbuat dari Kanalpot Hasil Razia
Di Pati 300 Kilometer Jalan Rusak, Warga Iuran Sukarela untuk Perbaikan
Aktif di Yayasan Panti Rapih, T Hani Handoko Dipanggil Tuhan
Tersangka Mutilasi Pakem Mengeksekusi Korban Tanpa Terburu-buru
SD Negeri Caturtunggal 3 Adakan 'Panen Karya P5'