Tuntaskan 110 Ribu Bibit, Sukoharjo Lanjutkan Tanam Kelapa Genjah

Foto: ist
Krjogja.com - SUKOHARJO - Pemkab Sukoharjo pada tahun 2023 ini akan melanjutkan kembali program penanaman kelapa genjah sebagai bagian meningkatkan ekonomi masyarakat melalui program pemberdayaan pertanian memanfaatkan lahan pekarangan. Total ada 55 ribu bibit kelapa genjah akan segera diberikan oleh Kementerian Pertanian. Penanaman dilakukan untuk menuntaskan target 110 ribu kelapa genjah di Kabupaten Sukoharjo dan menjadi terbesar di Jawa Tengah.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno, Rabu (1/2) mengatakan, pada bulan Agustus tahun 2022 lalu Presiden Republik Indonesia Joko Widodo secara resmi sudah melakukan penanaman kelapa genjah di Desa Sanggang Kecamatan Bulu sekaligus mengawali penanaman secara nasional. Kabupaten Sukoharjo total mendapat alokasi bantuan bibit kelapa genjah dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian awalnya hanya 55 ribu bibit kelapa genjah. Namun bantuan akhirnya dinaikan dua kali lipat menjadi 110 ribu bibit kelapa genjah mengingat keseriusan Pemkab Sukoharjo dalam pengembangan sektor pertanian.
Sebanyak 55 ribu bibit kelapa genjah sudah ditanam disejumlah wilayah di Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2022 lalu. Sentra penanaman awal menggunakan lahan seluas 100 hektar di Desa Sanggang, Kecamatan Bulu. Sedangkan sisanya disebar disejumlah desa dan kelurahan di 12 kecamatan. Secara keseluruhan lahan yang disiapkan di Kabupaten Sukoharjo untuk penanaman kelapa genjah seluas 1.000 hektar.
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo pada tahun 2023 ini akan kembali melanjutkan program penanaman kelapa genjah. Bantuan sebanyak 55 ribu bibit kelapa genjah akan segera dikirim oleh Kementerian Pertanian ke Kabupaten Sukoharjo. Bantuan tersebut sekaligus melengkapi program awal 110 ribu bibit kelapa genjah ditanam di Kabupaten Sukoharjo.
Lahan untuk penanaman kelapa genjah di tahun 2023 ini sedang dipersiapkan. Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo akan menyebar bantuan bibit kelapa genjah sampai ditingkat desa dan kelurahan. Lahan yang tadinya tidak produktif atau kurang termanfaatkan akan menjadi sasaran prioritas.
"Tahun 2023 ini mudah-mudahan target 110 ribu kelapa genjah akan segera terealisasi ditanam di Kabupaten Sukoharjo. Sebanyak 55 ribu kelapa genjah sudah ditanam tahun 2022 lalu dan sisanya tahun ini. Kami masih menunggu bantuan bibit kelapa genjah dari Kementerian Pertanian yang akan segera dikirim," ujarnya.
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo sudah melakukan survei wilayah untuk memastikan lahan yang akan digunakan. Salah satu sasarannya yakni di selatan Kabupaten Sukoharjo meliputi Kecamatan Tawangsari, Weru dan Bulu dimana banyak lahan pekarangan kurang termanfaatkan.
"Kelapa genjah ini tidak perlu banyak air dan cocok ditanam di selatan Kabupaten Sukoharjo. Seperti di Kecamatan Tawangsari, Weru dan Bulu banyak lahan dan perbukitan kering," lanjutnya.
Bagas menjelaskan, sebanyak 55 ribu bibit kelapa genjah bantuan dari Kementerian Pertanian yang sudah ditanam di Kabupaten Sukoharjo sebanyak 95 persen kondisi tanaman bisa tumbuh subur dan perkembangan baik. Sedangkan sisanya 5 persen mengalami masalah dan perlu ditingkatkan lagi dalam perawatan tanaman.
"Sebagian besar tumbuh subur dan sisanya saja sebagian kecil perlu perawatan ekstra," lanjutnya.
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo sudah menurunkan petugas penyuluh pertanian untuk memberikan pendampingan. Sebab kelapa genjah tersebut ditanam tidak hanya oleh petani, namun juga warga dengan memanfaatkan lahan pekarangan yang dimiliki.
Bagas melanjutkan, Pemkab Sukoharjo akan menindaklanjuti program pemerintah pusat dengan melakukan monitoring dan evaluasi penanaman kelapa genjah. Pemkab Sukoharjo melalui Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo juga akan melakukan pendampingan dan pembinaan kepada petani atau warga yang menanam kelapa genjah. Pendampingan dan pembinaan juga melibatkan Kementerian Pertanian.
Untuk mendukung program pemerintah pusat terkait tanaman pangan juga dilakukan penanaman tanaman sela diantara kelapa genjah. Tanaman yang dipilih palawija seperti jagung, kedelai. Selain itu juga tanaman buah seperti alpukat.
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo memberikan kebebasan kepada petani dan warga untuk menanam tanaman sela diantara kelapa genjah. Sebab masing-masing petani atau warga memiliki minat sendiri.
"Tanaman utama kelapa genjah. Tapi diantara kelapa genjah tersebut juga ditanam tanaman sela seperti jagung, kedelai dan alpukat. Namun penanaman tanaman sela tergantung minat dari petani," lanjutnya.
Pemerintah pusat kedepan juga akan mendukung penanaman kelapa genjah tidak hanya memberikan bibit saja, namun juga penyediaan industrialisasinya. Rencananya di Kabupaten Sukoharjo akan ada 10 unit produksi kelapa genjah.
Bagas menjelaskan, tanaman kelapa genjah ditanam karena merupakan jenis tanaman unggulan dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Hasil panen kelapa genjah nantinya akan diambil berupa nira sebagai bahan baku gula semut.
Keberadaan nira sebagai bahan baku gula semut sangat dibutuhkan untuk peningkatan ekonomi petani dan masyarakat. Sebab gula semut tersebut sangat terbuka pasar ekspor dan tinggi kebutuhannya di jual ke luar negeri.
"Pasar ekspor gula semut sangat besar. Dan diharapkan penanaman kelapa genjah ini bisa menghasilkan banyak nira sebagai bahan baku. Disisi lain diharapkan juga berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat," ujarnya.
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo akan memberikan pendampingan penuh pada petani dan masyarakat. Hal ini dilakukan mengingat tanaman kelapa genjah merupakan program baru yang ditanam di wilayah Kabupaten Sukoharjo. Pendampingan juga sangat diperlukan berkaitan ilmu pengambilan dan pengolahan nira dari kelapa genjah sebagai bahan baku gula semut.
"Sejak awal pengolahan tanah sampai nanti penanaman, panen nira, pengolahan gula semut hingga menjual ke pasar ekspor akan kami dampingi terus. Bahkan pendampingan juga diberikan pemerintah pusat langsung," lanjutnya. (Mam)
Bibit kelapa genjah bantuan dari Kementerian Pertanian untuk Kabupaten Sukoharjo. (Wahyu imam ibadi)
BERITA TERKAIT
UNS Terima 2.043 Mahasiswa Baru dari Jalur SNBP
Tekan Kenakalan Jalanan, Babinsa Masuk Sekolah
Lonjakan Harga Beras di Sukoharjo Mereda
Komnas Disabilitas Bahas Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
Dentuman Keras Hebohkan Warga Cilacap, Ternyata Ini Sumbernya
Ditinggal Sang Legenda Irwan Ardiansyah, Ini Ungkapan Kagum Promotor Otomotif
BSN Minta Masyarakat Cerdas Pilih Produk ber-SNI
Tersangka Mutilasi di Pakem Jalani Pemeriksaan Psikologi Forensik
Subsidi Ongkir Rp6 Miliar Ampuh Gerakan Ekonomi UMKM DIY
Polemik Piala Dunia U-20 2023, Deretan Aktris Hollywood Asal Israel yang Jadi Idola
Impor Pakaian Ilegal Capai Rp 100 Triliun, MenkopUKM: Importir Nakal Harus Diberantas
Lakukan Pelecehan Seks pada Atlet, Pelatih Gulat di Bantul Akhirnya Masuk Ditahan
Gojek Siapkan Amunisi Hemat dan Cermat Lengkapi Ramadan
Usai Factory Reset, Bisakah Data di HP Android Dipulihkan?
Tiga Penjual Bubuk Petasan di Salatiga Ditangkap
Ledakan Keras Terjadi di Cilacap
Bermodal Pinjaman Dari BRI, Wanita Asal Makassar Sukses Buka Usaha Kue
Selain Motor, Ternyata Irwan Ardiansyah Pernah Kelola Klub Sepakbola Kota Yogya
Jibom Gegana Satuan Brimob Polda DIY Musnahkan 11 Kilogram Obat Mercon
Selain Motor, Ternyata Irwan Ardiansyah Pernah Main di Klub Sepakbola Kota Yogya
Indrustri Rumahan Mukena Kebanjiran Order