Kiriman Barang Terbatas Harga Bawang Merah Terus Naik

user
Ary B Prass 03 Februari 2023, 13:57 WIB
untitled

SUKOHARJO - Harga cabai rawit merah dan bawang merah terus mengalami kenaikan akibat keterbatasan barang. Pedagang mendapatkan pasokan dari petani dan pengepul dalam jumlah terbatas dan sering terlambat. Hal tersebut dipicu karena hasil panen berkurang akibat pengaruh hujan deras.

Pedagang Pasar Kartasura Watik, Jumat (3/2/2023) mengatakan, harga cabai secara umum masih tinggi. Namun khusus untuk cabai rawit merah terus mengalami kenaikan karena terbatasnya pasokan yang diterima pedagang dari pengepul ataupun petani. Selain itu pengiriman barang juga sering terlambat.

Kondisi tersebut sudah terjadi sejak beberapa hari terakhir. Pedagang memperkirakan apabila tidak ada perubahan seperti penambahan barang dan kecepatan waktu pengiriman maka harga bisa terus naik.

Harga cabai rawit merah normal biasanya pada kisaran dibawah Rp 30.000 per kilogram. Namun sekarang dijual Rp 54.000 per kilogram. Harga cabai jenis lainnya juga masih tinggi. Diantaranya cabai merah keriting Rp 37.000 per kilogram, cabai rawit hijau Rp 38.000 per kilogram. Hanya cabai merah besar teropong saja yang paling rendah harganya Rp 29.000 per kilogram.

"Permintaan masyarakat tinggi tapi stok barang khususnya cabai rawit merah terbatas karena kiriman juga berkurang dari pengepul akibat hasil panen petani tidak maksimal pengaruh sering hujan deras," ujarnya.

Pedagang dengan kondisi seperti sekarang ini mengalami dilema. Sebab disatu sisi harga tinggi namun disisi lain stok barang terbatas. Akibatnya cabai yang dijual sering tidak laku karena pembeli membatasi pembelian menyesuaikan kemampuan keuangan akibat tingginya harga.

Kenaikan harga juga terjadi pada bawang merah dari sebelumnya pada kisaran Rp 25.000 per kilogram sekarang dijual Rp 39.000 per kilogram. Penyebabnya sama karena stok barang di pedagang terbatas akibat pengurangan pasokan dari pengepul atau petani terpengaruh cuaca sering hujan deras.

"Sama karena stok berkurang karena hasil panen bawang merah tidak maksimal. Jadi harga naik. Kalau hujan terus begini maka harga bisa naik terus," lanjutnya.

Watik memperkirakan harga bawang merah akan terus naik apabila tidak segera ditangani pemerintah dengan menambah stok barang. Sebab selain hasil panen petani tidak maksimal, hujan deras juga berpengaruh pada kualitas bawang merah karena banyak yang rusak akibat terendam air.

"Kualitas bawang merah juga turun banyak yang rusak. Meski begitu tetap dijual dan laku karena barangnya memang adanya itu," lanjutnya.

Untuk harga bawang putih masih stabil sampai sekarang. Bawang putih jenis sin chung Rp 24.000 per kilogram, jenis kating Rp 27.000 per kilogram dan jenis bombay Rp 22.000 per kilogram. Harga daging ayam Rp 30.000 per kilogram dan telur ayam Rp 26.000 per kilogram.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskopumdag) Sukoharjo Iwan Setiyono, mengatakan, harga kebutuhan pokok pangan seperti cabai dan bawang merah mengalami kenaikan karena terpengaruh cuaca hujan deras. Pasokan barang dari petani menjadi terbatas karena hasil panen tidak maksimal.

Pedagang di pasar tradisional di Kabupaten Sukoharjo mengandalkan pasokan barang kebutuhan pokok pangan seperti cabai, bawang merah dan sayuran dari petani luar daerah. Barang dikirim setiap hari dengan jumlah bervariasi.

"Saat panen melimpah maka stok barang berlebih dan bisa menekan harga. Begitupula sebaliknya bila terkendala hujan deras dan tanaman rusak maka hasil panen juga tidak maksimal," ujarnya.

Diskopumdag Sukoharjo terus memantau kondisi pergerakan pasar baik stok barang dan harga kebutuhan pokok pangan di pasar tradisional dan perbelanjaan modern. Apabila diperlukan maka nantinya penambahan pasokan dilakukan dengan melibatkan pemerintah untuk menekan harga dipasaran.

"Sementara masih terkendali dan belum sampai kelangkaan dan lonjakan harga. Terus kami pantau kebutuhan pokok pangan di pasaran," lanjutnya. (Mam)

Kredit

Bagikan