Kendala Utama Menulis Karya Ilmiah, Belum Mampu Beri Solusi Terbaru
Ary B Prass
04 Februari 2023, 23:57 WIB

Prof Dr Suparman DEA saat menyampaikan materi. (foto: jayadi kastari)
YOGYA - Dosen sampai sekarang masih kesulitan atau kurang menulis karya ilmiah. Hal ini terjadi disebabkan beberapa hal, dosen belum terbiasa menulis karya ilmiah internasional. Memahami style 'selingkung' menulis ilmiah di Scopus serta berkontribusi dengan memberi solusi terbaru.
Selain itu kendala utama, masih kurangnya referensi literasi informasi. Menulis karya ilmiah bertaraf internasional dibutuhkan tingginya literasi informasi. Menulis itu ketrampilan berarti dipraktekkan, bukan sekadar teori-teori. Kalau sudah terbiasa, pasti bisa.
Demikian ditegaskan Prof Dr Suparman MSi DEA dalam Workshop Penulisan Artikel Ilmiah untuk Mendukung Implementasi Kurikulum Berbasis Outcame Based Education (OBE) di Laboratorium Manajemen 216 kampus 1 Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Jalan Kapas, Semaki, Kota Yogyakarta, Jumat (03/02/2023).
Workshop yang dimoderatori Dr Sukardi MM tersebut diselenggarakan Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UAD dan dibuka Kaprodi Manajemen FEB-UAD, Tina Sulistiyani SE MM.
Menurut Suparman, menulis karya ilmiah baik dilakukan dosen maupun mahasiswa memang dibutuhkan proses, dari beberapa hal tersebut.
"Kendala-kendala harus diurai dan diatasi sehingga menulis karya ilmiah menjadi panggilan seorang intelektual. Menulis berbagai persoalan dengan disiplin ilmu yang ditekuni," ujarnya.
Diingatkan, bagi dosen memiliki data, fakta dan ilmu sebenarnya sesuatu yang lumprah dan biasa. Persoalan, banyaknya data, apakah mampu dibedah, dianalis dengan 'pisau' ilmiah? Setelah mampu memberi kontribusi dengan solusi, kebaruan dan bermanfaat untuk masyarakat luas?
"Karya ilmiah memang harus berdampak, bermanfaat luas," ujarnya.
Sedangkan Kaprodi Manajemen FEB-UAD, Tina Sulistiyani SE MM dalam sambutan antara lain mengatakan, workshop ini bertujuan meningkatkan kemampuan menulis artikel ilmiah secara praktis. Selain itu, pengenalan dan praktek menggunakan reseach tools yang ada (VosViewer, Mendeley).
Dijelaskan, workshop ini diperuntukkan untuk dosen Manajemen. Ilmu dan materi pada akhirnya bisa disampaikan kepada mahasiswa.
"Dosen sendiri masih kurang menulis di jurnal ilmiah yang ber-Scopus," ujarnya. Karya jurnal Ilmiah juga mampu memberi nilai tambah saat visitasi akreditasi. (Jay)
BERITA TERKAIT
Dua Kakek dan Seorang Pemuda Bobol Rumah Kosong
Polisi Bekuk Tersangka Pembobol Kios Onderdil
OMG Yogyakarta Ajak Milenial Kreatif Ciptakan Lapangan Kerja Baru
Dua Remaja Diserang Sekelompok Pemuda Bersenjata Celurit
Kolaborasi Bersama BRI, Desa Mengulungkidul Sabet Berbagai Penghargaan
Terbongkar! Material Bangunan Dicuri Karyawan Sendiri
Polisi Tak Tutup Kemungkinan Proses Kelompok Korban Pengeroyokan
Benarkah Tiko Aryawardhana Pacar Bunga Citra Lestari?
Cegah Aksi Klithih Meluas, Kapolda DIY Buat Kebijakan Ini
Mak Ganjar Percantik Taman Wisata Embung Blubuk
Awas! Penipuan Siber Berkedok Lapor SPT Pajak via Email Meluas
Hari Ini Penukaran Uang Baru Lebaran 2023 Dibuka
Sabung Ayam Jadi Ajang Perebutan Tahta Singasari
Mengharukan, Video Anak Pelukan Sama Ayahnya di Tahanan Viral di Medsos
Gunakan dengan Bijak, Awas Krisis Air Global
Mahfud MD Tantang Balik DPR RI Terkait Transaksi Rp 349 T
Konfrontasi Amerika - China Tinggal Menunggu Waktu
Begini Kata Tetangga tentang Dampak dari Ledakan Hebat Obat Petasan di Kaliangkrik
Kepala PPATK Bakal Dipolisikan Karena Bocorkan Hal Ini
THR Cair Lebih Cepat, Mudik Lancar
Studi Tiru ke SMAN 1 Seyegan, SMP Muhi Serius Buka Kelas Peminatan SBO