BANTUL - Masyarakat, terlebih seniman, yang tinggal di Yogyakarta pada era 70 hingga 80-an, mestinya mengenal sosok bernama populer Sawung Jabo.

Seniman musik yang menyebut diri preman ini cukup mewarnai dunia kesenian di Yogyakarta, bahkan kemudian nasional.

Pernah diajak bergabung di kelompok musik Kampungan, lalu Bengkel Teater pimpinan WS Rendra, dan membentuk kelompok Sirkus Barock yang abadi sampai sekarang.

"Sekarang jadi Sirkus Barokah," guraunya di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) di Dusun Kembaran, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Minggu (5/2/2023).

Selain Sirkus Barock, Jabo pernah bergabung dengan Kantata Takwa dan Swami yang menelurkan album kondang. Kantata Takwa bersama Setiawan Djody, Iwan Fals, Rendra, Donny Fattah, dan Innisisri. Swami bersama Iwan Fals, Naniel Yakin, Nanoe. Innisisri, Jockie Suryoprayogo.

Beberapa kenangan semasa muda disebutkannya pada acara yang memang untuknya itu. Butet Kartaredjasa mengundang 300-an seniman pada acara Merayakan Sawung Jabo.

"Mumpung Jabo ada di Yogya," tulis Butet.

Telah puluhan tahun Jabo tinggal di Australia, negeri asal Suzan, istrinya. Belum lama ini, seniman usia 72

tahun ini bersama kelompok musiknya tampil di Bandung dan Bogor.

Butet diajak untuk membacakan puisi, tapi tak bisa memenuhi harapan Jabo. Maka untuk mengobati, Butet menggelar acara tersebut dan membacakan puisi karya Rendra berjudul 'Sajak Seonggok Jagung'.

Ratusan seniman berbagai bidang hadir, dipersilakan berekspresi baik melukis, menari, menyanyi, membaca puisi, hingga pantomim.

Dari kalangan seniman yang hadir meramaikan acara siang hingga petang di antaranya pelukis Djoko Pekik, Kartika Affandi, sutradara-aktor Slamet Rahardjo, Eros Djarot, Sudjiwo Tedjo,  Inayah Wahid, penyanyi Trie Utami, Oppie Andaresta, Rieke Diah Pitaloka, Sruti Respati, hingga Ndarboy Genk.

Sementara tokoh di luar seniman ada  Menkopolhukam Mahfud MD, mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin, GKR Hemas.

Butet mengatakan, selain sudah bersahabat sejak lama, meski usia terpaut 11 tahun lebih muda,  memiliki nasib  yang sama dengan kesehatan. Butet yang pernah dihadiahi sakit cukup lama, kali ingin membagi energi positif bagi yang sedang dihadiahi sakit.

Jabo yang pernah merasakan susah selama di Yogya kembali mengenang saat-saat muda. Waktu itu Bengkel Teater era Ketanggungan pernah vakum lama dan tak menerima anggota baru.

Namun oleh Rendra, Jabo diperbolehkan bergabung, bahkan bisa menempati kamar untuk tinggal tanpa harus mengeluarkan biaya. Jabo yang mestinya membayar sewa kamar tak melewatkan kesempatan itu.  (Ewp)