Coklit 715.057 Calon Pemilih, KPU Terjunkan 3.200 Pantarlih

user
Ary B Prass 13 Februari 2023, 11:27 WIB
untitled

KARANGANYAR - KPU Kabupaten Karanganyar menerjunkan 3.200 petugas pemutakhiran data pemilih (Pantarlih) untuk melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) 715.057 calon pemilih pemilu serentak 2024.

Potensial pemilih baru yang belum terdaftar di daftar calon pemilih pemilu merupakan salah satu tujuan diadakan coklit.

Ketua KPU Karanganyar, Triastuti Suryandari mengatakan coklit dari rumah ke rumah dilakukan pantarlih 12-14 Februari 2024.

Petugas berbekal data calon pemilih di tempat pemungutan suara (TPS). Data calon pemilih itu merupakan data kependudukan dan daftar penduduk potensial pemilih (DP4) dari KPU RI yang sudah dimutakhirkan secara berkelanjutan oleh KPU Kabupaten Karanganyar.

“Jumlah pantarlih disesuaikan jumlah TPS di Karanganyar sebanyak 3.200 lokasi. Seorang petugas melakukan coklit calon pemilih di satu TPS yang sama,” katanya usai mendampingi coklit di kediaman Bupati Karanganyar Juliyatmono di Dusun Pokoh Desa Ngijo Tasikmadu, Minggu sore (12/2/2023).

Di lokasi sasaran, petugas memastikan data tersebut sesuai kondisi riil rumah tangga. Boleh jadi petugas menemukan potensial pemilih baru yang belum terdaftar alias tercecer. Lebih lanjut dikatakan, 715.057 sasaran coklit calon pemilih pemilu 2024 berjumlah lebih banyak dibanding pemilih pemilu 2019 lalu.

“Ada lebih sekitar 20 ribu calon pemilih dibanding pemilu 2019 sebanyak 695.027 jiwa,” katanya.

Selain di kediaman Bupati Karanganyar Juliyatmono, di hari pertama coklit, komisioner KPU mendampingi petugas melaksanakan tugasnya di kediaman Wakil Bupati Karanganyar Rober Christanto, Ketua DPRD Bagus Seloperwakilan unsur akademisi dan aktivis gender Prof Dr Ismi Dwi Astuti Nurhaeni dan penyandang disabilitas Joko Priyono. Setelah coklit beres, kemudian petugas menempel stiker di rumah tersebut.

Bupati Karanganyar Juliyatmono meminta pantarlih jeli melakukan coklit. Jangan sampai ada anggota keluarga memenuhi syarat pemilih pemilu tercecer.

“Supaya pemilu legitimate dan tanpa komplain. Sinergi dengan pemerintah desa, kadus Rt dan Rw. Berikan informasi yang benar, bukakan pintu,” katanya. (Lim)

Kredit

Bagikan