Krjogja.com - KLATEN - Sebanyak 20 remaja penyandang disabilitas tuna rungu di Klaten giat belajar membaca Al Quran, di Sekretariat Paguyuban Penyandang Disabilitas Klaten (PPDK) Jalan Kunti Kampung Baru, Barenglor, Klaten Utara, Klaten.

Qoriek Asmarawati, Wakil Ketua PPDK Klaten Selasa (21/2/2023) mengatakan, remaja tuna rungu di Klaten memiliki semangat besar untuk bisa membaca al quran. Membaca al quran bagi remaja tuna rungu menjadi salah satu program PPDK Klaten.

“PPDK mengundang Ustadz Fakih dari Sukoharjo untuk mengajarkan huruf hijaiyah. Beliau adalah salah satu dosen di universitas swasta di Surakarta dan punya kemampuan bahasa isyarat yang bagus. Ada 20 anak remaja tuna rungu yang bergabung. Dan mereka terlihat sangat antusias untuk bisa baca al quran” kata Qoriek.

Lebih lanjut Qoriek menjelaskan, perbendaharaan kata yang dimiliki anak tuna rungu sangat terbatas. Sehubungan hal itu, pembelajaran huruf al quran itu, masih terbatas pada tingkat dasar.

“Ustadz Fakih punya metode bona untuk memperkenalkan huruf hijaiyah. Jadi beliau mengajarkan pengucapan huruf al quran itu secara oral sampai benar. Awalnya mereka mengeja selanjutnya diajarkan juga hafalan sholat. Dengan metode bona itu nanti remaja tuna rungu yang belajar al quran diberikan buku panduan dan barcodenya. Diharapkan mereka bisa jarak jauh juga seperti melihat youtube,” tambahnya.

Harapannya terhadap kebijakan pemerintah terkait pendampingan disabilitas, Qoriek ingin ada langkah yang komprehensif bagi kaum disabilitas. “Layanan yang ramah disabilitas itu tidak saja penyediaan sarana secara fisik saja, tapi bagaimana akses layanan publik lebih inklusif. Jadi tidak sepotong-potong. Pendampingan layanan publik juga penganggaran itu lebih penting,” jelas Qoriek pula. (Sit)