Berzakat Kebutuhan Manusia Hidup Kolektif

user
Tomi Sujatmiko 26 Februari 2023, 15:26 WIB
untitled

Krjogja.com - YOGYA - Pengurus Besar Muhammadiyah mendorong semua anggota atau warganya untuk 'menggembirakan' zakat. Artinya, berzakat bukan hanya menjadi keharusan karena adanya perintah agama, melainkan juga menjadi kebutuhan manusia sebagai makluk yang hidup secara kolektif.

Demikian salah satu butir pernyataan rekomendasi disampaiakan M Da'i Iskandar MSI selaku Ketua Lembaga Zakat, Infak dan Shadaqah Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta di Aula PDM, Jalan Sultan Agung 14, Minggu (26/02/2023). Sebelum penyampaian rekomendasi dari Lazismu PDM Kota Yogya, dilakukan diskusi panel dengan pembicara M Da'i Iskandar MSI, Sigit Haryo Yudanto SPsi (Wakil Ketua PDM Kota Yogya), Ridwan Furqoni MPI, Cahyono SAg (Ketua Lazismu DIY) dengan moderator Maryono SPd.

Rekomendasi lain, Pengurus Besar menginginkan zakat menjadi sebuah gerakan terorganisir dengan rapi, tidak sporadis. Salah satu inti dari pengelolaan zakat, dalam era sekarang disebut sebagai bagian aktuantabilitas. Ketiga, bagi Pengurus Besar Muhammadiyah, praktik berzakat bukan sekadar untuk memenuhi kaidah fikhiyyah semata-mata, melainkan membangun tradisi dan etos untuk menyemaikan nilai-nilai kebaikan kepada sesama. Untuk menanamkan tradisi berzakat (berinfak), perlu sistem edukasi yang baik. Bahkan harus diterapkan sejak dini kepada anak-anak.

M Da'i Iskandar menegaskan, membangun kebersamaan dan solidaritas mampu merekatkan ukhuwah melalui kegiatan berzakat, infak dan sedekah. "Untuk merealisasikan diperlukan kerja keras. Potensi zakat begitu besar. Bahkan diperkirakan mencapai 210 miliar per tahun di Kota Yogya," ujarnya.

Sedangkan dalam diskusi panel banyak dikritisi soal kemiskinan dan stunting. Sigit Haryo Yudanto SPsi berpandangan, soal kemiskinan dan stunting, Lazismu PDM Kota Yogya sebenarnya mampu berperan serta dan memberi solusi."Syaratnya, asal tidak berjalan sendiri-sendiri harus bersinergi dengan Ortom dan majelis. PDM Kota Yogya punya 8 Ortom dan 19 majelis," ucapnya. Bersinergi itu penting agar bisa saling berbagi peran.

Diskusi panel diikuti dari PDM, Pimpinan Cabang Muhammadiyah se-Kota Yogya, Organisasi Otonom (Ortom), Majlis/lembaga PDM, Badan Pengurus, Dewan Pengurus, Dewan Syariah, Badan Pengawas Lazismu, Kantor Layanan Lazismu, BKS SD - SMP-SMA PDM, Relawan Kemanusiaan.(Jay)

Kredit

Bagikan