Berzakat Kebutuhan Manusia Hidup Kolektif

Pembicara Diskusi Panel Lazismu Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta (Jayadi Kastari)
Krjogja.com - YOGYA - Pengurus Besar Muhammadiyah mendorong semua anggota atau warganya untuk 'menggembirakan' zakat. Artinya, berzakat bukan hanya menjadi keharusan karena adanya perintah agama, melainkan juga menjadi kebutuhan manusia sebagai makluk yang hidup secara kolektif.
Demikian salah satu butir pernyataan rekomendasi disampaiakan M Da'i Iskandar MSI selaku Ketua Lembaga Zakat, Infak dan Shadaqah Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta di Aula PDM, Jalan Sultan Agung 14, Minggu (26/02/2023). Sebelum penyampaian rekomendasi dari Lazismu PDM Kota Yogya, dilakukan diskusi panel dengan pembicara M Da'i Iskandar MSI, Sigit Haryo Yudanto SPsi (Wakil Ketua PDM Kota Yogya), Ridwan Furqoni MPI, Cahyono SAg (Ketua Lazismu DIY) dengan moderator Maryono SPd.
Rekomendasi lain, Pengurus Besar menginginkan zakat menjadi sebuah gerakan terorganisir dengan rapi, tidak sporadis. Salah satu inti dari pengelolaan zakat, dalam era sekarang disebut sebagai bagian aktuantabilitas. Ketiga, bagi Pengurus Besar Muhammadiyah, praktik berzakat bukan sekadar untuk memenuhi kaidah fikhiyyah semata-mata, melainkan membangun tradisi dan etos untuk menyemaikan nilai-nilai kebaikan kepada sesama. Untuk menanamkan tradisi berzakat (berinfak), perlu sistem edukasi yang baik. Bahkan harus diterapkan sejak dini kepada anak-anak.
M Da'i Iskandar menegaskan, membangun kebersamaan dan solidaritas mampu merekatkan ukhuwah melalui kegiatan berzakat, infak dan sedekah. "Untuk merealisasikan diperlukan kerja keras. Potensi zakat begitu besar. Bahkan diperkirakan mencapai 210 miliar per tahun di Kota Yogya," ujarnya.
Baca Juga
Sedangkan dalam diskusi panel banyak dikritisi soal kemiskinan dan stunting. Sigit Haryo Yudanto SPsi berpandangan, soal kemiskinan dan stunting, Lazismu PDM Kota Yogya sebenarnya mampu berperan serta dan memberi solusi."Syaratnya, asal tidak berjalan sendiri-sendiri harus bersinergi dengan Ortom dan majelis. PDM Kota Yogya punya 8 Ortom dan 19 majelis," ucapnya. Bersinergi itu penting agar bisa saling berbagi peran.
Diskusi panel diikuti dari PDM, Pimpinan Cabang Muhammadiyah se-Kota Yogya, Organisasi Otonom (Ortom), Majlis/lembaga PDM, Badan Pengurus, Dewan Pengurus, Dewan Syariah, Badan Pengawas Lazismu, Kantor Layanan Lazismu, BKS SD - SMP-SMA PDM, Relawan Kemanusiaan.(Jay)
BERITA TERKAIT
Mahfud Md Tantang Balik DPR RI Terkait Transaksi Rp 349 T
Konfrontasi Amerika - China Tinggal Menunggu Waktu
Begini Kata Tetangga tentang Dampak dari Ledakan Hebat Obat Petasan di Kaliangkrik
Kepala PPATK Bakal Dipolisikan Karena Bocorkan Hal Ini
THR Cair Lebih Cepat, Mudik Lancar
Jalin Kerjasama dengan SMAN 1 Sayegan, SMP Muhi Yogyakarta Serius Siapkan Kelas SBO
Ledakan Hebat Obat Petasan di Kaliangkrik Magelang, 1 Tewas, 5 Rumah Rusak Berat
Rumah Hancur Akibat Ledakan Obat Petasan
Ormas yang Ganggu Toleransi di Yogyakarta Bakal Disikat, Ini Janji Kapolda DIY
Polda Jateng Bakal Tegas Hadapi Aksi Perang Sarung
Awal Ramadhan, Ditemukan Rumah Warga Digunakan Berjualan Miras
Tiga Awak Hilang, Kapal Pengangkut BBM Pertamina Terbakar
PPIH Bidang Kesehatan Diminta Fokus Layani Jemaah Haji
Rusia Akan Menempatkan Senjata Nuklir Taktis di Belarus
Perang Sarung Marak Dimana-mana, Begini Fakta Sesungguhnya
Yakinkan Masyarakat, KPK Berjanji Tak Akan Lepas Kasus Rafael
Polisi Tangkap Pelaku Pengeroyokan di Jalan Tentara Mataram, Niatnya Perang Sarung
Hendak Perang Sarung, Tim Pandawa Polres Sukoharjo Amankan Puluhan Remaja
Soal Larangan Bukber, Mahfud MD: Belum Dengar Pak Jokowi Mau Mencabut
Angin Kencang, Atap Beberapa Rumah Warga Desa Semen 'Mabur'
Mahasiswa Mapala FK UNS yang Tercebur di Goa Beraholo Ditemukan Tewas