BI Siapkan Rekomendasi Strategi, Antisipasi Kenaikan Angka Kemiskinan 2023

Ilustrasi (dokumen)
Krjogja.com - YOGYAĀ - Bank Indonesia (BI) DIY telah menyiapkan sejumlah rekomendasi guna mengantisipasi kenaikan angka kemiskinan 2023 mendatang.
Rekomendasi tersebut antara lain inflasi rendah dan stabil, korporatisasi pertanian, quality tourism, pengembangan UMKM dan ekonomi kreatif serta investasi infrastruktur yang telah tersedia.
Hal ini disampaikan Tim Perumusan Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Kantor Perwakilan BI DIY Rifat Pasha di Yogyakarta, Minggu (26/2/2023).
Baca Juga
Upaya memperkuat strategi implementasi quality dan responsible tourism ini dalam rangka meningkatkan nilai tambah kepariwisataan terhadap perekonomian, penyerapan tenaga kerja, serta bagian dari strategi pengentasan kemiskinan.
āMeningkatkan kapasitas dan kapabilitas UMKM khususnya di sektor pangan guna mendukung pengendalian inflasi dan pengentasan kemiskinan, Tidak terkecuali UMKM pendukung pariwisata untuk memperkuat implementasi quality tourism.,ā tuturnya di Yogyakarta, Minggu (26/2/2023).
Rifat menyebut perlunya program perlindungan sosial bagi penduduk rentan miskin sebagai langkah jangka pendek mengurangi angkaĀ kemiskinan di DIY kedepannya.
Rekomendasi berikutnyaĀ melakukan optimasi social finance diantaranya zakat, infaq, shadaqah dan wakaf (Ziswaf) dalam rangka mendukung program pengentasan kemiskinan di DIY.
ā Optimalisasi dan kolaborasi dengan institusi pendidikan khususnya Perguruan Tinggi serta institusi lainnyaĀ dalam program pengentasan kemiskinan, antara lain melalui priorItas tujuan KKN mahasiswa di DIY ke daerah-daerah kantong kemiskinan.,ā imbuhnya.
Lebih lanjut, Rifat menyatakan perlunya mendorong percepatan pengembangan kawasan Selatan. Pengembangan tersebut utamanya untuk megembangkan level perdesaan atau kalurahan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi.
Strategi antisipasi yang disiapkan berupa program perlindungan sosial , optimalisasi Ziswaf, mengadakan business matching dan pembiayaan uMKM serta peningkatan akses dasar atau basic needs.
āPenyebab kemiskinan. DIY selama iniĀ dikarenakan pendapatan petani rendah, low skill labour, kinerja sektor utamanya menurun serta inflasi yangĀ tinggi,ā tandasnya.
Momentum pemulihan ekonomi selama tahun 2022, disebutnya telah mendorong perbaikan kondisi ketenagakerjaan dan penurunan kemiskinan.
Rata-rata pengeluaran penduduk miskin semakin mendekati batas garis kemiskinan terindikasi dari Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) yang semakin rendah disertai penurunan kesenjangan pendapatan antara penduduk miskin yang terindikasi dari indeks Keparahan Kemiskinan (P2)
āPertumbuhan pendapatan kelompok kaya lebih cepat dibandingkan kelompok penduduk miskin sehingga angka gini ratio DIY cenderung meningkat. Persentase penduduk miskin di DIY termasuk 16 provinsi di atas rata-rata nasional. Secara rata-rata rumah tangga miskin di DIY memiliki 4,20 orang anggota rumah tangga. Apabila ditinjau secara rumah tangga, maka garis kemiskinan rumah tangga mencapai Rp2.315.636/RT/bulan,ā ungkap Rifat. (Ira)
BERITA TERKAIT
Takut Ketahuan, Suyono Mutilasi Korban Jadi Enam Bagian
BMM Olah Daging Kurban Jadi Rendang Kaleng
Masyarakat Penghayat Kepercayaan Gelar Ruwatan Popo Sakkalir
Kajari Bantul Setorkan PNPB ke BRI Bantul
Lagi, Kakek Nekat Gantung Diri
Wacana Tiket Home PSS Naik, Ini Suara Hati Suporter
PKP3JH Siaga di Madinah dan Makkah untuk Bantu Jemaah
DPRD Klaten Minta Pendapatan Asli Daerah Ditingkatkan
Popok Bayi Ini Bantu Atasi Ruam Popok Akibat Perubahan Iklim Ekstrem
NasDem : Secara Yuridis MK Sulit Putuskan Proporsional Tertutup
Kelas Khusus Olahraga Kurang Prasarana, Ini Komitmen DPRD BantulĀ
BPPD DanĀ Dinpar Gunungkidul Gelar Table Top Handayani
Bank DKI Raih Penghargaan Bank Terbaik BPD KBMI 2
Terulang Lagi Remaja Jadi Korban Pelecehan di Sleman, Ini 'Warning' dari Psikolog
2.870 Camaba Ikuti Ujian UM-PTKIN di UIN Sunan Kalijaga
Tantangan Sustainability Penurunan Stunting, Akankah Tercapai Zero Stunting di 2030?
Persiapan Puncak Haji, Jemaah Haji Lansia Harus Jaga Tenaga
Masih perlukah Pembukaan Fakultas Kedokteran di Pulau Jawa?
Boyolali Jadi Tuan Rumah Temu Donor Darah Sukarela Se-Jateng
Stiker Lindungi Lansia Terpampang di Setiap Sudut Hotel Jemaah Haji
Siap-Siap War! Tiket FIFA Matchday Indonesia vs Argentina Bisa Dibeli Mulai 5 Juni