Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Ibu dan Anak Melalui Asuhan Kebidanan Komplementer

user
Ivan Aditya 27 Februari 2023, 09:02 WIB
untitled

Krjogja.com - SLEMAN - Program Studi Kebidanan Program Diploma Tiga Universitas Respati Yogyakarta (UNRIYO) menggelar webinar nasional yang dilaksanakan Kamis (23/02/2023). Webinar ini diikuti secara virtual oleh ratusan peserta mulai dari mahaiswa, dosen hingga para praktisi kebidanan maupun kesehatan di tanah air.

Dengan mengangkat tema ‘Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Ibu dan Anak Melalui Asuhan Kebidanan Komplementer’, webinar ini menghadirkan tiga narasumber yang berkompeten. Masing-masing Dosen Prodi Kebidanan Program DiplomaTiga UNRIYO Inayati Ceria, S.ST., MPH, Ketua Pengurus Pusat (PP) Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Dr. Emi Nur Jasmi, M.Kes dan Dosen Poltekkes Kemenkes Semarang Dr. Melyana Nurul Widyawati, S.SiT., Bdn., M.Kes.

Inayati Ceria dalam paparannya menyebutkan tentang penerapan komplementer dalam stimulasi tumbuh kembang. Dikatakannya bahwa ketika berbicara pertumbuhan dan perkembangan maka tidak jauh dari anak. Pertumbuhan dan perkembangan anak merupakan dua hal yang sangat penting dan saling berkorelasi, sehingga orang tua sebaiknya memperhatikan baik aspek pertumbuhan maupun perkambangan terutama pada periode emas perkembangan otak (1-5 tahun).

"Stimulasi merupakan tahap penting untuk merangsang kemampuan dasar anak agar tumbuh dan berkembang secara optimal, tentunya dengan prinsip-prinsip stimulasi yang tepat sesuai usia anak. Prinsip stimulasi tumbuh kembang harus dilandasi dengan rasa kasih sayang dan rasa cinta, selalu menunjukkan sikap dan perilaku baik, dilakukan dengan bermain, bernyanyi atau cara bervariasi yang menyenangkan tanpa paksaan apalagi hukuman," imbuhnya.

Ia mengatakan sekarang masyarakat sudah banyak menggunakan pelayanan komplementer. Terapi komplementer ini merupakan terapi pilihan lain di luar pengobatan medis konvensional untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

“Terapi komplementer juga dapat digunakan sebagai upaya untuk menstimulasi tumbuh kembang bayi balita. Pelayanan komplementer yang bisa digunakan untuk stimulasi tumbuh kembang antara lain pijat stimulasi, baby yoga and kids yoga serta aromaterapi dengan essentials oil," jelas Inayati Ceria.

Emi Nurjasmi dalam webinar membawakan materi pelajanan komplementar dalam asuhan kebidanan. Dijelaskannya pelayanan kebidanan adalah suatu bentuk pelayanan profesi yang merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan secara mandiri, kolaborasi atau rujukan.

“Praktik bidan adalah kegiatan pemberian pelayan yang dilakujkan oleh bidan dalam bentuk asuhan kebidanan. Sedangkan asuhan kebidanan adalah rangkaian kegiatan yang didasarkan pada proses pengambilan keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan,” jelasnya.

Ia menjelaskan terapi komplementer dikenal juga dengan terap taradisonal yang digabungkan dengan pengobatan modern. Pengobatan komplenenter altrenatif dilakukan sebagai upaya pelayanan yang berkesinambungan mulai dari peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyaki (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif).

“Pengobatan komplementer alternatif adalah pengobatan non kenvensional yang ditujukan untuk meningkakan derajat kesehatan masyarakat meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang diperoleh melalui pendidikan terstruktur dengan kualitas, keamanan dan efektifitas yang tinggi berlandaskan pengetahuan biomedik yang belum diterima dalam kedokteran konvensonal,” kata Emi Nurjasmi.

Sementara itu Melyana Nurul Widyawati yang banyak berbicara tentang sehat dan bugar pada masa kehamilan menyoroti tentang kesimbangan dalam kehidupan. Menurutnya keseimbanga itu penting bagi manusia agar seseorang dapat melakukan adaptasi secara berkesinambungan.

“Seseorang tidak akan dikatakan sehat paripurna jika hanya fisiknya saja yang sehat. Tetapi harus sehat fisik pikiran dan jiwa. Ini yang dinamakan keseimbangan,” ujar Melyana Nurul Widyawati. (*)

Kredit

Bagikan