Sambat ke Dewan, Pedagang Teras Malioboro 2 Kembali akan Dipindah

user
Ary B Prass 28 Februari 2023, 20:47 WIB
untitled

YOGYA - Lebih dari 700 pedagang Teras Malioboro 2 mengaku mengalami penurunan omset pasca relokasi setahun yang lalu. Kini mereka harus menerima kenyataan akan dipindah lagi oleh Pemda DIY.
Hingga saat ini, banyak permasalahan yang menurut pedagang belum terselesaikan. Dalam artian intern, yakni belum ada data nama-nama lapak. Jadi ada beberapa anggota yang belum mendapatkan lapak.
Mereka juga mengaku kaget dengan informasi di media sosial, kalau akhir 2024 pedagang akan dipindah lagi. Tepatnya di dekat Teras Malioboro 1.
"Kita yang masih terlihat di Teras Malioboro 2 saja omsetnya turun. Apalagi jika nantinya akan direlokasi lagi di tempat baru?" kata Ketua Paguyuban Teras Malioboro 2 Supriyati.
Menurutnya, dari 1.041 pedagang di Teras Malioboro 2, 700 diantaranya mengalami penurunan omset. Itu posisi Teras Malioboro 2 masih terlihat di Jalan Malioboro. Bagaimana jika benar mereka bakal dipindah ke daerah Ketandan?
"Ini bukannya kita pesimis. Tapi sebagai jiwa pedagang, yang menarik itu kan Malioboronya. PKL-nya juga. Kita dari awal menerima direlokasi. Akan tetapi masih jadi satu dengan Jalan Malioboro dan tidak dipisah-pisah. Seperti itu," jelasnya.
Pedagang mengaku selama ini tidak dilibatkan dalam proses perencanaan sekitar Malioboro. Apalagi sampai setahun terakhir, mereka tidak pernah diajak duduk bersama. Pedagang bukannya tidak berterimakasih karena sudah diberi tempat untuk berjualan. Hanya saja semestinya ada pertimbangan-pertimbangan lain.
"Apapun program pemerintah selama itu baik untuk ekonomi rakyat, kita siap mendukung. Tapi kita juga siap memberikan saran, masukan ataupun kritik bagi kebijakan yang tidak berpihak pada ekonomi rakyat," ungkapnya.
Dia mencontohkan, sesuai perjanjian masing-masing pedagang akan mendapatkan lapak seluas 1,5 meter. Namun pada kenyataannya, hanya 1,2 meter.
"Bukan hanya itu, tempatnya juga bocor dan banjir. Ini sangat tidak nyaman bagi pengunjung. Harusnya kenyamanan pengunjung juga dipertimbangkan," tegasnya.
Penataan di sumbu filosofi termasuk Malioboro menurut Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY Srie Nurkyatsiwi itu bukan mendadak.
Melainkan sudah lama. Pedestrian yang sebelumnya digunakan untuk berjualan para PKL, sejak awal peruntukkan untuk pejalan kaki. Bukan untuk berjualan.
"Dan itu yang punya adalah toko. Mereka menyerahkan kepada kami dalam hal ini Pemda untuk dimanfaatkan bagi kepentingan masyarakat. Pemda lantas menyiapkan ruang agar dapat dimanfaatkan bagi PKL Malioboro. Salah satunya yang sekarang ini menjadi Teras Malioboro 1," jelasnya.
Tak hanya pedagang di Teras Malioboro 2, Siwi menegaskan jika seluruh anggota dan sekretariat DPRD DIY juga akan direlokasi ke Jalan Kenari.
Sebab, lokasi tersebut juga akan digunakan untuk pembangunan Jogja Planning Gallery yang dipusatkan di Gedung DPRD DIY.
Ketua Komisi B DPRD DIY Andriana Wulandari berjanji akan mengawal hal ini. Agar penataan yang direncanakan Pemda DIY tersebut betul-betul berpihak pada rakyat.
"Semua program pemerintah harus berpihak pada rakyat. Termasuk bagaimana bisa meningkatkan ekonomi masyarakat," tegasnya. (Awh/Bro)

Kredit

Bagikan