Bensin Picu Inflasi YoY Kota Yogyakarta Capai 6,28 Persen

Ilustrasi (pixabay)
Krjogja.com -
YOGYA - Badan Pusat Statistik (BPS) DIY merilis inflasi year on year (yoy) Yogyakarta sebesar 6,28 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,08. pada Februari 2023.
Tingkat inflasi month to month (m-to-m) pada Februari 2023 sebesar 0,27 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) Februari 2023 sebesar 0,44 persen.
“Perkembangan harga berbagai komoditas pada Februari 2023 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan BPS pada Februari 2023, di Kota Yogyakarta terjadi inflasi sebesar 6,28 persen (yoy) atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 109,22 pada Februari 2022 menjadi 116,08 pada Februari 2023,” tutur Kepala BPS DIY Sugeng Arianto di Yogyakarta, Rabu (1/3/2023).
Sugeng menyampaikan inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman,
dan tembakau 8,20 persen; kelompok pakaian dan alas kaki 2,80 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 3,64 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 4,07 persen serta kelompok kesehatan 5,00 persen;
“Kelompok transportasi 11,97 persen; kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 3,03 persen; kelompok pendidikan 3,90 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 6,60 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 8,42 persen. Sementara kelompok yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan -0,29 persen,” imbuhnya.
Komoditas yang dominan memberikan andil/ atau umbangan inflasi yoy antara lain: bensin, bahan bakar rumah tangga, beras, telur ayam ras, akademi/perguruan tinggi, rokok kretek filter, tarif kereta api, kontrak rumah, bawang merah, angkutan udara, emas perhiasan, dan teh siap saji.
Sementara komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi yoy antara lain: daging ayam ras, televisi berwarna, tomat, kelapa, telepon selular, dan pisang.
“ Dari 90 kota, inflasi yoy tertinggi terjadi di Kotabaru sebesar 7,88 persen diikuti Meulaboh sebesar 7,72 persen dan Bandung sebesar 7,50 persen. Inflasi y-on-y terendah dialami oleh Kota Waingapu sebesar 3,57 persen, diikuti oleh DKI Jakarta sebesar 4,07 persen dan Kota Tarakan sebesar 4,10 persen,” pungkas Sugeng. (Ira)
BERITA TERKAIT
Terulang Lagi Remaja Jadi Korban Pelecehan di Sleman, Ini 'Warning' dari Psikolog
2.870 Camaba Ikuti Ujian UM-PTKIN di UIN Sunan Kalijaga
Tantangan Sustainability Penurunan Stunting, Akankah Tercapai Zero Stunting di 2030?
Persiapan Puncak Haji, Jemaah Haji Lansia Harus Jaga Tenaga
Masih perlukah Pembukaan Fakultas Kedokteran di Pulau Jawa?
Boyolali Jadi Tuan Rumah Temu Donor Darah Sukarela Se-Jateng
Stiker Lindungi Lansia Terpampang di Setiap Sudut Hotel Jemaah Haji
Siap-Siap War! Tiket FIFA Matchday Indonesia vs Argentina Bisa Dibeli Mulai 5 Juni
Mengenal Aplikasi Penghasil Uang Sweatcoin
UGM Jadi Peraih Penghargaan Terbanyak pada Anugerah Merdeka Belajar Tahun 2023
Hanya Potong Pajak, Luhut Bantah Pemerintah Beri Insentif Mobil Listrik
SMKI Nusantara Buktikan Eksistensi Diri
Manfaatkan Lahan Sungai Kering, Polisi dan Warga Tanam Sayuran
Mau Nonton Laga Timnas Indonesia VS Argentina? Segini Harga Tiketnya
Awas! Siklon Tropis Mawar Mengancam Perairan Indonesia
KKP Segel 11,3 Ton Ikan Impor di Palembang
Sah! Ekspor Mineral Mentah Mulai Distop 10 Juni 2023
Di Semarang Bhikkhu Thudong Diterapi Thairopractic
KAI Daop 6 Salurkan Bantuan TJSL untuk Pembangunan Griya Anak Asuh
Lepas Kloter Pertama Embarkasi Kertajati, Ini Pesan Menag
Mahasiswa MTS UJB Praktik Kerja Lapangan di PT ADP