Kenaikan Harga Beras Kerek Inflasi Yogyakarta 0,44 Persen

user
Tomi Sujatmiko 01 Maret 2023, 17:05 WIB
untitled

Krjogja.com - YOGYA - Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat pada Februari 2023 terjadi inflasi year on year (y-on-y) sebesar 6,28 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,08. Tingkat inflasi month to month (m-to-m) pada Februari 2023 sebesar 0,27 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) Februari 2023 sebesar 0,44 persen.

Kepala BPS Provinsi DIY Sugeng Arianto Msi mengatakan Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 8,20 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,80 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 3,64 persen.

Selanjutnya, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 4,07 persen; kelompok kesehatan sebesar 5,00 persen; kelompok transportasi sebesar 11,97 persen; kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 3,03 persen; kelompok pendidikan sebesar 3,90 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 6,60 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 8,42 persen. Sementara kelompok yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -0,29 persen. "Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Januari 2023, antara lain: bensin, bahan bakar rumah tangga, beras, telur ayam ras, akademi/perguruan tinggi, rokok kretek filter, tarif kereta api, kontrak rumah, bawang merah, angkutan udara, emas perhiasan, dan teh siap saji. Sementara komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, antara lain: daging ayam ras, televisi berwarna, tomat, kelapa, telepon selular, dan pisang," ungkap Sugeng.

Sugeng menjelaskan beberapa komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m pada Februari 2023, antara lain: beras, bakso siap santap, sewa rumah, bawang merah, bawang putih, rokok kretek filter, obat dengan resep, daging ayam ras, teh siap saji, es, bubur, cabai merah, hamburger, nasi dengan lauk, air kemasan, kentang, nangka muda, dan pir. Pada Februari 2023, kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y,
yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,84 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,15 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,67 persen.

Lalu, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,22 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,13 persen; kelompok transportasi sebesar 1,67 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,07 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,26 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,81 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,48 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen.

"Pada Bulan Februari 2023, dari 90 kota, inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kotabaru sebesar 7,88 persen diikuti oleh Meulaboh sebesar 7,72 persen dan Bandung sebesar 7,50 persen. Inflasi y-on-y terendah dialami oleh Kota Waingapu sebesar 3,57 persen, diikuti oleh DKI Jakarta sebesar 4,07 persen dan Kota Tarakan sebesar 4,10 persen," ungkapnya.

Sugeng menambahkan Seluruh kota IHK di Pulau Jawa mengalami inflasi y-on-y pada Februari 2023. Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Bandung sebesar 7,50 persen dengan IHK sebesar 116,17 dan terendah terjadi di DKI Jakarta sebesar 4,07 persen dengan IHK 112,42.

Adapun Februari 2023, seluruh kota IHK di wilayah Pulau Sumatera yang berjumlah 24 kota mengalami inflasi y-on-y. Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Meulaboh sebesar 7,72 persen dengan IHK sebesar 120,06 dan terendah terjadi di Tanjung Pinang sebesar 4,69 persen dengan IHK sebesar 111,17.

Kredit

Bagikan