Nine Speed Jogjakarta Miliki Tiga Venue Latihan Sepatu Roda

Kepala Pelatih NSJ, Antonius Agung Wiryawan saat memimpin latihan di komplek Stadion Mandala Krida Yogyakarta dengan karakteristik track aspal. (Foto : Ivan Aditya)
Krjogja.com - YOGYA - Nine Speed Jogjakarta (NSJ) memanfaatkan tiga venue lintasan untuk berlatih sepatu roda para atletnya. Velodrome komplek Stadion Sultan Agung (SSA) Bantul, trek sepatu roda di halaman parkir Stadion Mandala Krida Yogyakarta dan lintasan GOR Amongrogo dipilih sebagai arena untuk menggembleng fisik maupun stamina para atlet. Dengan berlatih di tiga lokasi karakter track berbeda diharapkan atlet dari klub sepatu roda terbesar di Yogyakarta ini akan semakin terasah kemampuannya.
Seperti dikatakan Ketua Umum NSJ, Mauritius Thomas OD ST velodrome komplek Stadion SSA Bantul merupakan lintasan dengan permukaan yang terbuat dari beton. Sedangkan track di lapangan parkir Stadion Mandala Krida dan lintasan GOR Amongrogo memiliki lintasan berpermukaan aspal.
"Karakter tiga lintasan ini kami gabungkan untuk mencetak atlet-atlet berbakat. Dari situ nantinya atlet akan terbiasa dan siap menghadapi kejuaran dengan berbagai karakter lintasan," kata Thomas, Rabu (03/01/2023).
Ia mengungkapkan venue kejuaraan sepatu di tanah air memiliki track yang bervariasi. Beberapa tempat menyelenggarakan pertandingkan di velodrome dengan track beton, namun tak jarang juga suatu kejuaraan dilaksanakan di arena sepatu roda track aspal.
Apalagi belakangan nomor lomba marathon kambali marak dipertandingkan dengan banyak memanfaatkan jalan raya maupun komplek asrama yang notabene beraspal. Belum lagi tak semua aspal yang dipergunakan bertanding berpermukaan hotmix, sehingga ini menjadi tantangan tersendiri bagi para atlet.
"Dengan ini atlet akan cepat beradaptasi ketika menghadapi kejuaraan. Saat para harus bertanding di track beton maupun aspal, maka sudah terbiasa karena tempat mereka berlatih selama ini telah menyajikan lintasan dengan karakteristiknya masing-masing," jelas Thomas.
Klub sepatu roda yang memilih komplek Stadion Mandala Krida sebagai 'home base' ini juga menentukan latihan pada tiga waktu berbeda yakni pagi, siang dan sore. Tujuannya tak lain agar fisik dan stamina atlet benar-benar teruji oleh terik matahari sehingga siap diterjunkan dalam berbagai kondisi cuaca.
Thomas berharap kedepan akan muncul atlet-atlet berbakat dari NSJ, mengingat Yogyakarta dalam beberapa tahun belakangan cukup diperhitungkan pada kancah dunia sepatu roda tanah air. Didukung dengan pelatih berpengalaman, ia optimis para atlet NSJ akan mampu berbicara banyak dalam gelaran kejuaraan baik kancah lokal maupun nasional hingga internasional.
Kepala Pelatih NSJ, Antonius Agung Wiryawan mengungkapkan track dengan lintasan permukaan beton akan melatih kecepatan atlet. Dengan karakter lintasan seperti ini atlet akan mampu memacu kecepatannya hingga batas tertinggi kemampuanya.
Berbeda dengan lintasan permukaan aspal, sisi kekuatan atlet lebih ditonjolkan di sini. Dengan track keras maka atlet akan mengeluarkan seluruh kekuatannya untuk dapat meluncur kencang, sehingga tenaga yang dikeluarkan akan jauh lebih besar dibanding saat bermain di lintasan beton.
"Kalau di track standart (beton) itu lebih mencari speed, jadi speed kencangnya lebih dapat. Sedangkan power akan lebih didapat ketika seorang atlet berlatih di track aspal yang tentunya permukaannya akan jauh berbeda dengan beton," ungkap Agung.
Dari sisi latihan, Agung menyusun program pagi dan siang untuk meningkatkan endurance dan daya tahan atlet. Sedangkan latihan sore hari dimanfaatkan agar atlet bisa lebih meningkatkan skill dengan udara dan kondisi matahari yang tidak begitu panas.
"Untuk siang biasanya kita gunakan untuk adaptasi pertandingan, karena pertandingan pasti akan dilaksanakan seharian full jadwalnya. Jadi adaptasi panas terik saat pada siang hari perlu dilakukan. Sedang untuk sore digunakan untuk peningkatan skill speed dengan wajarnya olahraga para atlet," terangnya. (Van)
BERITA TERKAIT
Promosi dan Publikasi WBTb Melalui Pengenalan Wayang Animasi
Lunpia Semarang Jadi Legenda Oleh-oleh Mudik Lebaran
Setelah Daging Busuk, Giliran Makanan Berformalin Ditemukan di Pasar Ini
Inilah 3 Kampus Swasta Terbaik di Jateng Versi Unirank, Buruan Daftar!
Pencuri Laptop Jamaah Masjid Ditangkap
Purbalingga Fokus Enam Prioritas Pembangunan Tahun Depan
Biomedis Jadi Ilmu Favorit di Masa Depan
Lurah Sriharjo Kesal, Jalan Ambles di Wunut Belum Diperbaiki
Berbagi Senyum Berkah di Ramadan 2023, JNE Hadirkan Beragam Program
Ramadhan Keliling Dunia Bersama Unissula
Hari Film Nasional: Insan Perfilman Terus Bergerak Wujudkan Merdeka Berbudaya
Disperinaker Sukoharjo Pantau Pembayaran THR Idul Fitri 2023
Innalillahi..Bocah Kembar Terseret Arus Anak Sungai Serang, Begini Kondisinya
1.000 Anak Yatim di Salatiga Terima Santunan Ramadhan
Hujan Angin 'Ngamuk' di Bantul, Belasan Pohon Tumbang Timpa Rumah
Hebatnya Via Vallen, Sediakan Sahur Gratis Selama Bulan Ramadan Full!
Batal Jadi Host Piala Dunia U-20 Presiden Minta Jangan Saling Menyalahkan
Pendataan Ulang Tanah PT KAI di Wonogiri Tanpa Ribut-ribut
UNNES Terima 2.223 Mahasiswa Jalur SNBP
Bentengi Keluarga dari Radikalisme, Kaum Perempuan Perlu Memiliki Kecerdasan Digital
Dampak Hujan Angin di Jogja Hari Ini, Puluhan Pohon Tumbang dan Rumah RusakĀ