Kepercayaan Merek Halal di Indonesia Masih Kategori Rendah

Dosen Unwidha Klaten, Arif Julianto Lulus DM FEB UKSW Salatiga. (foto: Istimewa)
Krjogja.com - SALATIGA - Dosen Universitas Widya Dharma (Unwidha) Klaten, Arif Julianto mengungkapkan merek halal masih dalam kategori kepercayaan rendah dan kategori produk low-involvement.
Hal ini ditulisnya pada disertasinya dalam meraih jenjang doktor pada ilmu manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UKSW Salatiga, pada Yudisium Program S3 Manajemen.
Ia mengangkat judul disertasi, Niatan Beli Merek Halal dalam Kaitannya dengan Atribut Halal Kepercayaan dan Keterlibatan Produk, di Ruang Probowinoto Gedung G UKSW Salatiga, Kamis (02/03/2023) pagi.
Baca Juga
Ia juga menegaskan dengan penguatan gaya hidup mengkonsumsi merek halal asli buatan Indonesia, dapat menjadi keunggulan kompetitif sistem syariah. Hal ini dapat menjadikan Indonesia sebagai pelaku utama menuju visi kiblat ekonomi syariah dunia di masa mendatang.
“Penelitian kami lakukan dengan teknik purposive sampling dan mendapatkan sejumlah 400 responden yang memiliki motivasi kuat untuk mengonsumsi merek halal di wilayah Solo Raya,” kata Arif Julianto.
Lebih lanjut, Arif Julianto juga menyatakan bahwa pemegang merek halal di Indonesia harus terus melakukan market penetration (ekspansi pasar) pada wilayah di mana konsumen memiliki tingkat religiusitas terpersepsi tinggi.
“Pihak pemegang merek halal harus mampu menjadikan produknya mudah dijangkau, memiliki harga jual kompetitif, serta selalu tersedia dalam jumlah yang cukup di seluruh wilayah baik perkotaan maupun pedesaan,” terang dosen Prodi Manajemen di Universitas Widya Dharma (UNWIDHA) Klaten ini.
Arif Julianto dinyatakan lulus dengan sangat memuaskan pada program Doktor Manajemen (FEB) UKSW Salatiga.
Ketua Program Studi (Kaprodi) DM FEB UKSW Salatiga Albert Kriestian N.A.N., MM., Ph.D., menyebutkan Arif Julianto merupakan lulusan ke-52 Prodi DM dan berhasil meraih predikat kelulusan sangat memuaskan.
“Tema disertasinya menarik dan relevan dengan perkembangan produk halal yang kian meningkat. Penelitian ini tidak hanya berguna bagi akademisi tetapi juga bagi industri, kata Albert.
Saat ini, Prodi DM semakin memperkuat prodinya dengan konsentrasi yang dapat dipilih mahasiswa sesuai dengan bidang yang diminati. Konsentrasi tersebut antara lain manajemen pemasaran, manajemen sumber daya manusia (SDM), dan sumber daya keuangan.
“Rencana ke depan kami akan membuka konsentrasi manajemen gereja. Selain itu, kami juga menyiapkan mahasiswa untuk memiliki publikasi ilmiah internasional bereputasi,” katanya. (Sus)
BERITA TERKAIT
Viral Video Seorang Pria Rusia Tewas Dimakan Hiu
Hotman Paris Jual Tanahnya Dekat Pantai Bali Rp 485 M
Lestarikan Budaya, Unnes Pentaskan Wayang Kulit Peringati Dies Natalis ke-58
Gandeng Tim Ahli, Pemkot Yogya Sukses Luncurkan Prangko Seri Malioboro
Jika Jadi Menkominfo Ini yang Bakal Dilakukan Aldi Taher
KBRI di AS Full Support Putri Ariani di Ajang America's Got Talent
Kesal Lantaran Jarang Pulang, Anak Bunuh Ayah Kandung
BNPB Respon Positif Usulan Bantuan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana
Najwa Shihab Balas Kritik Amien Rais
Jamaah Haji Kloter 22 dan 11 Mulai Menuju Makah
IKPI Cabang Sleman Akan Menggelar Seminar Perpajakan
Jambore Relawan Kabupaten Boyolali Dipusatkan di Wonosamodro
Bayar PDAM di Yogyakarta Kini Bisa Lewat SpeedCash
Siswanya Dapat Pujian di AGT 2023, Ini Harapan Kepala Sekolah Putri Ariani
Setelah Muktamar Muhammadiyah, PTM Lakukan Gerakan Internasionalisasi
Polda Jateng Periksa Psikologi Tersangka Pencabulan di Wonogiri
Negara Tak Boleh Tunduk dengan Obilgator BLBI
Hadirnya Perpustakaan di Masjid Lahirkan Ide Cemerlang
Muhammadiyah Minta Tambahan Libur Idul Adha
Mulai 10 Juni 2023, Ekspor Bauksit Dilarang
Gugatan Praperadilan Korupsi Tanah Kas Desa Gugur, Jaksa Fokus Buktikan Adanya Mafia