Kepercayaan Merek  Halal di Indonesia Masih Kategori Rendah

user
Ary B Prass 03 Maret 2023, 11:47 WIB
untitled

Krjogja.com - SALATIGA -  Dosen Universitas Widya Dharma (Unwidha) Klaten, Arif Julianto mengungkapkan merek halal masih dalam kategori kepercayaan rendah dan kategori produk low-involvement.

Hal ini ditulisnya pada disertasinya dalam meraih jenjang doktor pada ilmu manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UKSW Salatiga, pada Yudisium Program S3 Manajemen.

Ia mengangkat judul disertasi, Niatan Beli Merek Halal dalam Kaitannya dengan Atribut Halal Kepercayaan dan Keterlibatan Produk, di Ruang Probowinoto Gedung G UKSW Salatiga, Kamis (02/03/2023) pagi.

Ia juga menegaskan dengan penguatan gaya hidup mengkonsumsi merek halal asli buatan Indonesia, dapat menjadi keunggulan kompetitif sistem syariah. Hal ini dapat menjadikan Indonesia sebagai pelaku utama menuju visi kiblat ekonomi syariah dunia di masa mendatang.

“Penelitian kami lakukan dengan teknik purposive sampling dan mendapatkan sejumlah 400 responden  yang memiliki motivasi kuat untuk mengonsumsi merek halal di wilayah Solo Raya,” kata Arif Julianto.

Lebih lanjut, Arif Julianto juga menyatakan bahwa pemegang merek halal di Indonesia harus terus melakukan market penetration (ekspansi pasar) pada wilayah di mana konsumen memiliki tingkat religiusitas terpersepsi tinggi.

“Pihak pemegang merek halal harus mampu menjadikan produknya mudah dijangkau, memiliki harga jual kompetitif, serta selalu tersedia dalam jumlah yang cukup di seluruh wilayah baik perkotaan maupun pedesaan,” terang dosen Prodi Manajemen di Universitas Widya Dharma (UNWIDHA) Klaten ini.

Arif Julianto dinyatakan lulus dengan sangat memuaskan pada program Doktor Manajemen (FEB) UKSW Salatiga.

Ketua Program Studi (Kaprodi) DM FEB UKSW Salatiga Albert Kriestian N.A.N., MM., Ph.D., menyebutkan Arif Julianto merupakan lulusan ke-52 Prodi DM dan berhasil meraih predikat kelulusan sangat memuaskan.

“Tema disertasinya menarik dan relevan dengan perkembangan produk halal yang kian meningkat. Penelitian ini tidak hanya berguna bagi akademisi tetapi juga bagi industri, kata Albert.

Saat ini, Prodi DM semakin memperkuat prodinya dengan konsentrasi yang dapat dipilih mahasiswa sesuai dengan bidang yang diminati. Konsentrasi tersebut antara lain manajemen pemasaran, manajemen sumber daya manusia (SDM), dan sumber daya keuangan.

 “Rencana ke depan kami akan membuka konsentrasi manajemen gereja. Selain itu, kami juga menyiapkan mahasiswa untuk memiliki publikasi ilmiah internasional bereputasi,” katanya. (Sus)

Kredit

Bagikan