Pandemi Pengaruhi Tata Kota? UGM Buat Festagama di TBY

user
Danar W 05 Maret 2023, 19:30 WIB
untitled

Krjogja.com - YOGYA - Tak hanya kehidupan masyarakat saja yang berubah setelah pandemi Covid-19, namun ternyata juga tata kota. Hal tersebut mencuat dalam agenda rembug warga Festival Kota Gadjah Mada (Festagama) yang digagas Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota UGM di Taman Budaya Yogyakarta (TBY), Minggu (5/3/2023).

Prof Achmad Djunaedi, guru besar UGM, yang menjadi salah satu pembicara membahas hal menarik bahwa dari masa ke masa, setelah adanya pandemi, manusia melakukan perubahan dalam tata kota. Ia mencontohkan, pada era setelah Black Death di Eropa dahulu, masyarakat melakukan perubahan, membangun sanitasi yang baik agar tak lagi terserang pemyakit.

"Saat Black Death dulu di Eropa, ada hal yang diubah dengan lebih baik seperti manusia membuat sanitasi dan sebagainya. Nah ini bagaimana setelah pandemi yang sangat luar biasa ini bisa mengubah kebiasaan orang yang juga pada bangunan dan penataan kota," ungkapnya.

Di masa pandemi Covid-19, Djunaedi mencermati adanya perubahan pada masyarakat terutama dalam hal mobilisasi. Ia melihat, saat terjadi krisis, banyak ambulance berlalu-lalang untuk mencapai Sardjito yang merupakan rumah sakit rujukan untuk Covid.

"Mungkin atau tidak jika rumah sakit besar tak hanya di satu tempat saja. Pandemi kemarin, ambulance meraung karena hendak ke Sardjito. Bisa tidak Sardjito dipecah-pecah ke banyak tempat di daerah lain. Inilah mungkin bagaimana kita membangun smart city paska pandemi," sambungnya.

Diskusi dalam Rembug Warga dengan tema Lukacita Menuju Kota Impian inipun menjadi hidup dengan pemaparan menarik yang disampaikan Djunaedi. Audience yang berasal dari kalangan mahasiswa dan umum pun dengan bebas mengikuti, sebagai upaya mendekatkan tata kota pada masyarakat.

Sementara, Ketua Penyelenggara Festagama, Gumirlang Fachrun menambahkan gelaran yang diadakan tiga hari di TBY merupakan upaya mereka mengenalkan isu perkotaan pada masyarakat umum. Festagama sengaja digelar di pusat kota Yogyakarta agar semakin banyak masyarakat umum yang mengakses dan melek akan isu tata kota.

"Acara ini kami gelar di pusat kota agar masyarakat bisa datang dengan mudah. Kami gelar 3-5 Maret ini di TBY. Sebelumnya kami gelar juga Sayembara Warga, tema Kota Setelah Pandemi. Ada esai, karya tulis ilmiah, serta poster yang pesertanya siswa SMA seluruh Indonesia. Kami juga gelar Rembug Warga, apa yang harus dilakukan secara tata kota setelah pandemi. Ada talkshow dan juga pameran kota setelah pandemi. Bagaimana sebelum, saat dan penyelesaian resiliensi setelah pandemi usai. Semoga masyarakat semakin dekat dengan isu-isu tata kota," pungkasnya. (Fxh)

Kredit

Bagikan