Purworejo Panen Padi Nusantara, Satu Hektare Hasilkan 7,4 Ton Gabah Kering

Panen Padi Nusantara di Desa Sumberejo Purwodadi (Jarot Sarwosambodo)
Krjogja.com - PURWOREJO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purworejo siapkan lahan 11 ribu hektare untuk program Panen Padi Nusantara. Pencanangan program tersebut ditandai dengan panen perdana di Desa Sumberejo Kecamatan Purwodadi, Sabtu (11/3).
Panen Padi Nusantara di Purworejo itu dihadiri Koordinator Standarisasi Mutu Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian Hotman Fajar Simanjuntak dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Purworejo Hadi Sadsila. Selain panen, juga diselenggarakan dialog antara petani dengan pihak Kementan.
Hadi Sadsila mengaku optimis target panen tersebut 11 ribu hektare itu akan terpenuhi sebelum 31 Maret 2023. "Kami sudah laporkan kepada pusat, jika Purworejo siap berkontribusi sebelas ribu hektare," ujarnya kepada KRJOGJA.com.
Menurutnya, data yang disampaikan itu adalah fakta riil panen padi di Purworejo. Luasan panen pada sekali musim tanam mencapai kurang lebih 28 ribu hektare. Menurutnya, sawah di Purworejo sudah mulai memasuki musim panen pertama tahun 2023. "Sudah kurang lebih 5.000 hektare yang panen sejak awal tahun 2023, dan luasannya terus bertambah," ungkapnya.
Baca Juga
Untuk produktivitas, katanya, setiap hektare sawah di Purworejo mampu menghasilkan rata-rata 7,4 ton gabah kering panen. Angka tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang di bawah 7 ton per hektare. Menurutnya, tingginya produktivitas di Purworejo karena minimnya gangguan dalam budidaya padi. "Musim tanam ini relatif tidak ada bencana dan hama pun dapat dikendalikan," katanya.
Sementara itu, Koordinator Standarisasi Mutu Ditjen Hortikultura Kementan RI Hotman Fajar Simanjuntak mengemukakan, Presiden Jokowi mencanangkan Panen Padi Nusantara untuk menjaga stok pangan di Indonesia. "Targetnya 1 juta hektare panen padi musim pertama tahun 2023, di seluruh Indonesia," tegasnya.
Menurutnya, petani Kabupaten Purworejo dapat menanam padi sepanjang tahun. Sawah di Purworejo masuk kategori Indeks Pertanaman (IP) 200. Sawah dengan IP 200 memiliki sistem pengairan yang sangat memadai, sehingga memungkinkan untuk budidaya padi sepanjang tahun. "Jika kondisinya baik dan pengairan cukup, petani silakan menanam dengan pola padi, padi, padi," ucapnya.(Jas)
BERITA TERKAIT
Dari Jogja, Pandika Kamajaya Rilis Tembang Pulang
HUT ke-2, Mataram Utama Gelar Festival Sepakbola Piala Ketua DPRD DIY
Calon Pengantin Tewas Ditusuk Mantan Tunangan Wanita
Pelaku UMKM Minta Pemerintah Bantu Turunkan Harga Daging dan Telur Ayam
China dan Rusia Tolak Seruan Amerika
Lika-liku Juri Kontes Kicau Burung
BRI Raih 2 Penghargaan Internasional The Asset Triple A
Ayah Mertua Puan Maharani Meninggal Dunia
Menko PMK Tinjau Penginapan Jamaah
Arbi Aditama Siap Berlaga di JuniorGP Jerez
67 Persen Kebutuhan Pembangkit Listrik Berasal dari Batubara
Komisi B DPRD Grobogan Apresiasi Peran RKG Terhadap Petani
Jadi Inspirasi Juniornya, Tiga Atlet Renang DIY Dapat Beasiswa Kuliah Keluar Negeri
Pancasila Sempurna untuk Indonesia
ICS Compute Raih Penghargaan CPPO Partner
Hari Ini Wajah Baru Lokananta Diperkenalkan
Tajir! Elon Musk Kembali jadi Orang Terkaya di Dunia
Pemkot Solo Terus Targetkan Penurunan Stunting Tahun Depan
Kabar Baik, Kursi Kereta Api Ekonomi Tak Akan Tegak Lagi
Parah! Indonesia Masuk Negara Penyumbang Limbah Plastik Terbanyak ke Lautan
Tak Hanya Film, Serial Season 2 Losmen Bu Broto Akan Diproduksi di Yogya