Jamu Goes To UGM! Racikannya Cocok untuk Milenial

Kafe Jamu Acaraki Gama (instagram @farmasiugm)
Krjogja.com - SLEMAN - Ini upaya Universitas Gadjah Mada (UGM) memperkenalkan jamu pada anak muda. Sementara dewasa ini banyak berdiri kafe-kafe tempat tongkrongan anak milenial. Tempat-tempat ini menjamur di berbagai tempat. UGM sebagai lembaga pendidikan tinggi, tak mau kalah untuk mendirikan tempat tongkrongan itu. Menunya pun terbilang berbeda dari kafe-kafe kebanyakan.
Tempat tongkrongan itu diberi nama “Kafe Jamu Acaraki Gama”. Kafe itu diresmikan pada Selasa (7/3/2023) oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Rektor UGM, dan founder PT. Acaraki Nusantara Persada.
Lalu apa keunikan kafe itu?
Founder PT. Acaraki Nusantara Persada, Jony Yuwono mengatakan bahwa keberadaan Kafe Jamu Acaraki Gama merupakan wujud kolaborasi dari berbagai pihak yang hadir untuk menginspirasi generasi muda. Selain itu kehadiran kafe tersebut diharapkan bisa meningkatkan minat terhadap penelitian jamu yang merupakan warisan budaya.
Baca Juga
Sementara itu Rektor UGM Prof. dr. Ova Emilia menyampaikan bahwa UGM menyambut baik upaya memperkenalkan jamu di kalangan masyarakat milenial, termasuk di kalangan mahasiswa. Sedangkan Kepala BPOM RI, Dr. Ir. Penny K. Lukito mendukung keberadaan kafe itu sebagai sebuah inovasi kecil guna mewujudkan kemandirian nasional.
“Selamat dan sukses atas peresmian Kafe Jamu Acaraki Gama. Saya sangat mengapresiasi inovasi yang telah dilaksanakan karena dapat mendukung pelestarian jamu sebagai warisan budaya dan memperkenalkan jamu kepada milenial dan generasi muda,” kata Penny dikutip dari Ugm.ac.id.
Jamu Goes to UGM
Selain peresmian kafe, dalam kesempatan itu juga diadakan acara talkshow berjudul “Jamu goes to UGM”. Talkshow itu menghasilkan beberapa poin di antaranya perlunya branding jamu untuk generasi milenial.
Lalu juga dibahas peran BPOM sebagai fasilitator terhadap perkembangan jamu melalui regulasi-regulasi baru, penggerak kampanye jamu sehat, dan pembuat kebijakan tentang percepatan hilirisasi hasil penelitian jamu.
Acara itu diharapkan dapat menjadi awal yang baik dalam mempromosikan jamu sebagai minuman kesehatan yang modern dan inovatif serta dapat memberikan inspirasi dan wawasan baru tentang pengembangan jamu sebagai produk khas Indonesia yang berkualitas serta aman untuk dikonsumsi sehari-hari. (*)
BERITA TERKAIT
Indonesia Masuk dalam 10 Negara Penyumbang Sampah Plastik Terbanyak di Lautan
Ditangkap! Seorang WNI Mengemis di Kuala Lumpur
Promosi dan Publikasi WBTb Melalui Pengenalan Wayang Animasi
Lunpia Semarang Jadi Legenda Oleh-oleh Mudik Lebaran
Setelah Daging Busuk, Giliran Makanan Berformalin Ditemukan di Pasar Ini
Inilah 3 Kampus Swasta Terbaik di Jateng Versi Unirank, Buruan Daftar!
Pencuri Laptop Jamaah Masjid Ditangkap
Purbalingga Fokus Enam Prioritas Pembangunan Tahun Depan
Biomedis Jadi Ilmu Favorit di Masa Depan
Lurah Sriharjo Kesal, Jalan Ambles di Wunut Belum Diperbaiki
Berbagi Senyum Berkah di Ramadan 2023, JNE Hadirkan Beragam Program
Ramadhan Keliling Dunia Bersama Unissula
Hari Film Nasional: Insan Perfilman Terus Bergerak Wujudkan Merdeka Berbudaya
Disperinaker Sukoharjo Pantau Pembayaran THR Idul Fitri 2023
Innalillahi..Bocah Kembar Terseret Arus Anak Sungai Serang, Begini Kondisinya
1.000 Anak Yatim di Salatiga Terima Santunan Ramadhan
Hujan Angin 'Ngamuk' di Bantul, Belasan Pohon Tumbang Timpa Rumah
Hebatnya Via Vallen, Sediakan Sahur Gratis Selama Bulan Ramadan Full!
Batal Jadi Host Piala Dunia U-20 Presiden Minta Jangan Saling Menyalahkan
Pendataan Ulang Tanah PT KAI di Wonogiri Tanpa Ribut-ribut
UNNES Terima 2.223 Mahasiswa Jalur SNBP