Air Banjir Surut, Kubangan 'Pulau' di Jalanan Desa Muncul

PSMTI Pati dibantu anggota TNI Polri menyiapkan bantuan makanan yang akan dikirim warga terdampak banjir. (Foto: Alwi Alaydrus)
Krjogja.com - PATI - Ketinggian air banjir susulan di wilayah kabupaten Pati, mulai surut, Minggu (12/3/2023). Surutnya air banjir, justru memunculkan jutaan pulau di jalan desa. Hal ini sebagai dampak rusaknya jalan di desa, sebagai akibat kubangan air selama kejadian banjir.
Cuaca cerah langsung disambut perasaan gembira murid SD Karangrowo kecamatan Jakenan. Mereka mendatangi sekolah, lalu melakukan kerja bhakti guna membersihkan ruang kelas yang terkena lumpur, Sabtu (11/3/2023).
"Murid SD Karangrowo, dijadwalkan mulai masuk sekolah Senin (13/3/2023)," ujar Agus S, relawan bencana banjir Jakenan. Disebutkannya, berbeda dengan Karangrowo, kondisi air masih menggenangi kawasan SD Ngastorejo dan Banjarsari (Gabus).
Sebagaimana diketahui, sebagian wilayah kabupaten Pati diterjang banjir, awal bulan Maret. Kejadian ini sering disebut sebagai banjir susulan. Karena musibah yang sama, juga terjadi pada awal 2023 lalu.
Besarnya banjir susulan di Pati ini, sampai memunculkan cerita memilukan. Gunarto dengan istri dan dua anaknya, warga Desa Ngastorejo (Jakenan) sampai terpaksa membuat rumah diatas pohon ukuran 3x3meter, karena rumah aslinya terendam banjir.
Penjabat (Pj) bupati Pati, Henggar Budi Anggoro ST MT menyebut ada 48 desa (di 9 kecamatan) yang terendam banjir susulan. Sehingga kemudian Pemkab Pati menetapkan status tanggap darurat bencana.
"Beaya penanganan banjir akan diambilkan dari anggaran belanja tidak terduga bupati" tutur Henggar Budi Anggoro.
Baca Juga
Sementara itu, pihak DPRD Kabupaten Pati dikabarkan menyesalkan adanya pemotongan bantuan untuk korban banjir. Karena, besaran anggaran bantuan, disinyalir dipotong hingga 60 persen untuk operasional.
Ketua DPRD Pati, Ali Badrudin mengungkapkan, jika Pemkab mendapatkan bantuan Rp 250 juta penanganan banjir. Sayangnya, dari jumlah itu hanya Rp 100 juta yang dialokasikan untuk korban banjir. Sedangkan sisanya digunakan untuk biaya oprasional.
Meski ketinggian air banjir mulai surut, namun sejumlah relawan di Pati, seperti Muhammdiyah, NU maupun organisasi kepemudaan terus bergerak mengirim bantuan ke warga yang terdampak.
Klenteng Hok Tik Bio Pati, selain mengirim ribuan bantuan makanan ke sejumlah lokasi banjir, juga menggelar pengobatan gratis di Desa Banjarsari (Gabus). "Kami sengaja mengerahkan puluhan tim medis untuk membantu aksi sosial," ucap pimpinan PSMTI Pati, Edi Siswanto. (Cuk)
BERITA TERKAIT
Indonesia Masuk dalam 10 Negara Penyumbang Sampah Plastik Terbanyak di Lautan
Ditangkap! Seorang WNI Mengemis di Kuala Lumpur
Promosi dan Publikasi WBTb Melalui Pengenalan Wayang Animasi
Lunpia Semarang Jadi Legenda Oleh-oleh Mudik Lebaran
Setelah Daging Busuk, Giliran Makanan Berformalin Ditemukan di Pasar Ini
Inilah 3 Kampus Swasta Terbaik di Jateng Versi Unirank, Buruan Daftar!
Pencuri Laptop Jamaah Masjid Ditangkap
Purbalingga Fokus Enam Prioritas Pembangunan Tahun Depan
Biomedis Jadi Ilmu Favorit di Masa Depan
Lurah Sriharjo Kesal, Jalan Ambles di Wunut Belum Diperbaiki
Berbagi Senyum Berkah di Ramadan 2023, JNE Hadirkan Beragam Program
Ramadhan Keliling Dunia Bersama Unissula
Hari Film Nasional: Insan Perfilman Terus Bergerak Wujudkan Merdeka Berbudaya
Disperinaker Sukoharjo Pantau Pembayaran THR Idul Fitri 2023
Innalillahi..Bocah Kembar Terseret Arus Anak Sungai Serang, Begini Kondisinya
1.000 Anak Yatim di Salatiga Terima Santunan Ramadhan
Hujan Angin 'Ngamuk' di Bantul, Belasan Pohon Tumbang Timpa Rumah
Hebatnya Via Vallen, Sediakan Sahur Gratis Selama Bulan Ramadan Full!
Batal Jadi Host Piala Dunia U-20 Presiden Minta Jangan Saling Menyalahkan
Pendataan Ulang Tanah PT KAI di Wonogiri Tanpa Ribut-ribut
UNNES Terima 2.223 Mahasiswa Jalur SNBP