Menteri Desa Luncurkan Desa Bebas Stunting
Agusigit
17 Maret 2023, 11:31 WIB

Menteri Desa Abdul Halim Iskandar MPd dan dr Hasto Wardoyo (tengah) meluncurkan Desa Bebas Stunting dengan Salam BKKBN. Foto - Jayadi Kastari
BANTUL - Dana desa prioritas untuk 2 hal yakni pertumbuhan ekonomi dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Peningkatan SDM erat huhunganya dengan kesehatan. "Bicara kesehatan yang sekarang gencar, yakni penanganan stunting di kota maupun desa," kata Abdul Halim Iskandar MPd, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) saat peluncuran Desa Bebas Stunting Award 2023 di Hotel Grand Rohan Jogja, Jalan Raya Janti, Banguntapan, Bantul, Kamis (16/03/2023) malam.
Kegiatan tersebut berlangsung dalam momentum Lokakarya Nasional Praktik Baik Desa Bebas Stunting yang diselenggarakan Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (Adinkes). Hadir dan memberi sambutan dr M Subuh MPPM (Ketua Umum Adinkes), dr Hasto Wardoyo SpOG (K) Kepala BKKBN RI. Kegiatan yang berlangsung hingga Sabtu (18/03/2023) tersebut juga dihadiri Shodiqin SH MM selaku Kepala Perwakilan BKKBN DIY. Peluncuran program tersebut ditandai dengan pemukulan gong dan salam BKKBN.
Menurut pengakuan Abdul Halim Iskandar, dirinya sering ditanya soal dana desa. "Dana desa itu untuk apa? Jawaban saya simpel. Dana desa untuk pertumbuhan ekonomi dan peningkatan SDM, termasuk kesehatan, khususnya stunting," ujarnya. Abdul Halim Iskandar yakin, melalui sinergi dan kolaborasi antar-instansi permasalahan stunting pasti bisa diatasi. Untuk memberi semangat penanganan stunting, sekitar September 2023 akan diumumkan Desa Bebas Stunting Award 2023.
Sedangkan dr Hasto Wardoyo SpOG(K) dalam sambutan singkat lebih banyak bicara urgensi, sinergi lintas sektoral dalam penanggulangan stunting serta pentingnya gerakan desa bebas stunting."Penanganan stunting BKKBN tidak sendirian, banyak instansi yang membantu serta mengawalnya. Seperti Asosiasi Dinas Kesehatan Indonesia/Adinkes ikut berperan serta untuk mengawal program Desa Bebas Stunting," ujarnya.
Sementara itu, dr Subuh dalam sambutan menyebutkan, lokakarya ini bertujuan meningkatkan pengetahuan mengenai penatalaksanaan stunting, deteksi dini dan peran Dinas Kesehatan berkolaborasi membangun desa peduli stunting. Diskusi panel menghadirkan narasumber antara lain, Dr Teguh Setyabudi MPd (Dirjen Bina Bangda Kemendagri), dr Maria Endang Sumiwi MPH (Dirjen Kesmas Kementerian Kesehatan), Dr dr Nur Aisyiyah Widjaja SpA(K), Dr Eko Prasetyo Purnomo Putro MSi MA (Dirjen Bina Pemerintahan Desa Kemendagri), Dr Paudah Darmi MSi (Sosditjen Bina Pemerintahan Desa Kemendagri). Selain itu, Drs Makmir Marbun MSi (Direktur PHD Ditken OTDA Kemendagri), Fauzi Noor Hidayat. (Jay)
BERITA TERKAIT
Standar Bawang Merah dan Pala Indonesia Ditetapkan Jadi Standar Codex
Stunting Bisa Dicegah dengan 4T
Perkuat Peran Perempuan, DPW Unnes Gelar Seminar Pemberdayaan Perempuan
Menaker Apresiasi Perusahaan yang Wujudkan Kenyamanan Bekerja
Kiper Maroko Gagalkan Ambisi Mourinho, Sevilla Rebut Gelar Liga Eropa Kelima Kali
Tren Belajar Baru Self Progress Learning di Era Pasca Pandemi
Target 2030, 6 juta Kendaraan Dikonversi ke Listrik
Justin Hubner Unggah Story di IG berseragam Timnas dengan Emoji, Naturalisasi Lanjut?
Ekonomi Nelayan dan Masyarakat Pesisir Terancam Akibat Ekspor Pasir Laut
Penelitian Berakhir pada Publikasi, Warek UAD: Inovasi dan Hilirisasinya Mana?
Magelang Tuan Rumah Peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2023
Wakapolres Hingga Kapolsek di Polres Sukoharjo Dimutasi
Prioritas Pelayanan Masyarakat, Dibidik Perangkat Desa Malas Kerja
Bhikku Thudong Singgah di Polresta Magelang
Ribuan Umat Katolik Gunungkidul Ikuti Misa Penutupan Bulan Maria
Desa Wisata Bukit Peramun Masuk MURI Sebagai Hutan Digital Berbasis Masyarakat
Bupati Magelang Lepas Calon Jamaah Haji
Pembenahan Lampu 1200 Lux Maguwoharjo Tak Bisa Segera, Ini Alasannya
Presentasikan Kurikulum Pendidikan Kimia, Dosen UIN Suka Go Internasional
Mengenal Lebih Jauh Asuransi Dwiguna: Perlindungan Komprehensif untuk Masa Depan
Kasus Morgan Onggowijaya: Terungkap Pelaku Minta Beli Sianida hingga Sewa Pembunuh