PDM Bantul Gelar Musda, Isu Strategis Jadi Pembahasan

user
Agusigit 19 Maret 2023, 05:47 WIB
untitled

Krjogja.com - BANTUL - Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Bantul menggelar Musyawarah Daerah ( Musda) ke-13 selama 2 hari, mulai 18 hingga 19 Maret 2023 di Aula Balai Kalurahan Donotirto Kretek Bantul. Musda dibuka Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Yogyakarta Moh Ikhwan Ahada SAg MSi. Dihadiri Wakil Bupati Bantul Joko B Purnomo, Sekda Bantul Agus Budi Raharjo, jajaran Forkompimkab Bantul dan undangan lainnya.

Ketua Pimpinan Muhammadiyah Daerah ( DM) Bantul Drs H Sahari melaporkan, Musyawarah Daerah Muhammadiyah kali ini terasa istimewa karena mundurnya agenda yang seharusnya dilaksanakan pada tahun 2020 lalu. Tetapi karena pandemi Covid-19 membuat semua pihak harus berfikir, salah satunya berdampak pada mundurnya pelaksanaan Muktamar, Musywil dan pada akhirnya Musyda juga mengalami penundaan.

Ada beberapa materi yang dibahas dalam Musda ke- 13 ini. Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bantul menyadari akan kedudukannya yang bertugas dan berwenang melakukan pembinaan terhadap Pimpinan Cabang dan Ranting, Organisasi Otonom dan pemberdayaan Amal Usaha Muhammadiyah di berbagai bidang, maka Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bantul memilih opsi- opsi untuk menindak lanjuti isu isu strategis, yakni keumatan, kebangsaan dan kemanusiaan universal.

Keumatan diantaranya perlu membangun komunikasi dialogis dengan Pemda Kabupaten Bantul beserta instansi vertikal, agar tidak terjadi perilaku rezimintasi paham keagamaan secara individu maupun kelembagaan di lingkungan supra syruktur politik dan infra struktur politik.

Terkait kebangsaan, di Kabupaten Bantul yang merupakan bagian dari NKRI berbanding lurus dalam pertambahan jumlah penduduk Nasional, saat ini sudah mencapai 964.245 jiwa meliputi 479.742 laki- laki dan 485.503 perempuan ( sumber Disdukcapil).

Jika diasumsikan setiap keluarga berjumlah 4 jiwa maka di Kabupaten Bantul ada 241.061 keluarga atau KK. Untuk menjaga kohesivitas bangsa diperlukan ketahanan keluarga sebagai pondasi ketahanan bangsa. Sedangkan tentang kemanusiaan universal , Muhammadiyah adalah gerakan Islam, Dakwah Islam Amar Makruf Nahi Mungkar, bercita- cita dan bekerja untuk terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar- benarnya.

Sementara Wakil Bupati Bantul mengungkapkan, 112 tahun lalu Muhammadiyah telah berdiri , tentunya negara RI sangat terbantu, termasuk Kabupaten Bantul sangat terbantu dengan memiliki salah satu aset , yakni Persarikatan Muhammadiyah, dimana Muhammadiyah memiliki satu tujuan untuk menjunjung tinggi dan melaksakan perintah agama Islam, membangun umat Islam sebenar- benarnya.

"Maka mewakili Pemerintah Kabupaten Bantul kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran Pimpinan Daerah Muhammadiyan dan Aisyiyah Bantul yang selama ini membangun sinergi dengan baik. Membangun keharmonisan sangat baik, dengan Pemda Bantul yang nyata- nyata Muhammadiyah telah memberikan kontribusi positif , membangun nilai- nilai aklakul kharimah bagi warga masyarakat Bantul. Membantu anak- anak menjadi anak yang cerdas berakhlak mulia dan berkepribadian Indonesia. Muhammadiyah juga membuktikan salah satu perserikatan yang menjadi tauladan dan bisa mandiri," pungkasnya. (Jdm)

Kredit

Bagikan