1 dari 100 Bayi Lahir Punya Penyakit Jantung Bawaan, Deteksi Dini Wajib Dilakukan

user
Ary B Prass 19 Maret 2023, 13:57 WIB
untitled

Krjogja.com - SLEMAN - Penyakit jantung bawaan masih menjadi isu kesehatan yang harus mendapat perhatian, karena setidaknya 1 dari 100 bayi lahir mengalami. Apabila tidak dideteksi dini atau dilakukan upaya pencegahan, maka dampaknya akan membahayakan ke depan.

Hal tersebut mengemuka dari dr Indah Kartika, spesialis jantung anak dalam bincang bersama Familia Indonesia di Plaza Ambarrukmo, Minggu (19/3/2023) siang. Menurut dia, dalam kasus bayi dengan penyakit jantung bawaan, biasanya gejala muncul dalam waktu dua bulan dan hal tersebut bisa mendapat intervensi penanganan.

"Kalau untuk anak yang cukup berat yakni berwarna biru gejala bisa langsung dilihat dan diantisipasi. Namun jika bayi tidak biru, gejala muncul usia 2 bulan, harusnya pertumbuhan baik tapi tak terlalu baik berat badannya. Menetek mudah lelah dan terputus-putus dan bengkak badannya. Ini bisa dideteksi keluarga atau bidan di fasyankes pertama, untuk segera dilakukan tindakan," ungkapnya.



dr Indah mengatakan kegiatan edukasi yang dilakukan Familia Indonesia sangat penting untuk menggelorakan kepekaan bersama pada penyakit jantung bawaan. "Hal ini sangat penting karena bisa mengedukasi orangtua untuk mengamati, mencegah dan mengantisipasi," sambungnya.

dr Dyah Wulan Anggrahini yang juga ahli jantung menambahkan pencegahan penyakit jantung bawaan bisa dilakukan sejak sebelum masa kehamilan. Para calon ibu mengkonsumsi makanan bergizi dan berbagai vitamin seperti asam folat untuk tumbuh kembang janin.

"Ini penting karena komplikasi ketika penyakit jantung bawaan terbawa sampai dewasa, bisa lebih berbahaya. Kualitas hidup jelas menurun, tidak bisa bekerja maksimal karena kinerja jantung. Lalu bisa menyebabkan komplikasi seperti paru dan lain sebagainya. Hal-hal ini yang harus diantisipasi bersama, pemangku kebijakan dan masyarakat di garda terdepan," tandas dia.

Sementara, dr Gendisya Damarinda Alfiana, founder Familia Indonesia, mengatakan diskusi yang diadakan di ruang publik seperti mall diharapkan membangun awarness lebih besar pada masyarakat. Adanya kesadaran bersama diharapkan bisa mengurangi kejadian dan kefatalan penyakit tersebut.

"Harapan kami, awarness bisa meningkat terutama orangtua agar bisa mendeteksi penyakit jantung bawaan sejak dini.
Dari penelitian, penyakit ini rasanya masih kurang awarnessnya dan harus mulai dari tingkat keluarga. Bagaimana memahami tanda gejala, penanganan seperti apa karena bisa menurunkan penyakit. Kalau tidak terdeteksi, komplikasinya bisa berbahaya," pungkasnya. (Fxh)

Kredit

Bagikan