1 dari 100 Bayi Lahir Punya Penyakit Jantung Bawaan, Deteksi Dini Wajib Dilakukan

Dialog tentang penyakit jantung bawaan di Plaza Ambarrukmo (foto: Harminanto)
Krjogja.com - SLEMAN - Penyakit jantung bawaan masih menjadi isu kesehatan yang harus mendapat perhatian, karena setidaknya 1 dari 100 bayi lahir mengalami. Apabila tidak dideteksi dini atau dilakukan upaya pencegahan, maka dampaknya akan membahayakan ke depan.
Hal tersebut mengemuka dari dr Indah Kartika, spesialis jantung anak dalam bincang bersama Familia Indonesia di Plaza Ambarrukmo, Minggu (19/3/2023) siang. Menurut dia, dalam kasus bayi dengan penyakit jantung bawaan, biasanya gejala muncul dalam waktu dua bulan dan hal tersebut bisa mendapat intervensi penanganan.
"Kalau untuk anak yang cukup berat yakni berwarna biru gejala bisa langsung dilihat dan diantisipasi. Namun jika bayi tidak biru, gejala muncul usia 2 bulan, harusnya pertumbuhan baik tapi tak terlalu baik berat badannya. Menetek mudah lelah dan terputus-putus dan bengkak badannya. Ini bisa dideteksi keluarga atau bidan di fasyankes pertama, untuk segera dilakukan tindakan," ungkapnya.
Baca Juga
dr Indah mengatakan kegiatan edukasi yang dilakukan Familia Indonesia sangat penting untuk menggelorakan kepekaan bersama pada penyakit jantung bawaan. "Hal ini sangat penting karena bisa mengedukasi orangtua untuk mengamati, mencegah dan mengantisipasi," sambungnya.
dr Dyah Wulan Anggrahini yang juga ahli jantung menambahkan pencegahan penyakit jantung bawaan bisa dilakukan sejak sebelum masa kehamilan. Para calon ibu mengkonsumsi makanan bergizi dan berbagai vitamin seperti asam folat untuk tumbuh kembang janin.
"Ini penting karena komplikasi ketika penyakit jantung bawaan terbawa sampai dewasa, bisa lebih berbahaya. Kualitas hidup jelas menurun, tidak bisa bekerja maksimal karena kinerja jantung. Lalu bisa menyebabkan komplikasi seperti paru dan lain sebagainya. Hal-hal ini yang harus diantisipasi bersama, pemangku kebijakan dan masyarakat di garda terdepan," tandas dia.
Sementara, dr Gendisya Damarinda Alfiana, founder Familia Indonesia, mengatakan diskusi yang diadakan di ruang publik seperti mall diharapkan membangun awarness lebih besar pada masyarakat. Adanya kesadaran bersama diharapkan bisa mengurangi kejadian dan kefatalan penyakit tersebut.
"Harapan kami, awarness bisa meningkat terutama orangtua agar bisa mendeteksi penyakit jantung bawaan sejak dini.
Dari penelitian, penyakit ini rasanya masih kurang awarnessnya dan harus mulai dari tingkat keluarga. Bagaimana memahami tanda gejala, penanganan seperti apa karena bisa menurunkan penyakit. Kalau tidak terdeteksi, komplikasinya bisa berbahaya," pungkasnya. (Fxh)
BERITA TERKAIT
Siap-siap Macet, Jawa Tengah Paling Banyak Dituju Pemudik Lebaran 2023
Alhamdulillah.. Tak Ada WNI Jadi Korban Kecelakaan Bus Umrah di Arab Saudi
Afnan Hadikusumo Ingatkan Kemiskinan Jadi Sumber Munculnya Klitih
One Way dan Contra Flow Jadi Andalan Polisi Hadapi Mudik Lebaran 2023
Lepas Erick Thohir, Hokky Caraka Pimpin Doa Agar Piala Dunia U-20 Tetap di Indonesia
Usai Lukai Sopir, Begal Taksi Online Urungkan Aksinya
BKN Gelar CAT Seleksi Penerimaan 4.213 Penyuluh Keluarga Berencana untuk BKKBN
Mendikbudristek: Jangan Gunakan Test Calistung dalam Penerimaan Calon Siswa SD
Transformasi Diklat, Kemenag Luncurkan Digital Learning Center dan Smart Classroom
Alokasi Anggaran Pemerintah Terbatas untuk Membiayai KIP Kuliah
Partai Berkarya Tetap Konsisten Memberikan Pengabdian untuk Bangsa
UAD Bermitra dengan 11 PT Luar Negeri
Tambah Daya Listik Hingga 5.500 VA Kok Cuma Rp 200 Ribu?
Safari Tarawih Di Gedung DPRD Kulonprogo, Pj Bupati Imbau Pejabat Hidup Sederhana
Fatalitas Tinggi Akibat Virus Marburg, RI Waspada
Bertema Budaya, Open Call Layar Anak Indonesiana 2023 Sudah Mulai
Laga PSIS Lawan Persebaya Digelar, Aparat Keamanan Semarang Disibukkan Suporter Bonek
7 Angkringan Enak Harga Terjangkau di Sukoharjo, Cocok untuk Berburu Takjil
Erick Thohir Bertemu FIFA, Cari Solusi Soal Penolakan Timnas Israel
Pemudik Bakal Naik, Ditjen Hubla Turut Berperan Aktif Mempersiapkan Angleb 2023
Ini Bahaya yang Mengintai Jika Menyimpan Bahan Mercon, Simak Sejarahnya