Polisi Dalami Dugaan Penganiyaan Fitri Disabilitas Yatim Piatu

Ilustrasi. Foto: Ist
Krjogja.com - SUKOHARJO - Polres Sukoharjo turun melakukan penanganan atas kasus dugaan penganiayaan yang menimpa Fitri (21) seorang penyandang disabilitas dan yatim piatu warga Kelurahan Kriwen, Kecamatan Sukoharjo. Polisi masih melakukan penyelidikan dan pemeriksaan saksi.
Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, Senin (20/3) mengatakan, Polres Sukoharjo sudah menerima informasi resmi dari Pemkab Sukoharjo dan masyarakat terkait kondisi Fitri yang mengalami penuh luka dan terpaksa harus dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ir Soekarno Sukoharjo. Diduga penyebab luka yang dialami Fitri yang merupakan seorang penyandang disabilitas dan yatim piatu karena penganiayaan.
Luka tersebut terlihat jelas pada bagian mata lebam dan di punggung ada bekas sayatan. Polres Sukoharjo sudah menurunkan anggota untuk melakukan penyelidikan atas kasus tersebut.
"Masih dilakukan penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi," ujarnya.
Bupati Sukoharjo Etik Suryani, mengatakan, begitu mendapat laporan adanya kejadian yang menimpa Fitri seorang penyandang disabilitas langsung membesuk dan melihat kondisi di ruang perawatan di RSUD Ir Soekarno Sukoharjo. Bupati datang didampingi Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sukoharjo Suparmin, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo Tri Tuti Rahayu dan sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang lain.
Etik Suryani melihat sendiri kondisi Fitri dalam keadaan penuh luka. Pemkab Sukoharjo langsung bergerak cepat dengan menanggung semua biaya perawatan selama penanganan di RSUD Ir Soekarno Sukoharjo.
"Saya belum mau bilang ya, apakah ini penganiayaan atau bukan. Biar diselidiki dulu oleh pihak Kepolisian yang lebam-lebam itu. Tapi ya masak terjatuh sampai dua kelopak matanya lebam begitu. Yang jelas seluruh biaya pengobatan ditanggung Pemkab Sukoharjo. OPD terkait sudah saya minta melakukan pendampingan dan penanganan penuh," ujarnya.
Menurut Etik, Fitri merupakan penyandang disabilitas, yatim piatu tidak punya siapa-siapa lagi. Selama ini hanya dirawat oleh seorang warga Kota Solo yang mengontrak di rumah Fitri.
"Tapi saya juga belum tahu, kenapa kondisinya sampai seperti ini," lanjutnya.
Baca Juga
Camat Sukoharjo Kota Havid Danang Purnomo Widodo mengatakan bahwa Fitri merupakan anak yatim piatu, kedua orang tuanya sudah meninggal dunia. Sedangkan saudara-saudaranya tidak ada yang merawat.
"Fitri seorang yatim piatu. Keluarga tidak ada yang mau merawat. Akhirnya ada kesepakatan di RT, dirawat warga dengan sistem piket. Tapi lama-lama juga jengah. Akhirnya, diserahkan ke Pemerintah," ujarnya.
Dinas Sosial Sukoharjo lalu melakukan intervensi dengan membawa Fitri ke Panti. Karena di Panti juga terbatas, ada waktunya, maka dikembalikan ke rumah. Namun, ada orang dari Solo yang tidak punya rumah bersedia merawat Fitri. Kesepakatan dengan warga, akan diberi sebagian kepemilikan dari rumah Fitri
"Warga menduga ada itikad yang kurang baik dari yang merawat Fitri. Akhirnya hasil koordinasi dengan Kelurahan dan Dinas Sosial, Fitri akan di bawa ke Panti lagi. Namun kok ada kejadian ini, padahal panti yang di Semarang sudah siap, tinggal mengantar Fitri saja," lanjutnya.
Pemerintah Kecamatan Sukoharjo Kota pada Jumat (17/3) menerima laporan dari warga terkait kondisi Fitri yang mengalami penganiayaan. Kedua matanya lebam, ada bekas sayatan di punggung.
"Kemudian, Sabtu (18/3) langsung di bawa ke RSUD Ir. Soekarno," lanjutnya. (Mam)
BERITA TERKAIT
Desa Lunas PBB BPKPAD Sukoharjo Tingkatkan Kesadaran Wajib Pajak
Sandiaga Uno Apresiasi Perkembangan Pariwisata Gunungkidul
Auto Dilirik! Ini 9 Pekerjaan yang Paling Dibutuhkan Perusahaan Saat Ini
Polres Bantul Proses Penganiayaan pada Anggota PSHT di Parangtritis, Ini Hasilnya
Tampil Dominan, Pebalap Astra Honda Raih Double Podium TTC 2023
Sandiaga Berharap Desa Sidowarno Jadi World Class Tourism
8 Orang Terluka Akibat Minibus Terguling di Jalan Tol Solo - Semarang
Bentrok Massa Meletus di Yogya, Polisi Amankan Titik-Titik Rawan
Muswil Pemuda Muhammadiyah DIY Pilih 11 Calon Formatur
Ekspor Tanah-Air
Peringati Waisak 2567BE/2023, Wamenag Ajak Umat Buddha Jaga Sikap Toleransi
Indonesia Dukung Penuh dan Aktif bagi Terbentuknya 'Plastic Treaty'
Saudi Tutup Izin Visa Umrah
Di Pelataran Barat Candi Borobudur Ribuan Umat Ikuti Detik-detik Waisak
Hindari Jalan Kenari, Ada Tawuran!
Pemohon SIM Wajib Cek Kesehatan dan Tes Psikologi
Milad ke-3, Yayasan 'Al Maun' Santuni Yatim Piatu dan Dhuafa
Ditlantas Polda DIY, Sosialisasikan Tiblantas ke Sopir Ambulans
Bulutangkis Polytron Walikota Solo Cup Diikuti 1.283 Peserta
Fadil Imran Lantik Pengda PBSI DIY
Konsolidasi Kader Perempuan, Sekjen PDIP DIY: Tidak Pintar, Duit Hilang Begitu Saja