Teliti Parameter Penanganan DME, Soefiandi Soedarman Raih Gelar Doktor di UGM

user
Agusigit 21 Maret 2023, 08:50 WIB
untitled

SLEMAN - Diabetic Macular Edema (DME) menjadi penyebab utama gangguan penglihatan pada pasien Diabetes Melitus (DM). Prevalensi global DME diperkirakan mencapai 6,8 persen. Khususnya pada penderita DM tipe 2, prevalensi DME meningkat dari 3 persen (setelah 5 tahun terdiagnosis DM) menjadi 28 persen (setelah 20 tahun terdiagnosis DM).
Berangkat dari situasi tersebut, Dr dr Soefiandi Soedarman SpM(K), Direktur Medik JEC @Menteng mencetuskan penelitian mengenai perlunya parameter lain dalam menentukan progresivitas dan langkah penanganan DME yang tertuang dalam disertasinya yang berjudul 'Hubungan Kadar Serum Apolipoprotein A1, Apolipoprotein B Dengan Tingkat Keparahan, Progresivitas, dan Respon Terapi Diabetic Macular Edema Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2'.
Menurut Soefiandi, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar serum apolipoprotein A1, apolipoprotein B, dan rasio apolipoprotein B/A1 dengan progresivitas dan keberhasilan tatalaksana DME dalam kurun waktu enam bulan. Melibatkan 53 pasien, penelitian mendapatkan hasil bahwa apolipoprotein A1 yang rendah, apolipoprotein B yang tinggi, dan rasio apolipoprotein B/A1 yang tinggi dapat berfungsi sebagai penanda prediktor progresivitas DME yang lebih akurat dibandingkan dengan parameter profil lipid.
"Apolipoprotein A1 secara khusus berkaitan dengan manifestasi klinis progresivitas DME," kata Soefiandi saat memaparkan hasil penelitiannya pada Ujian Terbuka, Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK), Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Senin (20/3/2023). Penelitian ini mengantarkan Soefiandi Soedarman meraih gelar Doktor.
Penelitian ini semakin relevan dengan situasi DM yang masih mengkhawatirkan. Prevalensi global DM mencapai 537 juta orang dewasa (20-79 tahun) pada 2021. Sementara jumlah penderita diabetes di Indonesia, data terakhir International Diabetes Federation menyebut angka 19,5 juta orang, tertinggi kelima di seluruh dunia. Bahkan diperkirakan akan terus meningkat menjadi 28,6 juta jiwa pada 2045.
Mubadiyah SPsi MM selaku Senior Kepala Divisi Markom JEC Eye Hospitals and Clinics mengatakan, pihaknya terus mendukung upaya-upaya peningkatan kesehatan mata masyarakat Indonesia. JEC Eye Hospitals and Clinics juga berupaya menginisiasi dan menerapkan temuan berbasis sains yang progresif, guna memberi solusi pada tantangan kesehatan mata yang tengah dihadapi masyarakat Indonesia. (Dev)

Kredit

Bagikan