Yaqut Qoumas Minta Jangan Gunakan Agama Untuk Berpolitik

Menag Yaqut Qoumas
Krjogja.com - PRAMBANAN – Ribuan ummat Hindu se Jateng- DIY Selasa (21/3/2023 ) mengikuti upacara Tawur Agung Kesanga di Lapangan Garuda Taman Wisata Candi Prambanan. Acara diawali dengan prosesi Nawur Tirta dan Mendak Tirta di Candi Brahma, Candi Wisnu dan Candi Siwa.
Setelah itu ummat melakukan prosesi Pradaksina dengan memutari 3 Candi sebanyak 3 kali putaran dengan diiringi tetabuhan. Usai upacara pradaksina, acara dilanjutkan dengan kirab Ogoh-Ogoh dari halaman Komplek Candi Roro Jonggrang menuju lokasi upacara. Ummat disuguhi pementasan tari Bali dan Opera Tari Kolosal dengan lakon Samudra Manthana yang dipersembahkan oleh Pasraman Widya Dharma Banguntapan, Bantul.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan, pada moment Nyepi tahun ini sangat istimewa karena hampir bersamaan dengan ibadah puasa bagi ummat Islam. Hal ini menandakan bahwa kita harus ‘mulat sarira’ atau menahan diri. “Kita diingatkan oleh Sang Maha Kuasa, untuk selalu menjaga perilaku agar tetap terkendali sesuai ajaran agama masing-masing. “ ujar Yaqut dalam sambutannya dihadapan ribuan ummat Hindu.
Baca Juga
Sesuai dengan tema perayaan Nyepi tahun ini , Dharma Agama dan Dharma Negara Kita Sukseskan Pesta Demokrasi Indonesia, Yaqut mengingatkan bahwa sebagai warga bangsa kita semua punya kewajiban untuk ikut mensukseskan hajatan demokrasi secara tertib dan aman. Untuk itu, moment Nyepi tahun ini menjadi sarana yang strategis bagi ummat Hindu untuk mampu mengendalikan diri , sabar dan memiliki hati yang damai.
Dengan modal ini, Yaqut yakin bahwa ummat Hindu akan mampu berkontribusi dalam menciptakan kedamaian dan ketentraman yang sangat dibutuhkan dalam mewujudkan pesta demokrasi yang berkalitas. "Padakesempatan ini saya memohon agar ummat Hindu tidak menggunakan agama sebagai alat untuk memperjuangkan kepentingannya. Tidak menjadikan agama sebagai politik identitas sehingga agama yang suci ini menjadi terkotori oleh kepentingan-kepentingan duniawi, kepentingan kekuasaan yang besifat sesaat. “ tandas Yaqut.
Sementara itu, Dirjen Bimas Hindu Kemenag RI Prof. Dr. I Nengah Dwija mengungkapkan, situasi-situasi dan bencana yang muncul tahun ini maupun tahun sebelumnya, ditengarai sebagai tidak harmonisnya alamat semesta ini.
Dwija mengibaratkan alam semesta ini sama dengan tubuh manusia yang sedang mengalami evolusi. Dalam proses evolusi ini terdapat anasir-anasir dan energi-energi negatif yang mempengaruhi sikap manusia. Untuk itu, manusia wajib melakukan penyucian alam semesta, karena penyucian alam semesta sesungguhnya adalah penyucian diri manusia itu sendiri.
Oleh karena itu, Dwija berharap dalam prosesi upacara Tawur Agung Kesanga yang dipusatkan di Candi Prambanan ini semua sifat-sifat buruk tersebut bisa kita kendalikan. (*)
BERITA TERKAIT
Mau Beli Barang COD, Sepeda Motor Dirampas
Maharoepa Art Project Performing Art dan Fashion Designer
KKHI Evakuasi Jemaah Sakit ke Makkah Mulai 9 Juni 2023
Seribu Pelari Ramaikan Friendship Run Bandung
Arbi Aditama Siap Mengaspal di JuniorGP Jerez, Minggu 4 Juni 2023
Pemerintah Kaji Tanda Pengenal Berbasis GPS
PKP3JH Gerakan Siaga Sandal dan Alas Kaki Jamaah Haji
RSU Mulia Hati Wonogiri Kini Dilengkapi Ruang CT Scan
Doa Bersama Jelang PAT di SMPN 1 Pleret, Bekali Anak Dengan Ilmu Tauhid
Diresmikan Bupati AbduL Halim, Bantuan Warga Bantul untuk Cianjur Siap Dipakai
850 Anak TK dan SD Ikuti Manasik Haji
SD Muhammadiyah Jogodayoh Juarai MUDABALI Cup
Di Rapat Paripurna DPRD Grobogan, Wabup Jelaskan Realisasi APBD 2022
Sempat Kuatirkan Nafkah dari Virgoun, Inara Rusli Punya Penghasilan Rp40 Juta
War Tiket Indonesia vs Argentina Mulai 5 Juni, Bisa Bayar Pakai BRImo!
Jutawan Bitcoin dan Pendiri Kripto Ditemukan Tewas dengan Luka Tembak
Solo Tuan Rumah Kualifikasi Grup K Piala Asia U-23 2023, Ini Alasannya
CIMB Niaga Adaan Kejar Mimpi Rising Start
Harta Unang Bagito Ludes Usai Poligami, Tinggal di Gudang Kontrakan dan Ditinggal Is
AS Tak Akan Diam Hadapi Paksaan dan Intimidasi China
1.216 Napi Buddha Terima Remisi Khusus Waisak, 7 Orang Langsung Bebas