Gerakan Bunda Literasi Dongkrak SDM Keseluruhan
Ary B Prass
21 Maret 2023, 21:27 WIB

Bunda Literasi Kabupaten Bantul, Emi Masruroh Abdul Halim didampingi Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bantul, Sukrisna Dwi Susanta bersama peserta pengukuhan. (foto: sukro riyadi)
BANTUL - Pengukuhan bunda literasi Kapanewon, bunda literasi kalurahan digelar di Kantor Dinas Perpustakaan dan Kerarsipan Kabupaten Bantul, Selasa (22/3).
Pelantikan diikuti 75 istri lurah di Kabupaten Bantul serta 17 istri Penewu atau camat di Kabupaten Bantul. Dengan program tersebut semakin memperkuat gerakan literasi di Bantul.
Bunda Literasi Kabupaten Bantul, Emi Masruroh Abdul Halim didampingi Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bantul, Drs Sukrisna Dwi Susanta MSi mengatakan, pelantikan atau pengukuhan bunda literasi tentu memperbanyak gerakan literasi di Kabupaten Bantul.
Karena dengan mengambil posisi strategis para istri panewu atau camat lurah di Kabupaten Bantul. Harapannya dengan membagi tugas disetiap wilayah , kalurahani tentu lingkup kerja menjadi lebih spesifik atau lebih fokus.
"Dua tahun sudah menjalankan program literasi di Kabupaten Bantul. Saya punya harapan di tahun 2023. Artinya setelah kami kukuhkan bunda-bunda literasi di Kabupaten Bantul. Kemudian segera menindaklanjuti program-program yang sudah saya lakukan diantaranya adalah menggerakkan taman bacaan maupun perpustakaan-perpustakaan yang ada di masyarakat," ujar Emi.
Selain itu perpustakaan harus ada dilembaga-lembaga pendidikan mulai dari PAUD, SD, SMP dan SMA. Tetapi tidak menutup kemungkinan bagi para bunda literasi bisa melakukan inovasi-inovasi.
"Karena sebenarnya ada beberapa istri lurah memiliki inovasi jauh lebih baik daripada yang sudah saya lakukan diantaranya mereka melakukan literasi di kampungnya dengan bentuk-bentuk yang lebih dekat dengan masyarakat," jelasnya.
Dalam acara itu Kabid Perpustakaan Dispunsip Bantul Zanita Sri Andanawati, SE, M.M
Gerakan literasi tersebut ternyata berefek terjadinya perubahan, jika sebelumnya sebuah wilayah dianggap tidak kondusif.
Ternyata sekarang sudah lebih kondusif dari aspek banyak hal, termasuk diantaranya literasi. Emi berharap disetiap kelurahan memiliki pojok baca, atau jika memungkinkan ada perpustakaan.
"Beberapa kelurahan yang sudah memiliki perpustakaan. Harapannya karena perpustakaan itu bisa sebagai jantungnya perubahan untuk peningkatan sumber daya manusia. Jika belum mewujudkan perpustakaan paling tidak ada pojok baca," ujarnya. (Roy)
BERITA TERKAIT
Doa Bersama Jelang PAT di SMPN 1 Pleret, Bekali Anak Dengan Ilmu Tauhid
Diresmikan Bupati AbduL Halim, Bantuan Warga Bantul untuk Cianjur Siap Dipakai
850 Anak TK dan SD Ikuti Manasik Haji
SD Muhammadiyah Jogodayoh Juarai MUDABALI Cup
Di Rapat Paripurna DPRD Grobogan, Wabup Jelaskan Realisasi APBD 2022
Sempat Kuatirkan Nafkah dari Virgoun, Inara Rusli Punya Penghasilan Rp40 Juta
War Tiket Indonesia vs Argentina Mulai 5 Juni, Bisa Bayar Pakai BRImo!
Jutawan Bitcoin dan Pendiri Kripto Ditemukan Tewas dengan Luka Tembak
Solo Tuan Rumah Kualifikasi Grup K Piala Asia U-23 2023, Ini Alasannya
CIMB Niaga Adaan Kejar Mimpi Rising Start
Harta Unang Bagito Ludes Usai Poligami, Tinggal di Gudang Kontrakan dan Ditinggal Is
AS Tak Akan Diam Hadapi Paksaan dan Intimidasi China
1.216 Napi Buddha Terima Remisi Khusus Waisak, 7 Orang Langsung Bebas
Garap Proyek Phoenix Resources, MPXL Logistics Gandeng China West
ONIQ 5 dan IONIQ 6 di Spider-Man: Across the Spider-Verse
Keluarga Madura Yogya Doakan Tokoh Madura Maju di Pemilu
Musda LKKS 'BK3S' DIY Pilih GKR Hemas Ketum Periode 2023-2028
Insan Pers Berperan Penting dalam 'Mengkinikan' Pancasila
Sudah Didata, Ini Jumlah Resmi Warga Madura Tinggal di Jogja
Keluarga Madura Yogya Berkumpul, 4 Bupati Turut Hadir
Jaya Raya Satria Mendominasi Bulutangkis Piala GKR Hemas 2023