Disparpora Gelar Pelatihan Kuliner Khas Merapi - Merbabu

user
Ivan Aditya 22 Maret 2023, 10:03 WIB
untitled

Krjogja.com - MAGELANG - Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Magelang, kembali gelar pelatihan kuliner untuk para pelaku kuliner di sekitar Gunung Merapi dan Merbabu di Ketep Pass Senin (20/3/2023). Melalui Pelatihan Penguatan Kuliner Khas Lokal Kawasan Merapi Merbabu ini, diharapkan muncul usaha-usaha kreatif dibidang kuliner agar menjadi komoditas yang memiliki daya saing tinggi dalam memproduksi berbagai produk kuliner.

Plt Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olagraga Kabupaten Magelang, Slamet Achmad Husein menyampaikan, tujuan dari pelatihan ini salah satunya mengoptimalkan bahan lokal sebagai kuliner khas disekitar Merapi dan Merbabu, untuk sajian para wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata.

"Kami ingin para pelaku kuliner disekitar Gunung Merapi dan Merbabu, bisa mengoptimalkan potensi dan bahan baku lokal. Dengan begitu akan ada ciri khas yang berbeda dengan kuliner ditempat wisata yang lain. Kalau terealisasi, kami yakin akan mampu mendongkrak kunjungan wisatawan," katanya.

Pihaknya berharap, para peserta pelatihan mampu memanfaatkan secara optimal pengetahuan dan keterampilan yang diberikan oleh para narasumber, yang merupakan para pakar dibidang kuliner di Kabupaten Magelang serta dapat memahami dan melakukan praktek secara optimal, sehingga dihasilkan produk yang menarik, sekaligus bernilai jual tinggi dalam hal pemasaran produk kuliner di Kabupaten Magelang.

”Silakan mengakses dan memanfaatkan media pemasaran yang tersedia untuk menjual produk dengan baik, sehingga akan memperluas jaringan pemasaran serta menambah pendapatan rekan-rekan pelaku usaha kuliner. Mau tidak mau, diera kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini, kita harus adaktif dan menyesuaikan diri dengan perkembangan yang ada. Salah satunya dengan mengoptimalkan promosi melalui media-media yang ada,” imbuh Kepala Bidang Pemasaran dan Ekonomi Kreatif Disparpora Kabupaten Magelang, Zumrotun Rini.

Sebelumnya Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Magelang, Christanti Zaenal Arifin dalam sambutannya mengatakan, usaha dibidang kuliner menjadi potensi dan daya tarik sendiri bagi para wisatawan. Baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Tentunya hal ini membutuhkan perhatian semua pihak. “Sehingga pelatihan ini akan memberikan pengetahuan kepada para pelaku kuliner lokal,” katanya.

Dirinya berharap, akan muncul pelaku kuliner ekonomi kreatif dengan inovasi baru, untuk mendongkrak perekonomian pelaku kuliner yang berbasis pada pengembangan kuliner lokal untuk melahirkan produk-produk dengan inovasi dan kreativitas tinggi, serta dibarengi dengan kualitas kuliner yang dihasilkan.

“Dengan pandemi ini, para perajin mau tidak mau, suka tidak suka harus memasuki pasar digital untuk menjual produknya dan transaksinya. Untuk itu pelaku kuliner harus tepat guna dan tepat harga. Tolong diperhatikan kualitas kebnersihan makanan,” lanjut Christanti yang juga Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Magelang.

Menurutnya, saat ini Dekranasda sedang mengadakan mobil keliling dekranasda yang sedang dalam proses pengerjaan. Nantinya mobil keliling dekranasda ini akan menjadi wadah bagi para pelaku UMKM di Kabupaten Magelang dalam memasarkan hasilnya. Bahkan mobil ini bisa untuk ikut event-event sehingga pemasaran produk akan lebih luas.

Budi Santoso, salah satu nara sumber yang juga Direktur Badan Pengelola Objek Wisata (BPOW) Ketep Pass menyampaikan, seiring perkembangan pariwisata di Kabupaten Magelang dengan munculnya destinasi-destinasi baru, dibutuhkan sinergitas dan kerjsama seluruh pihak. Hal ini penting, agar wisatawan semakin kerasan dan kembali lagi mengajak keluarga dan teman-temannya.

"Agar wisatawan datang lagi, dibutuhkan sesuatu yang menarik dan terobosan-terobosan yang berani. Akan lebih baik, jika destinasi itu punya ciri khas. Salah satu ciri khas yang bisa dioptimalkan adalah dibidang kuliner," imbuhnya.

Hal senada disampaikan nara sumber lain, yakni Chef Guntur dari 'Sunsetfalls dan Resort serta Cafe Cerita Kita'. "Kita harus berani melakukan dan membuat sesuatu yang berbeda. Salah satunya dengan mengoptimalkan potensi dan bahan baku lokal yang ada. Kita juga harus membrending itu dengan mengoptimalkan media-media informasi dan komunikasi," pungkasnya. (Adv)

Kredit

Bagikan