Sosialisasi Dan FGD Menyikapi Erupsi Merapi Terkini

Sosialisasi Dan FGD Menyikapi Erupsi Merapi. (Foto : Bagyo Harsono)
Krjogja.com - MAGELANG - Akhir-akhir erupsi Gunung Merapi yang berdampak hujan abu di wilayah Magelang dan sekitarnya, khususnya Kecamatan Dukun. Karena, Wilayah Kecamatan Dukun merupakan wilayah yang masuk dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Merapi. Sebanyak 15 desa di Kecamatan Dukun memiliki risiko rendah hingga tinggi terhadap ancaman bencana gunung Merapi.
Penetapan KRB dilakukan sebagai acuan bagi pemerintah dan masyarakat untuk pelaksanaan mitigasi bencana gunung Merapi serta penyusunan rencana tata ruang wilayah. KRB Merapi dibagi menjadi tiga kawasan, khususnya Kecamatan Dukun.
Hal ini yang menjadi dasar para stakeholder di Kecamatan Dukun menyelenggarakan peningkatan kapasitas tata kelola menghadapi risiko bencana di Kecamatan Dukun dan kesiapsiagaan pemerintah, masyarakat dan dunia usaha dalam menghadapi ancaman Erupsi Merapi melalui “Sosialisasi dan Forum Grup Discussion Menyikapi Kondisi Merapi Terkini” di Aula Kantor Pemerintah Desa Dukun, Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang, Selasa (21/03/2023).
Baca Juga
Kepala Desa Dukun, Tanto Heryanto menyampaikan pentingnya sinergitas antar stakeholders dalam menghadapi bencana, ia juga menerangkan kerja sama pentahelix melibatkan kerja sama dari lima elemen masyarakat
“Sinergitas antar stake holders terkait dengan penanggulangan bencana khususnya merapi sangat penting untuk mendukung dalam mewujudkan sebuah sistem peringatan dini (early warning system) dan prosedur tetap yang dipahami oleh masyarakat seluruhnya yang menetap di sekitar daerah rawan bencana. Sistem dan prosedur yang efektif, efisien serta dapat diandalkan akan sulit diwujudkan tanpa adanya kerja sama yang erat,” katanya kades yang akrab di panggil TB dalam sambutan.
Tanto juga mengungkapkan Kecamatan Dukun menjadi Kawasan Rawan Bencana, masyarakatnya otomatis tidak mungkin berpikir bebas dari bencana (free from disaster). Paradigma yang harus dibangun adalah “hidup harmoni bersama bencana (living harmony with disaster)”.
“Pelajaran penting yang bisa dipetik adalah tidak ada masyarakat yang tangguh bencana, tanpa adanya kesulitan yang dihadapi, atau dengan kata lain bencana akan menjadikan masyarakat semakin tangguh. Maka, persoalannya bukan pada dimana kita tinggal, tetapi sejauh mana pengetahuan kita bisa memahami tentang mitigasi bencana,” jelasnya.
Diharapkan, pengetahuan tentang kebencanaan harus menjadi prioritas pemerintah untuk terus mensosialisasikan kepada masyarakat. "Dengan begitu diharapkan, masyarakat kita menjadi masyarakat yang benar-benar tangguh terhadap bencana,” harapnya.
Perwakilan dari BPPTKG Yogyakarta, Sulistiani, S.Si., M.Si. selaku Ketua Tim Merapi sangat mengapresiasi acara ini, karena bagaimanapun urusan mitigasi bencana bukan hanya urusan pemerintah saja, akan tetapi memang perlu campur tangan bersama. Selanjutnya, ia menjelaskan tentang kondisi Merapi terkini serta scenario dan dampak yang akan terjadi apabila terjadi erupsi Merapi khususnya di Kecamatan Dukun.
"BPPTKG menghimbau kepada masyarakat dan pemerintah agar mengantisipasi gangguan abu vulkanik. Abu vulkanik tidak membahayakan jiwa secara langsung namun cukup berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Penduduk yang terkena hujan abu tidak serta merta harus mengungsi," jelasnya.
Disampaikan, mitugasi bencana Merapi, tidak terbatas pada daerah potensi bahaya saat ini, dusun-dusun di KRB III termasuk di sektor barat-barat laut (salah satunya wilayah Kecamatan Dukun dihimbau melakukan upaya penguatan kapasitas menghadapi bencana Gunung Merapi melalui persiapan sarana-prasarana, pelatihan kesiapsiagaan dan simulasi-simulasi," pintanya. (Bag)
BERITA TERKAIT
Desa Lunas PBB BPKPAD Sukoharjo Tingkatkan Kesadaran Wajib Pajak
Sandiaga Uno Apresiasi Perkembangan Pariwisata Gunungkidul
Auto Dilirik! Ini 9 Pekerjaan yang Paling Dibutuhkan Perusahaan Saat Ini
Polres Bantul Proses Penganiayaan pada Anggota PSHT di Parangtritis, Ini Hasilnya
Tampil Dominan, Pebalap Astra Honda Raih Double Podium TTC 2023
Sandiaga Berharap Desa Sidowarno Jadi World Class Tourism
8 Orang Terluka Akibat Minibus Terguling di Jalan Tol Solo - Semarang
Bentrok Massa Meletus di Yogya, Polisi Amankan Titik-Titik Rawan
Muswil Pemuda Muhammadiyah DIY Pilih 11 Calon Formatur
Ekspor Tanah-Air
Peringati Waisak 2567BE/2023, Wamenag Ajak Umat Buddha Jaga Sikap Toleransi
Indonesia Dukung Penuh dan Aktif bagi Terbentuknya 'Plastic Treaty'
Saudi Tutup Izin Visa Umrah
Di Pelataran Barat Candi Borobudur Ribuan Umat Ikuti Detik-detik Waisak
Hindari Jalan Kenari, Ada Tawuran!
Pemohon SIM Wajib Cek Kesehatan dan Tes Psikologi
Milad ke-3, Yayasan 'Al Maun' Santuni Yatim Piatu dan Dhuafa
Ditlantas Polda DIY, Sosialisasikan Tiblantas ke Sopir Ambulans
Bulutangkis Polytron Walikota Solo Cup Diikuti 1.283 Peserta
Fadil Imran Lantik Pengda PBSI DIY
Konsolidasi Kader Perempuan, Sekjen PDIP DIY: Tidak Pintar, Duit Hilang Begitu Saja